BOPI Minta PT LIB Bereskan Utang Klub Dua Pekan Sebelum Kick-off

10 April 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Richard Sambera saat memberikan ultimatum terhadap pemangku kepentingan sepak bola tanah air. Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Richard Sambera saat memberikan ultimatum terhadap pemangku kepentingan sepak bola tanah air. Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum sepak mula kompetisi Liga 1 2019 bergulir, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi menyambangi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Berlokasi di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/4), sejumlah agenda penting menjadi pembahasan kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
PT LIB datang diwakili oleh Direktur Interim Dirk Spolanit, dan Manajer Kompetisi Asep Saputra. Sementara, BOPI dihadiri oleh Ketua Richard Sam Bera dan para stafnya.
''Hasil rapat tadi kami banyak menghasilkan yang baik. BOPI sangat gembira menyambut PT LIB yang akhirnya datang untuk minta rekomendasi penyelenggaraan kompetisi musim depan yang diagendakan pada 8 Mei nanti. Kami juga sudah sepakati semua proses permintaan verifkasi dan penerbitan rekomendasi sudah dimulai sedini mungkin termasuk sudah mulai hari ini,'' ujar Richard selepas pertemuan.
Richard melanjutkan, pembahasan lain yang tak kalah penting adalah faktor keselamatan dan keamanan penyelenggaraaan kompetisi. Hal lain adalah mengenai persyaratan yang berhubungan dengan perundangan-undangaan negara seperti izin kerja pemain asing dan pelatih asing serta semua personel warga asing yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT LIB, Dirk Soplanit. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Catatan lain yang menjadi sorotan penting bagi BOPI adalah menyangkut masalah utang distribusi pada 18 klub peserta yang saat ini belum dituntaskan oleh PT LIB. Bukan rahasia lagi karena sebelum kompetisi 2018 sejumlah klub sudah buka suara lantaran dari Rp 7,5 miliar dana distribusi yang diperuntukkan untuk klub rata-rata sebesar Rp 2,5 miliar belum dibayarkan.
Sebelumnya, dua klub peserta Liga 1 2018 yakni Sriwijaya FC dan PSMS Medan sudah buka suara meminta hak mereka terkait dana distribusi. Jika Sriwijaya belum dibayarkan tak kurang dari Rp 4 miliar, PSMS masih menunggu hak mereka Rp 2,5 miliar.
''Silakan masalah itu diselesaikan. Kami berharap setelah pertemuan ini PT LIB segera menuntaskannya dan kami akan menunggu laporan lengkapnya dua pekan sebelum kompetisi bergulir,'' kata Richard.
ADVERTISEMENT
Menyikapi perminataan BOPI, Dirk mengaku siap memenuhi segala permintaan. Hanya saja, memang butuh waktu yang tak sebentar. Dirk juga menambahkan, saat ini PT LIB terus mengebut persiapan. Satu yang sudah mereka lakukan adalah menyebar draf kompetisi.
''Bagian terpenting bagi kami dari pertemuan ini adalah dukungan dari BOPI. Dan arahan dari BOPI juga jelas, ya, kami kira yaitu terkait tanggung jawab kami utuk menyelesaikan kewajiban persyaratan dan tindak lanjut terkait rekomendasi. Mulai dari perizinan aturan negara yang harus ditaati, berbagai hal dan lainnya sehingga kompetisi bisa dijalankan dengan pengalaman musim 2017 dan 2018,'' ucap Dirk.
''Ada beberapa masukan dari BOPI termasuk yang dipermasalahkan yang disampaikan oleh Pak Richard tadi dan langkah apa yang harus dilakukan dan benahi. Kami senang bicara terbuka dan segera setelah ini semua akan ditindaklanjuti di internal kami dan semoga sebelum kick-off, segera akan kami tuntaskan,'' katanya.
ADVERTISEMENT