Candu Pep Guardiola terhadap Kemenangan

17 Mei 2019 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guardiola memimpin Manchester City melakoni sesi latihan resmi di Tottenham Hotspur Stadium. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Guardiola memimpin Manchester City melakoni sesi latihan resmi di Tottenham Hotspur Stadium. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Pep Guardiola mengaku bahwa ia kecanduan. Untungnya, bukan terhadap narkotika atau zat adiktif terlarang lainnya. Pelatih Manchester City itu menyatakan bahwa ia kecanduan untuk menang.
ADVERTISEMENT
Kehidupan Guardiola memang bergelimang kemenangan. Ketika masih aktif menjadi pesepak bola, ia pernah memenangi enam trofi La Liga bersama Barcelona sekaligus medali emas Olimpiade 1992 bersama Tim Nasional (Timnas) Spanyol.
Namun, Guardiola bisa dibilang benar-benar berjaya ketika berkiprah sebagai pelatih. Trofi liga di Spanyol, Inggris, dan Jerman pernah ia angkat. Dua kali ia memenangi treble, dan ia tercatat sebagai pelatih Barcelona tersukses sepanjang sejarah dengan koleksi 14 trofi.
Sejak bergabung bersama City pada tahun 2016 silam, Guardiola berhasil mempersembahkan lima titel --dua di antaranya adalah trofi Premier League. Oleh karena itu, wajar apabila Guardiola mengaku bahwa ia mengalami adiksi terhadap kemenangan. Menurut pria berusia 48 tahun itu, kemenangan membuat hidupnya lebih mudah.
ADVERTISEMENT
“Ketika Anda sudah merasakan kemenangan, Anda hanya ingin merasakan itu saja berkali-kali. Kemenangan membuat hidup Anda lebih baik dan lebih mudah. Kemenangan membantu Anda untuk menang lebih banyak lagi,” kata Guardiola kepada BBC.
Pep Guardiola merayakan kemenangan melawan Brighton and Hove Albion. Foto: REUTERS/Toby Melville
Pada musim 2018/2019 ini, Guardiola sudah memenangi dua trofi, Premier League dan Piala Liga. Namun, Guardiola bisa menuntaskan musim City kali ini dengan sempurna lewat kemenangan atas Watford di final Piala FA, Sabtu (18/5/2019) malam WIB.
Di atas kertas, City unggul. Kualitas skuat yang dimiliki oleh The Citizens lebih baik dan merata ketimbang Watford.
Tak hanya itu, rekor City ketika berhadapan dengan Watford juga oke. Pada dua pertemuan dengan Watford di Premier League musim ini, City mampu meraih enam poin dan mencetak total lima gol.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Guardiola paham bahwa City tak bakal menang dengan mudah. Fakta bahwa Watford melaju ke final dengan mengalahkan Wolverhampton Wanderers, yang musim ini sering memberikan kejutan kepada tim papan atas, tidak dapat dielakkan.
Javi Gracia (kiri) dan Pep Guardiola pada pertandingan antara Manchester City dan Watford. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
“Watford dilatih oleh Javi Gracia. Ia adalah seorang pelatih yang penuh pengalaman, dan saya pikir ia adalah seseorang yang menyenangkan. Watford juga memiliki penyerang yang bertalenta, pemain dengan kemampuan fisik luar biasa, dan bagus dalam skema bola mati.”
“Ini adalah pertandingan final. Kami tahu apa yang dapat terjadi di pertandingan seperti ini. Kami harus percaya dengan kemampuan kami, dan kami akan mencari cara untuk mengalahkan mereka,” kata Guardiola.