Cara Bima Sakti Gembleng Akhlak Timnas U-16: Denda Telat Salat, Juga Baca Quran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, Bima tidak mau cuma menggembleng Timnas U-16 dari sisi taktik dan fisik. Baginya, akhlak Iqbal Gwijangge dan kolega juga tak kalah penting untuk dibina. Salah satu aturan religius ketat yang diterapkannya adalah denda bagi para pemain muslim yang terlambat atau bahkan tidak salat.
'Yang muslim, salat bareng-bareng bersama ofisial pelatih, pemain, semuanya berjemaah lima waktu, subuh, zuhur, ashar, magrib dan isya,'' kata Bima pada Juli lalu, dikutip dari YouTube PSSI.
"Kalau ada yang terlambat [termasuk menjadi makmum masbuk] denda Rp 50 ribu. Kalau ada yang enggak salat, mungkin ketiduran, denda Rp 100 ribu,'' tegasnya.
Hal ini pun diapresiasi oleh berbagai pihak. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, juga menyoroti aturan yang diterapkan Bima Sakti untuk skuad Timnas U-16.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat bagaimana kedekatan Bima [Sakti] bersama anak-anaknya, mereka sangat dekat sekali," ujar Iriawan pada konferensi pers usai laga final Piala AFF U-16, Jumat (12/8).
"Mereka memiliki berbagai aktivitas yang dilakukan bersama. Mulai dari makan, menunaikan salat lima waktu, dan saya bahkan sempat melihat mereka menunaikan ibadah salat Jumat bersama," lanjut Iriawan.
Salah seorang orang tua pemain pun senang Bima menerapkan aturan itu. Ayah Arkhan Kaka, Purwanto Suwondo, bersyukur bahwa Timnas U-16 memiliki pelatih sereligius Bima.
"Itu [ada aturan religius di Timnas U-16] saya bersyukur sekali. Saya suka sekali seperti itu," kata Purwanto kepada kumparan, awal Agustus 2022.
"Jadi, pembinaan mental dan attitude dia [Bima Sakti] soal agama bagus sekali. Saya mendukung sekali, bagus sekali. Jadi, dunianya dilakukan dan akhiratnya juga dilakukan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dan ternyata, aturan keagamaan yang diterapkan Bima tak cuma soal salat. Akun Instagram Real Masjid 2.0 (@muslimunited.official), perkumpulan pemuda yang biasa melakukan dakwah Islam di Yogyakarta, mengunggah video Bima berbicara di mimbar saat beberapa jam sebelum laga final Piala AFF U-16.
Di situ, Bima kembali menjelaskan tentang aturan denda telat salat. Selain itu, rupanya ada pula aturan yang membuat para pemain Timnas U-16 harus baca Quran, yakni setoran surat.
"Kami lakukan setor surat [Alquran]. Kemarin ada yang juara, Figo juara, Tegar, Iqbal bisa 22 surat. Yang juara, kita kasih jersi. Terima kasih sekali lagi kepada para pemain semuanya," ucap Bima dalam video itu.
Bima Sakti paham bahwa skuad Timnas U-16 tidak cuma pemain beragama Islam. Maka dari itu, ia pun tak lupa memperhatikan kebutuhan ibadah para pemain non-muslim.
ADVERTISEMENT
''Hari Minggu, yang non-Muslim kami toleransi, kami siapkan kendaraan untuk yang Kristen ke Gereja. Yang dari Bali [Hindu] jam 1 kami antar mereka ke Pura,'' ujarnya pada Juli lalu, dikutip dari YouTube PSSI.
Kemudian, hal lain berkaitan akhlak yang juga ditegaskan Bima adalah pemain tidak boleh sombong. Usai Timnas U-16 Indonesia resmi jadi juara Piala AFF U-16 2022, ia mengingatkan para pemain agar tidak bereuforia berlebihan.
"Kami bersyukur bisa juara, tapi saya selalu bilang ke anak-anak tidak boleh sombong dan tetap rendah hati," ucap Bima Sakti kepada awak media usai pertandingan, Jumat (12/8).
"Saya sampaikan enggak ada joget-joget, kalau enggak percaya datang saja ke ruang ganti enggak ada kami joget-joget, kami bersyukur saja, bersujud saja," tambahnya.
ADVERTISEMENT