news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berlanjutnya Rapor Merah Juergen Klopp bersama Liverpool di Piala FA

8 Januari 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juergen Klopp mendekap erat Xerdhan Shaqiri usai Liverpool disingkirkan Wolverhampton Wanderers di babak ketiga Piala FA. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Klopp mendekap erat Xerdhan Shaqiri usai Liverpool disingkirkan Wolverhampton Wanderers di babak ketiga Piala FA. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
ADVERTISEMENT
Perhelatan Piala FA Inggris kembali menghadirkan mimpi buruk buat Liverpool dan Juergen Klopp. Pada edisi 2018/19, The Reds cuma mampu menjejak babak ketiga usai disingkirkan oleh Wolverhampton Wanderers, Selasa (8/1/2019) dini hari WIB. Mereka takluk dengan skor 1-2.
ADVERTISEMENT
Bagaimana buruknya rapor Liverpool pada rezim Klopp di Piala FA, bisa terlihat dari paparan statistik. Semenjak datang pertama kali ke Anfield pada 2015 silam, Klopp sama sekali tak pernah berhasil mengantarkan Liverpool lolos dari babak keempat.
Bahkan, pada tiga musim beruntun (2015-17), Liverpool dengan 'setia' terhenti di babak keempat. Musim ini, pencapaiannya jadi yang paling buruk karena Liverpool malah tersingkir di babak ketiga. Lebih miris buat Klopp, karena untuk kali kedua dalam empat musim terakhir, Wolves menjadi kesebelasan yang menyingkirkan timnya di Piala FA.
Keberhasilan pertama Wolves mengeleminasi Liverpool asuhan Klopp terjadi di edisi 2016/17. Saat itu Wolves juga menang dengan skor 2-1 lewat gol Richard Steaman dan Andreas Weimann, sedangkan Liverpool membalas via Divock Origi.
ADVERTISEMENT
Terkait kegagalannya lagi di Piala FA, Klopp pasang badan. Pelatih asal Jerman itu mengaku bertanggung jawab atas tidak apiknya penampilan Liverpool di Stadion Molineux. Yang jadi tajuk utama penjelasannya adalah sembilan perubahan pada susunan 11 pemain awal.
Klopp banyak menurunkan pemain muda dan lapis dua dalam format 4-4-2 macam Rafael Camacho, Curtis Jones, Simon Mignolet, Alberto Moreno, serta memasukkan pemain berusia 16 tahun, Ki-Jana Hoever, untuk menggantikan Dejan Lovren yang cedera di menit keenam. Sososk berusia 51 tahun ini pun menggeser Fabinho Tavares sebagai bek tengah.
Keputusan Klopp berbuah petaka lantaran Wolves nyatanya hampir menurunkan seluruh pemain terbaik dalam formasi 3-1-4-2. Termasuk Raul Jimenez, striker yang telah mencetak 6 gol dan 4 assist untuk Wolves musim ini.
ADVERTISEMENT
Tak pelak, permainan Liverpool amburadul sepanjang babak pertama karena Wolves terus menggempur dan mampu melepas enam percobaan dengan satu di antaranya berbuah gol via Jimenez di menit 38, berbanding satu tembakan yang dilepaskan Liverpool.
Ruben Neves usai mencetak gol ke gawang Liverpool. (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ruben Neves usai mencetak gol ke gawang Liverpool. (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
Liverpool sempat bangkit dan menyamakan kedudukan lewat Origi di menit ke-51. Tapi, sepakan jarak jauh Ruben Neves empat menit berselang bikin Mignolet tak berdaya. Klopp lalu menambah daya gedor dengan memasukkan Mohamed Salah dan Roberto Firmino di sisa 20 menit, tapi Wolves yang kepalang garang tak bisa dijungkalkan hingga laga rampung.
"Semua yang terjadi di lapangan benar-benar adalah tanggung jawab saya. Saya banyak melakukan perubahan karena saya merasa itu harus dilakukan. Masalahnya, kami bermain dengan line-up sama dalam tiga laga terakhir yang ketat. Jadi, jelas kami perlu melakukan perubahan. Itu saja," kata Klopp dilansir Sky Sports.
ADVERTISEMENT
"Di babak kedua, kami ingin memulai sesuatu yang baru, menemukan pendekatan yang positif, bermain sedikit lebih baik, dan mencetak gol. Tapi, Neves kemudian melepas tendangan jarak jauh. Percobaan kami juga membentur mistar dan akhirnya kisah di pertandingan ini selesai (untuk kemenenangan Wolves)," jelas eks pelatih Borussia Dortmund ini.