Belum Ada Kejelasan soal Masa Depan Fakhri Husaini di Timnas U-19

27 Desember 2019 18:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fakhri Husaini. Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Fakhri Husaini. Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Kebersamaan Fakhri Husaini bersama Timnas U-19 Indonesia sudah berakhir selepas Kualifikasi Piala AFC U-19 2020 pada November. Hingga kini belum ada kejelasan soal masa depan Fakhri sebagai pelatih.
ADVERTISEMENT
Ia kini hanya sibuk bersama PT Pupuk Kaltim. PSSI pun belum menghubungi Fakhri.
“Belum ada (pertemuan). Sejauh ini juga Ibu Sekjen (Ratu Tisha Destria) belum bicara apa pun,” kata Fakhri, Jumat (27/12/2019).
Sempat tersiar kabar, alasan PSSI tak menginginkan jasa Fakhri karena pelatih 54 tahun itu sulit “izin” dari PT Pupuk Kaltim. Pasalnya, Fakhri kini naik jabatan menempati posisi Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pupuk Kaltim.
Namun, Fakhri membantah bahwa faktor izin ke perusahaan yang menjadi masalah.
“Kemarin (waktu melatih Indonesia U-19) saya juga statusnya karyawan. Tidak masalah bagi saya. Sekarang saya promosi jabatan berarti tanggung jawab lebih besar. Tetap saja sama nanti teknisnya seperti kemarin (PSSI izin ke Pupuk Kaltim),” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pelatih timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini meluapkan kegembiraan susai melawan timnas Korea Utara U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Soal penunjukan menjadi pelatih Timnas U-19, Fakhri menyebut bukan sepenuhnya persetujuan dirinya. Intinya, belum ada yang menghubungi Fakhri bicara timnas.
Bahkan, saat rumor asisten Shin Tae-yong mencuat, nama Fakhri tak muncul ke permukaan. Pelatih kelahiran Aceh itu masih menanti janji PSSI untuk bicara soal karier kepelatihannya.
“Saya tidak pernah dihubungi juga. Sudah lama sekali Pak Iwan (Bule—Ketum PSSI) menyampaikan kepada saya bahwa nanti akan ditentukan waktu (pembicaraan),” tutur Fakhri.
Sempat pula muncul kabar bahwa Fakhri digadang-gadang jadi asisten Shin di TImnas Indonesia. Namun, Fakhri tak sembarang menerima. Ia punya banyak pertimbangan dan lebih condong menolak.
“Intinya gini, ketika Bang Danur (Danurwindo) menyampaikan permintaan, saya harus mempertimbangkan. Permintaan sebagai pelatih kepala (Timnas U-19) dan asisten Shin itu pasti beda pertimbangannya. Kalau diminta jadi asisten Shin, kamu tahu saya akan jawab apa (tidak, red.),” kata Fakhri.
ADVERTISEMENT