Bukan Cuma Isu Rusia, China Pernah Boikot Liga Inggris karena Oezil Pro Uighur

5 Maret 2022 6:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesut Oezil berdoa sebelum bertanding. Foto: Reuters/Hannah McKay
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Oezil berdoa sebelum bertanding. Foto: Reuters/Hannah McKay
ADVERTISEMENT
China ingin memboikot siaran Liga Inggris untuk menunjukkan dukungan kepada Vladimir Putin dan Rusia di tengah konflik dengan Ukraina. Bukan kali ini saja 'Negeri Tirai Bambu' membuat langkah serupa.
ADVERTISEMENT
Pada 2019, China memboikot siaran laga Arsenal di Liga Inggris. Sebabnya, Mesut Oezil yang kala itu masih menjadi kapten The Gunners mengkritik perlakuan China terhadap Muslim Uighur.
“Hai Uighur. Orang-orang yang berdarah atas nama umat. Komunitas yang terus bertarung menghadapi persekusi. Para pengikut yang selalu berdiri sendirian menghadapi orang-orang yang mencoba menjauhkan Islam dari mereka,” tulis Oezil di media sosial.
“Al-Quran dibakar. Masjid ditutup. Madrasah dilarang. Cendekiawan-cendekiawan muslim dibunuh satu per satu. Para lelaki dipaksa masuk kamp. Tempat mereka digantikan oleh laki-laki China. Yang perempuan dipaksa untuk menikahi pria China.”
“Terlepas dari semua ini, Umat Nabi Muhammad hanya diam. Tak berbicara sepatah kata. Muslim di Uighur tak didukung. Tidakkah kalian tahu bahwa mendiamkan persekusi adalah persekusi? Ketika kejadian ini menarik perhatian media Barat, ke manakah negara-negara Muslim dan media mereka?” lanjut tulisan Oezil tersebut.
Warga Uighur di Xinjiang, China. Foto: AFP/Johannes Eisele
Kala itu, Arsenal menegaskan bahwa mereka menolak untuk berkomentar terkait masalah politik. Tindakan The Gunners pun mendapat hujatan dari berbagai pihak karena dianggap lebih mementingkan bisnis ketimbang masalah kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Dan kini, China kembali mengancam akan memboikot Liga Inggris karena relasi mereka dengan Rusia. Menurut Daily Mail, China mengecam sanksi ekonomi yang telah dijatuhkan oleh Inggris dan Uni Eropa terhadap Rusia.
Timnas dan klub-klub Rusia sendiri telah dikucilkan oleh FIFA dan UEFA. Kini, China berencana untuk menunjukkan dukungan lebih lanjut untuk rezim Vladimir Putin dengan niat memboikot siaran laga-laga Liga Inggris.
Di sisi lain, kapten dari seluruh 20 klub Premier League akan mengenakan ban lengan khusus dalam warna Ukraina. Fan didorong untuk bergabung dengan pemain, manajer, ofisial pertandingan, dan staf klub dalam momen refleksi dan solidaritas sebelum kick-off.
Pemain Arsenal Cedric Soares dan Martin Odegaard duel dengan pemain Wolverhampton Wanderers Rayan Ait-Nouri di Stadion Emirates, London, Inggris. Foto: Tony Obrien/Reuters
Selain itu, rencananya akan ada juga layar besar dengan tulisan 'Football Stand Together' dengan latar belakang biru dan kuning, sesuai dengan warna bendera Ukraina. Pesan solidaritas akan terlihat oleh fan Liga Inggris seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
“Premier League dan klub kami dengan sepenuh hati menolak tindakan Rusia dan akan menunjukkan dukungan untuk rakyat Ukraina di semua pertandingan akhir pekan ini," terang ofisial Premier League.
"Kami menyerukan perdamaian dan pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak," tambah mereka.