Bundesliga 2019/20: Segala Pertanyaan Tentangnya Kami Jawab di Sini

16 Agustus 2019 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Bundesliga, kompetisi sepak bola paling elite di Jerman. Foto: Guenter SCHIFFMANN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Bundesliga, kompetisi sepak bola paling elite di Jerman. Foto: Guenter SCHIFFMANN / AFP
ADVERTISEMENT
Bundesliga punya slogan menarik: Football as it's meant to be. Artinya, sepak bola yang ada di kompetisi itu adalah sepak bola sebagaimana ia semestinya dinikmati dan dimainkan. Sepak bola yang sebenar-benarnya ada di sana.
ADVERTISEMENT
Slogan itu terdengar berlebihan, memang, tetapi biarkanlah. Namanya juga slogan. Kalau tidak berlebihan malah jadi aneh. Namun, bagaimana sebenarnya sepak bola yang sebenar-benarnya itu?
Setiap orang tentu punya jawaban sendiri-sendiri untuk pertanyaan tersebut tetapi jika ada satu hal yang bisa disepakati adalah bahwa sepak bola semestinya kompetitif. Menariknya, Bundesliga justru punya kekurangan besar di sana.
Tak sedikit orang yang menyindir Bundesliga dengan sebutan Bayernliga. Alasannya, ya, dominasi Bayern Muenchen yang menjemukan itu. Dalam tujuh musim terakhir hanya Bayern yang bisa menjadi juara liga. Tentu ini bukan hal bagus.
Namun, pada musim 2019/20 nanti, situasi bisa berubah walaupun tidak secara drastis. Bayern memang masih jadi salah satu unggulan tetapi ada Borussia Dortmund—tim terakhir yang sukses menjadi juara Bundesliga sebelum dominasi Bayern—yang kini sedikit lebih diunggulkan.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, prediksi bukan ketok palu nasib. Kebenarannya masih harus dibuktikan. Bundesliga baru akan bergulir kembali pada Sabtu (17/8/2019) dini hari WIB dan bakal rampung pertengahan Mei tahun depan. Ada banyak waktu bagi prediksi ini untuk menemui ajalnya.
Nah, sebelum itu semua berlangsung, ada baiknya kita berbicara dulu soal keadaan Bundesliga saat ini. Mengapa Bayern tak lagi jadi unggulan utama, apa yang membuat Dortmund kini jadi unggulan teratas, bagaimana kans klub-klub lainnya, sampai siapa saja tim pendatang baru di sana, semuanya akan kami jabarkan. Sudah siap?
Yo...
Yo...
So, bukan Bayernliga lagi, huh?
Yep, benar sekali.
Oke, mengapa tidak kau mulai dulu dari sana. Beri kami penjelasan karena kami terlalu malas membacanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Pertandingan Piala Super Jerman antara Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
Huh, jadi kalian masih belum berubah?
Yep.
Oke. Jadi, Bundesliga musim 2019/20 kemungkinan besar tidak akan jadi milik Bayern Muenchen lagi karena mereka tidak menjalani bursa transfer sebaik Borussia Dortmund.
Explain, please.
Bayern sebenarnya mengeluarkan banyak uang untuk berbelanja. Menurut Transfermarkt, buat mendatangkan Lucas Hernandez, Benjamin Pavard, Ivan Perisic, dan Jann-Fiete Arp mereka harus mengeluarkan 123 juta euro. Tapi, itu semua belum cukup karena mereka belum sepenuhnya mendapat ganti untuk pemain-pemain yang pergi.
Siapa aja, tuh?
Buat lini belakang, sih, sudah cukup. Yang jadi problem itu buat lini depan. Mereka ditinggal Franck Ribery, Arjen Robben, sama James Rodriguez, Sementara, gantinya cuma Ivan Perisic. Leroy Sane yang aslinya jadi incaran malah cedera panjang. Bisa ambyar mereka musim ini. Apalagi situasi di jajaran eselon juga kurang kondusif.
ADVERTISEMENT
Ivan Perisic resmi bergabung dengan Bayern Muenchen. Foto: Dok. Bayern Muenchen
Wow, soal eselon itu gimana?
Bos besar mereka, Uli Hoeness, bakal pensiun akhir tahun ini. Nanti, Oliver Kahn bakal masuk juga ke jajaran direksi. Ini sebenarnya natural tetapi yang namanya perubahan selalu bikin sebuah tim jadi rentan. Biar bagaimana juga kebijakan 'kan datangnya selalu dari atas. Ini berpotensi mengganggu stabilitas klub.
Oke, menarik. Lanjut soal Dortmund, dong.
Nah, ini. Di saat Bayern harus mengalami itu semua, Dortmund sukses melakukan pembenahan. Bahkan, pembenahan itu mereka lakukan sejak jauh-jauh hari. Pemain-pemain anyar mereka sudah ikut pramusim dan hasilnya enggak jelek. Bagus banget, malah. Dari enam pertandingan mereka selalu menang, termasuk lawan Liverpool.
Pemain-pemain baru Dortmund itu harga totalnya enggak jauh beda sama pemain-pemain Bayern. Total, mereka keluar duit 127 juta euro tapi semua pemain yang datang terasa lebih mantap.
ADVERTISEMENT
Lebih mantap?
Ya, lebih mantap. Mats Hummels, misalnya, dipulangkan dari Bayern buat jadi pemimpin lini belakang. Kebetulan, mereka sendiri harus melepas Abdou Diallo ke PSG dan Omer Toprak ke Werder Bremen, Terus, ada Thorgan Hazard, Nico Schulz, sama Julian Brandt. Mereka semua kaya pengalaman di Bundesliga dan pas dengan kebutuhan Dortmund yang juga menyingkirkan cukup banyak pemain.
Andre Schuerrle, Maximilian Philipp, Sebastian Rode, Shinji Kagawa, Sergio Gomez, Christian Pulisic, semuanya sudah pergi dari Dortmund. Pemain-pemain tadilah gantinya. Sekarang, skuat Dortmund lebih komplet, tetapi di saat yang bersamaan juga lebih ramping.
Julian Brandt bersama Timnas Jerman. Foto: AFP/Daniel Roland
Aha! Masuk akal memang kalau mereka diunggulkan.
Yak, 'tul.
Oke, oke. Tim lain bagaimana? RB Leipzig? Schalke? Hoffenheim? Eintracht Frankfurt?
ADVERTISEMENT
Well, sebenarnya di Bundesliga ini situasinya sama dengan di liga-liga lain. Di kompetisi ini ada liga-liga kecil yang bertujuan meraih prestasi tertentu. Ada yang mengincar gelar juara, ada yang berebut tiket Liga Champions dan Liga Europa, ada juga yang cuma berharap lepas dari degradasi.
RB Leipzig enggak banyak kehilangan pemain. Bintang-bintang mereka masih ada di sana semua, termasuk Dayot Upamecano, Emil Forsberg, Timo Werner, Marcel Sabitzer, you name them. Plus, mereka berhasil mendapatkan pemain-pemain seperti Christopher Nkunku sama Ethan Ampadu. Artinya, skuat mereka bakal lebih dalam.
Dengan situasi seperti itu Leipzig sebetulnya punya peluang buat jadi kandidat ketiga di perburuan gelar, tetapi target realistis mereka masih sama dengan musim lalu: Finis peringkat ketiga dan lolos ke Liga Champions. Rasanya mereka masih bisa dengan gampang meraih itu.
ADVERTISEMENT
Yang menarik adalah tim-tim lain ini, yang kau sebutkan tadi, plus Bayer Leverkusen tentunya karena musim lalu mereka yang finis di posisi keempat.
Kalau melihat pergerakan di bursa transfer, Leverkusen masih panta dijagokan karena mereka berhasil mendapatkan pemain-pemain berkualitas, Lucas Alario, Daley Sinkgraven, dan Mousa Diaby.
Pemain anyar Bayer Leverkusen, Daley Sinkgraven. Foto: AFP/Pool/
Soal Schalke, ini bakal jadi musim besar buat mereka. Musim lalu mereka cuma bisa finis di posisi ke-14. Sama sekali bukan hal bagus.
Tapi, biar bagaimana juga tim ini punya skuat bagus. Mereka pun berhasil mendapatkan pelatih baru berkualitas, David Wagner. Gaya bermain mereka akan berubah dan hasilnya juga bakal bisa berubah nantinya.
Kemudian, ada Wolfsburg, Eintracht, Hoffenheim, Werder Bremen, dan Borussia Moenchengladbach. Secara umum, kekuatan mereka enggak jauh berbeda, tapi musim 2019/20 nanti Eintracht kemungkinan jadi yang paling lemah karena mereka kehilangan Luka Jovic dan Sebastien Haller tanpa bisa mencari pengganti sepadan.
ADVERTISEMENT
Gladbach pun begitu. Hazard pindah ke Dortmund dan mereka belum bisa menemukan suksesor. Tapi, menurunnya kekuatan Gladbach tidak akan sebesar apa yang terjadi di Eintracht. Yang jelas, target realistis tim-tim ini adalah finis di zona Liga Europa.
Oke. Wow, panjang juga penjelasannya. Terus, tim-tim yang baru apa aja?
Yang betulan baru cuma Union Berlin. Koeln dan Paderborn sebelumnya sudah pernah berlaga di Bundesliga. Koeln bahkan dua musim lalu main di Liga Europa dan mereka kemungkinan besar akan jadi tim promosi yang prestasinya paling oke karena punya pemain-pemain macam Timo Horn, Jonas Hector, plus Anthony Modeste.
Kapten Koeln, Jonas Hector. Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
Tapi, yang menarik di sini adalah Union Berlin. Musim lalu Fortuna Duesseldorf jadi tim promosi yang paling 'dijagokan' untuk terdegradasi lagi tetapi akhirnya mereka malah finis di urutan kesepuluh. Menarik, sih, buat menanti apakah Union Berlin bakal bisa mendapatkan prestasi seperti itu.
ADVERTISEMENT
Oh, ya, bicara soal Union Berlin, dengan promosinya mereka ke Bundesliga, artinya bakal ada Derbi Berlin pertama dalam sejarah kompetisi. Akhirnya, Hertha enggak sendirian lagi.
Nice. Oke. Klub sudah. Sekarang, tolong beri kami info soal pemain. Siapa yang kira-kira bakal jadi topskorer, siapa pemain muda yang patut diperhatikan, dan siapa yang paling menonjol nantinya?
Seriously?
Kenapa?
Banyak amat pertanyaanmu.
Yah, sekaliahlah.
Hmm, baiklah. Tetapi janji, ini yang terakhir kalinya.
Fine.
Oke. Topskorer, huh? Kandidat-kandidatnya sebenarnya masih sama dengan musim lalu, minus Jovic yang sudah pergi ke Real Madrid. Robert Lewandowski, Paco Alcacer, Marco Reus, Timo Werner, dan Wout Weghorst masih jadi kandidat kuat. Jangan lupakan pula keberadaan Alario di Leverkusen dan Andrej Kramaric di Hoffenheim.
ADVERTISEMENT
Marco Reus merayakan gol ke gawang Borussia Moenchengladbach. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
Soal pemain muda juga begitu. Tahu sendirilah, pemain-pemain macam Jadon Sancho, Kai Havertz, Alphonso Davies, dan Josh Sargent pasti bakal bisa bersinar lagi. Untuk melengkapi daftar itu, mari kita sertakan pula nama Nkunku, Jacob Bruun Larsen, dan Florian Grillitsch.
Terakhir, pemain yang paling menonjol. Selain nama-nama yang sudah disebut, ada juga Leon Goretzka, Perisic, Hernandez, Hazard, Brandt, Forsberg, Sinkgraven, Florian Neuhaus, Max Arnold, Ante Rebic, dan Davy Klaassen yang berpotensi meledak pada musim ini. Dengan kata lain, kemungkinannya sangat, sangat luas.
Well...
Well?
Tampaknya informasi yang kalian berikan sudah sangat banyak.
Masak?
Jangan menyindir, tolong. Ini serius. Informasi ini sangat berguna. Tanpa kalian kami bukan apa-apa.
Okay. Bye bye.
ADVERTISEMENT