Borussia Dortmund Beberkan Alasan Pilih Hadapi Persebaya & Persib

Kiri-ke-kanan: Teddy Tjahjono (Direktur PT Persib Bandung Bermartabat), Suresh Letchmanan (Managing Director Asia Pacific), Arif Wicaksono (CEO Nine Sport), Candra Wahyudi (Direktur Operasional Persebaya). Foto: Jodi Hermawan/kumparan

Borussia Dortmund dipastikan bakal menyambangi Indonesia dalam rangkaian tur Asia Tenggara pada November mendatang. Nantinya, Dortmund akan beradu tangguh dengan dua klub Liga 1, yakni Persib dan Persebaya.

Managing Director Borussia Dortmund Asia Pasific, Suresh Letchmanan, membeberkan alasan utama perihal penunjukan Persib dan Persebaya sebagai lawan Die Borussen. Ia mengungkap bahwa kedua klub tersebut memiliki basis suporter yang fanatik.

Lechmanan pun menilai adanya kemiripan kultur antara Dortmund dengan Persib dan Persebaya. Atas dasar tersebut, pihak klub akhirnya menyepakati untuk menjamu Persib dan Persebaya selama melawat ke Tanah Air.

Suporter Persib Bandung. Foto: Antara

"Saya melihat para suporter Persib dan Persebaya sangat loyal dalam memberikan dukungan. Mereka bahkan mendukung tim kesayangannya menggunakan hati," ujar Letchmanan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/9).

"Jadi, saya pikir kelompok suporter dari kedua tim memiliki kultur yang sama dengan kami [Borussia Dortmund]. Kalau anda melihat suporter Dortmund di stadion, saya pastikan kapasitas stadion terisi hingga 80 ribu dan ada pula 25 ribu suporter yang tak pernah berhenti bernyanyi setiap dua pekan," tambahnya.

Persebaya Surabaya Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Dalam rangkaian tur kali ini, Dortmund memiliki misi untuk membawa budaya Jerman ke Indonesia. Karena itu, Dortmund nantinya tak akan ragu untuk berbagi pelbagai informasi soal dunia sepak bola, terutama dengan Persib dan Persebaya.

Sebaliknya, Dortmund juga menginginkan adanya pemberian informasi soal sepak bola Indonesia. Dortmund ingin mengetahui lebih jauh seperti apa kultur sepak bola yang ada di negeri ini.

"Seperti yang diungkap Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, momen ini sangat penting bagi kemajuan sepak bola. Tak hanya klub Indonesia yang belajar dari kami, tetapi kami turut melakukan hal serupa. Kami juga akan mencoba menyatukan kultur Jerman dan Indonesia," imbuh pria berusia 49 tahun tersebut.