Bir, Sauna, dan Nyanyian: Bagaimana Finlandia Berpesta

19 November 2019 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapten Timnas Finlandia, Tim Sparv. Foto: Reuters/Ints Kalnins
zoom-in-whitePerbesar
Kapten Timnas Finlandia, Tim Sparv. Foto: Reuters/Ints Kalnins
ADVERTISEMENT
Apa yang Anda lakukan setelah membawa negara Anda lolos ke turnamen mayor sepak bola untuk kali pertama? Bagi para pemain Timnas Finlandia, jawabannya adalah dengan berpesta pora semalam suntuk.
ADVERTISEMENT
Finlandia dipastikan lolos ke Euro 2020 menyusul kemenangan 3-0 atas Liechtenstein di Helsinki. Satu gol dari Jasse Tuominen plus brace dari Teemu Pukki mengantarkan Finlandia ke turnamen mayor perdana mereka dalam sejarah.
Sesaat setelah wasit meniup peluit panjang, ribuan suporter yang memadati Sonera Stadium menginvasi lapangan. Para pemain diarak, dipuja bak dewa. Namun, pesta tidak cuma berhenti sampai di situ.
Setelah pertandingan, para pemain Finlandia tak berhenti merayakan keberhasilan sampai hari berganti. Diawali dengan minum bir sambil bernyanyi di sauna dan diakhiri dengan pesta semalam suntuk di sebuah kelab malam. Begitulah menurut pengakuan kapten Tim Sparv.
Timnas Finlandia merayakan kelolosan ke Euro 2020 di Helsinki. Foto: Reuters/Lehtikuva
"Biasanya, kami orang-orang Finlandia, adalah introvert, tidak banyak tingkah, dan tidak bisa mengungkapkan emosi dengan baik. Itulah mengapa, apa yang terjadi setelah peluit panjang jadi begitu menarik," tuturnya kepada SPOX dan Goal.
ADVERTISEMENT
"Para suporter menyerbu lapangan, lusinan orang memeluk diriku, menciumku, dan mengatakan bahwa mereka mencintaiku."
"Setelah selebrasi dengan para suporter di lapangan, kami menghabiskan setengah jam di sauna, meminum bir dan menyanyi. Setelah itu kami makan malam dengan keluarga masing-masing sebelum berpesta di sebuah kelab malam di Helsinki semalam suntuk," lanjut pria 32 tahun itu.
Atas keberhasilan Finlandia ini, Sparv memberi kredit spesial kepada pelatih Markku Kanerva. Menurut pemain Midtjylland ini, Manerva sudah berjasa besar dengan memberi para pemain kebebasan di lapangan.
"Aku belum pernah merasakan apa pun yang bisa dibandingkan dengan ini. Ini bukan cuma soal sepak bola, tetapi lebih dari itu. Aku merasa keberhasilan ini dirayakan orang-orang di seantero negeri," kata Sparv.
Tim Sparv diarak suporter Finlandia. Foto: Reuters/Lehtikuva
"Tim pelatih telah menciptakan lingkungan kerja yang bagus dan kami bisa mengambil risiko di lapangan tanpa takut dimarahi. Dia (Kanerva) mendengarkan para pemain dan selalu terbuka pada masukan sehingga kami bisa menentukan bagaimana kami bermain," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum ini, Finlandia adalah satu-satunya negara Nordik yang belum pernah lolos ke turnamen sepak bola mayor. Dengan demikian, mereka kini sudah berdiri sejajar dengan para tetangga mereka.
Meski kalah 1-2 dari Yunani dalam pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2020 yang terakhir, Selasa (19/11/2019) dini hari WIB, para pemain Finlandia tetap akan disambut meriah sekembalinya ke Helsinki.
"Hari Selasa kami akan melakukan perjalanan pulang ke Helsinki. Di malam harinya akan ada parade besar bersama para suporter," tutup Sparv.