Bisikan Fakhri kepada Kiper Timnas U-16 Sebelum Adu Penalti

12 Agustus 2018 1:51 WIB
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018).  (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
ADVERTISEMENT
Harus diakui bahwa adu penalti tidak cuma menyoal teknik, tetapi juga mental. Itulah yang coba ditanamkan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, kepada penjaga gawang Ernando Ari Sutaryadi.
ADVERTISEMENT
Harapan besar tertuju kepada Nando--demikian sang kiper disapa--setelah Timnas U-16 bermain imbang 1-1 dengan Thailand pada waktu normal laga final Piala AFF U-16 2018, Sabtu (12/8/2018). Dia harus menghadapi para penendang Thailand dalam adu penalti di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Skenario tersebut sebetulnya sudah diantisipasi oleh Fakhri. Selama persiapan fase gugur, dia mengasah anak-anak asuhnya untuk mengeksekusi penalti. Secara tak langsung, kemampuan Nando dalam duel 12 pas semakin tajam.
Namun, satu hal yang digarisbawahi Fakhri yakni menyangkut mental, bukan teknik dalam latihan semata. Karena itu, sang juru taktik coba mendongkrak moral Nando dengan mengatakan bahwa tekanan bukan berada di pihak penjaga gawang.
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018).  (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
"Persiapan kami saat adu penalti, kami menyiapkan eksekutor dan penjaga gawang. Soal teknik, coach Gatot Prasetyo yang lebih banyak bicara. Saya hanya memberikan asupan mental. Saya bilang bahwa tekanan ada di penendang," tutur Fakhri setelah pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Saya diajarkan oleh coach Fakhri dan pelatih-pelatih lain. Tekanan berada di penendang. Kiper cuma merusak ketenangan penendang dan coba mengikuti insting," kata Nando menimpalkan.
Berbekal penuturan itu, Nando berjalan ke gawang dengan wajah tenang. Fakhri mengakui bahwa dirinya berharap banyak karena ekspresi sosok kelahiran Semarang tersebut.
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018).  (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 usai menang atas Thailand melalui adu pinalti dengan skor 5-4 (1-1) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Hasilnya sesuai harapan Fakhri. Nando menghalau dua eksekusi dari Thailand. Timnas U-16 pun memenangi adu penalti sekaligus menjuarai Piala AFF U-16.
Bicara adu penalti di Sidoarjo, kesuksesan Timnas U-16 sekaligus mengobati luka pecinta sepak bola Tanah Air akibat kegagalan seniornya, Timnas U-19. Ya, pada Juli 2018, tim besutan Indra Sjafri melakoni skenario serupa di babak semifinal Piala AFF, tetapi berujung kekalahan dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Ada kegagalan di Timnas U-19 soal adu penalti. Saya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama," ucap Nando yang mengenakan nomor kostum 21 di Timnas U-16.