Cannavaro Akui Curamnya Kesenjangan antara Juventus dan Parma

1 September 2018 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Guangzhou Evergrande, Fabio Cannavaro. (Foto: Alexander Nemenov/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Guangzhou Evergrande, Fabio Cannavaro. (Foto: Alexander Nemenov/AFP)
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Parma kembali bersua Juventus setelah berpisah tiga tahun lamanya. Minggu (2/9/2018) dini hari WIB, Stadio Ennio Tardini akan jadi saksi perjumpaan keduanya pada Serie A giornata ketiga.
ADVERTISEMENT
Laga klasik tersebut menarik perhatian banyak khalayak, tak terkecuali Fabio Cannavaro. Parma dan Juventus merupakan klub spesial bagi pemain terbaik Eropa 2006 tersebut. Parma jadi wadah terbesarnya untuk meraih berbagai gelar, termasuk Piala UEFA, Coppa Italia, dan Suppercoppa Italia. Sedangkan, Juventus merupakan klub yang mengantarkannya jadi pemain terbaik dunia.
"Ini membuat saya bersemangat untuk memikirkan Ennio Tardini yang kembali menggelar pertandingan melawan Juventus di Serie A, hanya tiga tahun setelah (Parma) terlempar ke Serie D," ungkap Cannavaro kepada La Gazzetta dello Sport.
Kebangkrutan yang dialami Parma 2015 lalu membuat keduanya berpisah begitu jauh. Juventus kian menancapkan hegemoninya di Serie A, sedangkan Gialloblù kudu terlempar ke Serie D yang berada tiga level di bawah Giorgio Chiellini dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
Jurang perbedaan antara Parma dan Juventus kini begitu curam. Namun, justru kondisi itulah yang bakal membuat Parma bakal bermain tanpa beban di depan pendukungnya.
Selebrasi para pemain Parma usai Roberto Inglese mencetak gol ke gawang Udinese. (Foto: Getty Images/Alessandro Sabattini)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi para pemain Parma usai Roberto Inglese mencetak gol ke gawang Udinese. (Foto: Getty Images/Alessandro Sabattini)
“Parma tidak akan berada dalam tekanan pada pertandingan seperti nanti, jadi siapa yang tahu...," ucap Cannavaro.
Kendati begitu, Cannavaro tak bisa memungkiri bila Juventus adalah tim yang sulit dikalahkan. Lagipula, Parma dan Juventus memang berada dalam level yang berbeda, baik dari kualitas pemain maupun kesiapan untuk mengarungi Serie A musim ini.
Sebagai perbandingan, total biaya belanja Parma hanya menyentuh angka 11,7 juta poundsterling, hanya 4% dari dana yang dikeluarkan Juve di musim panas lalu. Apalagi Juve telah mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid, sebuah langkah yang cukup merepresentasikan niat pasukan Massimiliano Allegri itu untuk merambah kesuksesannya, tak hanya di Italia, tetapi juga Eropa.
ADVERTISEMENT
"Juve sangat kuat dan bukan hanya karena Cristiano Ronaldo. Juve adalah favorit peraih Scudetto dan dalam segala aspek, kesenjangan Juve dengan tim lain telah meningkat," jelas pria 45 tahun tersebut.
Ronaldo, Dybala, dan Bentancur merayakan gol untuk Juventus. (Foto: AFP/Isabella Bonotto)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo, Dybala, dan Bentancur merayakan gol untuk Juventus. (Foto: AFP/Isabella Bonotto)
Sejauh ini kesenjangan yang diutarakan Cannavaro ada benarnya. Juventus masih terlalu kuat untuk rival-rivalnya di Serie A. Terhitung hanya Napoli yang mampu mengimbangi peraih Scudetto tujuh edisi beruntun itu karena sama-sama meraih dua kemenangan beruntun.
So, mampukah Parma mengejutkan Juventus dini hari nanti di depan para pendukungnya, seperti ketika mereka menang 1-0 tiga tahun silam?