news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Brasil vs Peru: Lebih dari Sekadar Adu Teknik

7 Juli 2019 18:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Brasil pada pertandingan semifinal Copa America 2019 di Estadio Belo Horizonte, Brasil. Foto: REUTERS / Ueslei Marcelino
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Brasil pada pertandingan semifinal Copa America 2019 di Estadio Belo Horizonte, Brasil. Foto: REUTERS / Ueslei Marcelino
ADVERTISEMENT
Brasil tinggal melakoni satu laga lagi untuk mencapai target mereka: Trofi Copa America. Estadio do Maracana bakal jadi saksi kala 'Tim Samba' meladeni Peru pada partai final yang digelar pada Senin (8/7/2019) dini hari WIB. Andai mampu keluar sebagai juara, titel Copa America itu bakal jadi gelar bergengsi pertama mereka dalam 12 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Oke, Brasil memang sudah menjuarai dua turnamen dalam rentang waktu tersebut (Piala Konfederasi 2013 dan Olimpiade 2016). Namun, tak bisa dimungkiri titel Copa America adalah ornamen penting untuk mengukuhkan eksistensi mereka sebagai penguasa Amerika Selatan.
Kabar baiknya, Brasil pernah sukses menghempaskan Peru lima gol tanpa balas di fase grup. Akan tetapi, La Blanquirroja sekarang ini berbeda. Peru mampu menemukan bentuk terbaiknya. Buktinya, tim-tim kuat macam Uruguay dan Cile jadi korban mereka di fase sebelumnya.
Evolusi Peru itu sudah diwaspadai Brasil. Bek sentral mereka, Marquinhos, telah mewanti-wanti kalau Peru adalah tim yang berbeda dengan sebelumnya.
"Peru saat ini berada dalam kondisi yang sangat berbeda. Semua orang harus tahu bahwa akan dibutuhkan upaya besar untuk mengalahkan mereka, karena final adalah pertandingan yang dilangsungkan sekali, tidak seperti laga-laga lainnya," kata Marquinhos seperti dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
Marquinhos, bek sentral Brasil di Copa America. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Secara mendasar, ada perbedaan komposisi pemain Peru di matchday ketiga dibandingkan dengan laga terakhir versus Cile di semifinal. Pada matchday ketiga, Ricardo Gareca memainkan Jerferson Farfan dan Andy Polo sejak menit pertama --untuk menemani Paolo Guerrero sebagai penyerang tunggal.
Sementara di pertandingan semifinal, juru taktik berambut gondrong itu memasang Andre Carillo dan Edison Flores. Sepasang gelandang dinamis itu terbukti mampu mendongkrak kolektivitas Peru, baik itu untuk aksi menyerang dan bertahan. Buktinya, kedua pemain itu berkontribusi langsung atas gol-gol Peru ke gawang Cile --Flores 1 gol dan Carillo 2 assist.
Secara kualitas pemain, Brasil masih berada di atas Peru. Mereka punya Philippe Coutinho, Roberto Firmino, dan Gabriel Jesus untuk menunjang serangan. Pemain yang disebut belakangan bahkan sedang on-fire usai mencetak masing-masing satu gol dan assist saat menyingkirkan Argentina di semifinal.
ADVERTISEMENT
Tak ketinggalan pula Alisson Becker sebagai palang pintu terakhir yang mengukir 6 clean sheet sejauh ini. Meski, ya, Brasil dipastikan tak akan diperkuat Willian yang mengalami cedera. Belum lagi dengan Richarlison, Filipe Luis, dan Fernandinho yang masih belum 100% fit.
Pemain Brasil merayakan gol Gabriel Jesus ke gawang Argentina. Foto: REUTERS/Washington Alves
Marquinhos mengatakan bahwa penentu kemenangan di partai final nanti tak hanya soal kualitas skuat, melainkan juga perkara mental. Penting bagi Brasil untuk fokus dan meminimalisir kesalahan.
"Pertandingan itu akan mengarah pada emosi, taktik, dan teknik. Kami harus menggabungkan faktor-faktor ini dan detail kecil akan membuktikan perbedaan dalam permainan ini. Tim yang membuat kesalahan paling sedikit adalah juara," kata Marquinhos.
Perkara mental, Brasil bisa memanfaatkan keuntungan mereka sebagai tuan rumah. Toh, mereka tercatat tak pernah gagal menggamit trofi Copa America setiap berlaku sebagai host sebagaimana yang mereka lakukan di edisi 1919, 1922, 1949, dan 1989.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Peru juga punya CV yang tak kalah mentereng. Mereka menjadi satu-satunya tim tak pernah gagal saat berlaga final Copa America, tepatnya di periode 1939 dan 1979.