Cara Bruce Menjawab Kritik: Bawa Newcastle Menang

26 Agustus 2019 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bruce merayakan kemenangan bersama para pemain Newcastle. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Bruce merayakan kemenangan bersama para pemain Newcastle. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali datang di Newcastle, Steve Bruce sudah berhadapan dengan badai yang tiada henti.
ADVERTISEMENT
Bruce mengambil alih kendali Newcastle dari Rafael Benitez, yang memutuskan untuk mundur di akhir musim 2018/19. Mundurnya Benitez ini juga bukan karena alasan yang sepele. Ia berselisih dengan Mike Ashley, pemilik klub, yang ia tuding pelit saat bursa transfer.
Kepergian Benitez ini diiringi oleh hengkangnya sosok-sosok kunci macam Salomon Rondon, Joselu, serta Ayoze Perez. Alhasil, saat Bruce datang, Newcastle berada dalam keadaan compang-camping. Namun, dalam keadaan seperti itu, bukan dukungan yang ia dapat.
Suporter menilai bahwa Bruce tidak memiliki kemampuan manajerial dan taktikal sebaik Benitez. Menilik rekam jejak Bruce yang kebanyakan berkutat di Divisi Championship--walau sempat mengantarkan Wigan ke final Piala FA maupun Hull City ke kualifikasi Liga Europa--, tak heran jika suporter berpendapat demikian.
ADVERTISEMENT
Kritik semakin kencang berembus manakala pemainnya sendiri, Paul Dummett, berkomentar jika banyak hal yang salah di Newcastle. Walau Dummett mengklarifikasi komentarnya tersebut, yang menurutnya ditujukan pada semangat kolektif tim yang kurang membara, hal itu kadung sampai di telinga Bruce.
Steve Bruce memimpin latihan Newcastle United di Shanghai, China. Foto: Dok. Newcastle Utd
Semua kritik ini makin lengkap tatkala di dua laga awal Premier League 2019/20, Newcastle tumbang dari Arsenal dan Norwich City. Bruce memang sempat kesal karena kritik ini, namun akhirnya ia memilih untuk tenang. Ia malah senang karena ini jadi tantangan tersendiri baginya.
"Saya senang karena ini jadi tantangan tersendiri bagi saya. Untuk sekarang, saya rasa kami belum mengalami krisis. Kami hanya main tidak bagus saat lawan Norwich. Lawan Spurs nanti, saya janji para pemain akan tampil lebih baik," ujar Bruce jelang laga lawan Spurs.
ADVERTISEMENT
Laga lawan Spurs pun dihelat. Sepanjang laga, Newcastle digempur habis-habisan oleh The Lilywhites. Mereka hanya mampu mencetak 8 tembakan (berbanding 17 milik Spurs), serta mencatatkan persentase penguasaan bola sebanyak 20% saja (berbanding 80% milik Spurs).
Meski begitu, Newcastle mampu meredam setiap tekanan para pemain Spurs. Mereka bahkan mampu meraih kemenangan atas Spurs dengan skor tipis 1-0, lewat gol tunggal dari Joelinton pada menit 27, hasil assist Christian Atsu.
Menyoal hasil ini, Bruce pun menyebut bahwa kemenangan ini adalah sebagai upaya untuk meredakan badai yang tengah bergejolak. Ia sadar bahwa kritik yang sudah mendera cukup memengaruhi performa para pemainnya dalam dua pekan awal Premier League.
"Saya tahu ini baru kemenangan pertama. Namun, saya bisa melihat banyak pemain yang tampil apik dalam kemenangan kami di laga ini (lawan Spurs)," ujar Bruce, disitat dari BBC.
ADVERTISEMENT
"Memang, satu-satunya cara merespons kritik ya, seperti itu (meraih kemenangan). Kami sudah melalui pekan yang berat, dan kami harus merespons dengan cara yang baik. Syukurlah, pemain saya melakukan hal yang baik," tambahnya.
Perkara menjawab kritik, dulu, ada nama Alan Pardew yang mampu menjawab kritik para suporter dengan ciamik. Pada musim 2011/12, Pardew mamou membawa Newcastle melangkah ke babak delapan besar Liga Europa. Ia juga mampu menyabet gelar Pelatih Terbaik Premier League di musim yang sama.
Bukan cuma itu, Pardew juga berhasil mengorbitkan nama-nama apik macam Demba Ba, Papiss Cisse, Sylvain Marveaux, serta Yohan Cabaye. Pardew juga berhasil mengangkat sosok Hatem Ben Arfa, yang sempat trauma karena mengalami cedera panjang.
Manajer West Brom, Alan Pardew. Foto: Reuters/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
Bruce sendiri tampaknya sadar bahwa saat ini, Newcastle memang tengah terombang-ambing. Namun, ia memilih untuk maju, walau tahu kritik ini akan terus melandanya tanpa henti.
"Saya sadar bahwa faktanya, siapapun yang meneruskan tampuk kepelatihan dari Rafa Benitez akan mendapat kritik macam ini. Ya, pada akhirnya keputusan ini ada konsekuensinya tersendiri, dan itu harus saya terima," ucapnya.