news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Brasil Juara Copa America 2019

8 Juli 2019 5:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Brasil merayakan gol. Foto: Carl DE SOUZA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Brasil merayakan gol. Foto: Carl DE SOUZA / AFP
ADVERTISEMENT
Timnas Brasil sukses keluar sebagai juara Copa America 2019. Berhadapan dengan Peru di babak final yang dihelat di Stadion Maracana, Senin (8/7/2019) dini hari WIB, Brasil menang dengan skor 3-1.
ADVERTISEMENT
Gol-gol Brasil di laga ini dicetak oleh Everton, Gabriel Jesus, dan Richarlison. Peru sendiri hanya mampu memperkecil ketertinggalan lewat Paolo Guerrero. Hasil ini membuat Brasil sukses mengulangi capaian mereka pada 2007 silam.
***
Dalam pertandingan ini, Brasil menurunkan para pemain kuncinya. Roberto Firmino mengisi lini depan, ditemani oleh Gabriel Jesus, Philippe Coutinho, dan Everton di lini kedua. Arthur Melo dan Casemiro mengisi lini tengah, sekaligus melapisi lini pertahanan yang dipimpin oleh Marquinhos dan Thiago Silva.
Peru juga menurunkan para pemain kunci yang mereka miliki di laga ini. Paulo Guerrero di lini depan, diapit oleh Edison Flores, Christian Cueva, serta Andre Carrillo di lini kedua. Yoshimar Yotun dan Renato Tapia mengisi lini tengah. Lini pertahanan dikomandoi oleh Luis Abram dan Carlos Zambrano.
ADVERTISEMENT
Di awal babak pertama, Brasil yang bertindak sebagai tuan rumah sempat dibuat kerepotan oleh permainan agresif Peru. Pada masa tersebut, Peru benar-benar menekan Brasil dengan baik. Hal itu sempat membuat Brasil kesulitan mengembangkan permainan.
Namun, meski mendapat tekanan, Brasil justru dapat membuka keunggulan. Pada menit 15, berawal dari sebuah situasi lemparan ke dalam, Jesus mengirimkan umpan silang ke arah kotak penalti Peru. Everton yang berada dalam posisi bebas langsung menceploskan bola ke dalam gawang Peru. Skor berubah 1-0 untuk Brasil.
Setelah unggul, barulah Brasil mampu bermain dengan nyaman. Mereka menguasai bola dengan enak, dan mampu menyerang lini pertahanan Peru beberapa kali. Firmino selaku pemain depan sudah mampu menciptakan sinergi dengan para pemain di lini kedua. Sementara itu, Casemiro juga sudah bisa mengatur pertahanan.
ADVERTISEMENT
Peru sendiri tetap mencoba mencari celah meski mulai tertelan oleh tekanan Brasil. Beberapa kesempatan sempat mereka buat, namun tak ada satupun yang mampu berbuah gol ke gawang Brasil. Terus mencoba, akhirnya peluang Peru untuk menyamakan kedudukan hadir pada menit 44.
Berawal dari handball yang dilakukan Thiago Silva, wasit memberikan hadiah penalti bagi Peru. Penalti ini sendiri baru diberikan setelah wasit berkonsultasi dengan VAR. Guerrero yang menjadi eksekutor mampu menjalankan tugas dengan baik. Skor berubah 1-1 untuk kedua tim.
Namun, tak lama berselang, Brasil mampu berbalik unggul kembali. Berawal dari umpan matang Arthur, Jesus mampu mencetak gol pada menit 45+3. Skor berubah lagi menjadi 2-1, dan skor ini bertahan hingga babak pertama usai.
ADVERTISEMENT
Memasuki babak kedua, Brasil mulai mencoba tampil lebih dominan atas Peru. Keunggulan yang mereka miliki membuat Brasil lebih nyaman dalam mendistribusikan bola. Mereka juga seakan mencoba menutup kesempatan Peru menguasai bola.
Tapi, Peru pun tidak kalah cerdas. Sekalinya mendapat bola, mereka akan langsung menekan lini pertahanan Brasil lewat serangan balik. Lewat skema tersebut, beberapa kali skuat asuhan Ricardo Gareca ini mampu merepotkan lini pertahanan Brasil.
Memasuki menit 60 babak kedua, situasi mulai tidak menguntungkan Brasil. Peru mulai lebih aktif menekan. Mereka menaikkan garis pertahanan mereka dan merebut penguasaan bola dari Brasil. Menghadapi Peru yang mulai agresif, Seleccao masih mampu bertahan dengan apik.
Namun, pada menit 69, situasi semakin tidak menguntungkan Brasil. Mereka harus bermain dengan 10 pemain usai Jesus mendapatkan kartu merah, hasil dari dua kartu kuning yang ia dapat di pertandingan ini. Keberuntungan pun didapat oleh Peru. Mereka semakin menggila.
ADVERTISEMENT
Sadar bahwa Peru semakin agresif, beberapa perubahan mulai dilakukan oleh Brasil. Richarlison dan Eder Militao masuk, menggantikan Firmino dan Coutinho. Masuknya dua pemain itu dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan permainan Brasil.
Peru juga tidak mau kalah. Perubahan mereka lakukan untuk menjaga kekuatan lini serang. Raul Ruidiaz dimasukkan untuk menggantikan Yotun. Ruidiaz sendiri memang pemain spesial. Pada 2016 silam, ia adalah aktor utama yang membuat Brasil gagal lolos fase grup Copa America Centenario.
Setelah Ruidiaz masuk, mereka juga memasukkan Christoper Gonzales dan Andy Pulo. Dengan segala kekuatan yang ada, di sisa waktu lima menit akhir babak kedua, Peru berusaha keras untuk menyamakan kedudukan.
Namun, perjuangan Peru akhirnya kandas. Pada menit 90, Brasil mendapatkan hadiah penalti usai Everton dilanggar Zambrano di kotak penalti. Sempat berkonsultasi dengan VAR, wasit akhirnya tetap memberikan penalti bagi Brasil. Richarlison yang maju sebagai eksekutor menunaikan tugas dengan baik, membawa Brasil unggul 3-1.
ADVERTISEMENT
Hingga babak kedua usai, skor 3-1 ini tidak berubah. Brasil pun meraih gelar juara Copa America untuk yang kesembilan kalinya.