Bhayangkara FC Hantam Persija Tiga Gol Tanpa Balas

4 Desember 2019 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Semen Padang FC Yu Hyunkoo (kanan) merebut bola dari pemain Bhayangkara FC Herman Dzumafo Epandi pada lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Semen Padang FC Yu Hyunkoo (kanan) merebut bola dari pemain Bhayangkara FC Herman Dzumafo Epandi pada lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Persija Jakarta tak berdaya di Stadion PTIK. Berhadapan dengan Bhayangkara FC pada Rabu (4/12/2019) malam WIB, Persija takluk dengan skor 3-0 via gol-gol Adam Alis (22'), Herman Dzumafo (28'), dan Lee Yoo-Joon (37').
ADVERTISEMENT
Hasil ini membuat Persija turun ke posisi 12 klasemen Liga 1 2019 dengan 38 poin. Mereka kalah selisih gol dari Tira-Persikabo di urutan 11. Adapun, Bhayangkara FC naik ke urutan empat dengan raihan 44 angka.
***
Bhayangkara FC tidak turun dengan kekuatan terbaik pada laga ini. Kapten tim, Jajang Mulyana, mengalami cedera. Sementara itu, Bagas Adi Nugroho dan Nurhidayat mendapat panggilan Timnas U-23 Indonesia.
Ketiganya merupakan bek tengah sehingga Bhayangkara terpaksa memainkan Putu Gede di pos tersebut. Untungnya, mereka masih memiliki Anderson Salles. Keduanya turun bersama nama lain macam Lee Yoo-Joon, T.M. Ichsan, Adam Alis, hingga Bruno Matos.
Sementara itu, Persija tampil dengan skema dasar 4-2-3-1. Para pemain inti macam Marko Simic, Joan Tomas, Riko Simanjuntak, Rohit Chand, Xandao, Tony Sucipto, hingga Andritany Ardhyasa dimainkan sejak awal oleh pelatih Edson Tavares.
ADVERTISEMENT
Dengan susunan tersebut, Persija langsung menggebrak sejak menit awal. Pressing ketat mereka terapkan bahkan hingga ke barisan pertahanan Bhayangkara FC. Alhasil, Persija benar-benar tampak dominan.
Walau begitu, dominasi Persija seakan tiada artinya lantaran build up serangan mereka yang buruk. Tiap kali mendekati sepertiga akhir lapangan, mereka kerap kehilangan bola. Itulah kenapa tak ada satu pun peluang berbahaya yang mereka peroleh.
Di sisi lain, Bhayangkara FC cenderung bermain defensif pada laga ini. Sesekali saja mereka mengalirkan bola ke pertahanan Persija. Namun, aliran bola yang sesekali saja itu hampir selalu berujung bahaya, terutama begitu babak pertama memasuki menit 20.
Bhayangkara FC bahkan mampu mencetak gol di menit ke-22. Umpan panjang Lee dalam sebuah serangan balik mengarah ke Adam Alis di depan kotak penalti. Dengan sekali kontrol, ia melepaskan sepakan kaki kiri yang memperdaya Andritany. Skor 1-0 untuk keunggulan Bhayangkara.
Para pemain Bhayangkara FC merayakan gol. Foto: Dok. Media Bhayangkara FC
Seperti gol pertama, serangan-serangan Bhayangkara memang tampak sederhana di laga ini. Hal tersebut juga berlaku untuk gol kedua mereka via Herman Dzumafo pada menit 28.
ADVERTISEMENT
Dari tengah lapangan, Dzumafo berlari cepat tanpa kawalan ketat dari lawan. Ia kemudian bekerja sama dengan Matos di depan kotak penalti, lalu mengakhirinya lewat sontekan kaki kiri yang tak mampu dijangkau Andritany.
Gol tersebut membuat Bhayangkara kian menjauh. Namun, mereka masih belumberhenti. Pada menit ke-37, Bhayangkara kembali mencetak gol. Kali ini via Lee. Sepakan jarak jauhnya sukses menembus gawang Persija.
Itu gol terakhir yang terjadi pada babak pertama. Bhayangkara sukses unggul tiga angka hingga babak pertama tuntas.
Memasuki babak kedua, Persija masih tampil dominan. Bedanya, kali ini Persija menyerang dengan lebih baik. Sepakan Ramdani Lestaluhu, pemain pengganti, yang membentur tiang di menit 46 adalah buktinya.
Sayangnya, Persija ketiban sial. Selain gol yang tak kunjung datang, mereka harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-57. Ini terjadi lantaran Ryuji Utomo mendapat kartu kuning kedua usai melanggar Dzumafo dalam sebuah serangan balik.
ADVERTISEMENT
Praktis, kondisi 'Macan Kemayoran' kian sulit. Terlebih Bhayangkara masih menorehkan beberapa peluang berbahaya, salah satunya adalah sepakan Matos pada menit ke-73.
Untungnya, penyelesaian akhir Bhayangkara tak sebaik babak pertama. Persija pun tak kemasukan gol tambahan. Tapi, bagaimanapun, Persija tak mampu mencetak gol. Alhasil, skor 3-0 tetap bertahan hingga pertandingan usai.