BOPI Ancam Tak Terbitkan Rekomendasi Liga 2

13 Juni 2019 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain PSS Sleman setelah penyerahan trofi Liga 2 2018.  Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain PSS Sleman setelah penyerahan trofi Liga 2 2018. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Sepak mula Liga 2 semakin dekat. Kalau mengacu jadwal yang tepat dirilis PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator, kompetisi level kedua di Tanah Air itu bakal dimulai pada 22 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, PT LIB belum mengantongi surat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Bahkan, pihak operator baru menyerahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk verifikasi kepada BOPI pada Kamis (13/6).
“Kami sudah cek administrasi. Hingga tanggal 13 Juni ini kami belum menyatakan akan mengeluarkan rekomendasi. Tenggat kami memberikan rekomendasi atau tidak itu tanggal 15 Juni. Alasannya sampai saat ini ialah masih banyak klub yang tak lolos verifikasi,” ujar Sandi Suwardi Hasan selaku Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal BOPI.
Beragam dokumen yang dirasa kurang lengkap antara lain ialah kontrak pemain. Lalu, masih banyak klub yang belum menyertakan surat pernyataan tidak ada tunggakan gaji. Yang paling penting, Sandi menyoroti badan hukum klub-klub Liga 2 yang tak sesuai izin usahanya.
ADVERTISEMENT
“Mitra Kukar misalnya izin usahanya perdagangan barang jasa. Persiba Balikpapan izinnya ekspor dan impor. Lalu ada Persis Solo yang izin usahanya perdagangan eceran. Jadi, sering kali bisa jadi modus biar dapat proyek di pemerintahan. Toh, izin usaha klub sepak bola juga ada,” kata Sandi di Kantor BOPI, Kamis (13/6/2019).
Pemain Mitra Kukar dan Bhayangkara berduel. Foto: Dok. Media Bhayangkara FC
Sementara beberapa klub yang masih menunggak gaji di antaranya Sriwijaya FC, PSPS Pekanbaru, dan PSMS Medan.
Menilik kondisi itu, BOPI menegaskan paling lambat urusan administratif kelar pada Senin (17/6/2019). BOPI akan mendorong PT LIB untuk mendorong klub menyelesaikan kewajibannya dalam hal verifikasi.
“Klub ‘kan perlu izin keramaian dari kepolisian. Jadi, ya paling lambat Senin kami tunggu. Hari ini tidak cukup alasan BOPI untuk mengeluarkan rekomendasi Liga 2. Kami tidak jemu menunggu dan mendorong PT LIB agar menyampaikan ke klub agar memenuhi segala kebutuhan verifikasi," tutur Ketua Tim Verifikasi BOPI, Agustinus Eko Rahardjo.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak ingin menghambat. Namun, kami tegas bahwa persyaratan administratif tidak bisa dientengkan. PT LIB harus proaktif menjemput bola menyempurnakan data-data,” tutur katanya.
Selain itu, BOPI juga menyoroti perihal infrastruktur. Memang, menurut Sandi, BOPI tidak ada dalam ranah verifikasi stadion. Hanya saja, BOPI fokus dalam hal keselamatan pemain.
Para pemain PSMS merayakan gol (ilustrasi). Foto: Septianda Perdana/ANTARA
Beralih dari persoalan verifikasi, BOPI tak ingin Liga 1 dan Liga 2 terkontaminasi pengaturan laga. Alhasil, BOPI menyarankan agar PT LIB menambah tayangan langsung untuk meminimalkan skandal tersebut.
“Liga 2 khususnya paling banyak terjadi pengaturan laga. Belum lagi masalah lain seperti pemukulan wasit. Kami mendorong PT LIB untuk lebih baik lagi. Kalau terjadi lagi, kami bisa mencabut rekomendasi. Kami menyarankan operator menambah tayangan langsung sehingga lebih fair,” tutur Sandi.
ADVERTISEMENT
Demi mendukung langkah itu, BOPI bahkan siap memantau pertandingan Liga 2. Sandi menyampaikan pihaknya akan datang langsung melihat pertandingan pada putaran pertama.