Bola Piala Dunia Ternyata Harus Dicolok Charger Sebelum Dipakai

1 Desember 2022 22:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar, Al-Rihla terlihat di lapangan di Stadion Education City di Al-Rayyan, barat Doha. Foto: Jewel Samad/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar, Al-Rihla terlihat di lapangan di Stadion Education City di Al-Rayyan, barat Doha. Foto: Jewel Samad/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Piala Dunia 2022 menggunakan teknologi baru di bola yang dipakai. Ternyata ada fakta lain, bola bernama Al Rihla tersebut harus di-charger sebelum dipakai.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diketahui melalui unggahan seorang jurnalis, Joe Pompliano. Melalui media sosialnya, ia membagikan foto Al Rihla yang sedang diisi daya.
"Fakta Menarik: Piala Dunia memperkenalkan bola baru tahun ini dengan sensor yang mengumpulkan data pemosisian spasial secara real-time untuk membuat tinjauan offside lebih akurat. Tetapi [bola] perlu diisi daya sebelum setiap pertandingan," tulis Pompliano di Twitter.
Di dalam Al Rihla terdapat sensor inertial measurement (IMU). Sensor tersebut diposisikan di tengah bola, mengirimkan data bola ke ruang teknis 500 kali per detik.
Teknologi tersebut memungkinkan untuk mendeteksi titik yang tepat saat bola ditendang. Sensor tersebut jelas membantu untuk meninjau keputusan offside.
Selain sensor yang ada di dalam bola, FIFA juga memperkenalkan teknologi baru di Piala Dunia 2022, yakni semi-automated offside technology.
Pemain Timnas Argentina Lionel Messi menendang penalti ke arah gawang Timnas Polandia pada pertandingan Grup C Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion 974, Doha, Qatar. Foto: Dylan Martinez/REUTERS
Teknologi tersebut menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan sampai 29 titik data dari tiap pemain, 50 frame per detik, menghitung posisi pasti pemain di lapangan.
ADVERTISEMENT
29 titik data yang dikumpulkan mencakup semua anggota badan yang relevan untuk mengeluarkan keputusan offside. Dua teknologi tersebut diharapkan bisa membantu wasit untuk mengambil keputusan yang akurat.