Cerita di Old Trafford: Tiga Debutan Bikin Perbedaan

12 Agustus 2019 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manchester United membuka Premier League 2019/20 dengan kemenangan 4-0 atas Chelsea. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Manchester United membuka Premier League 2019/20 dengan kemenangan 4-0 atas Chelsea. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Old Trafford adalah Bumi yang merangkul anak-anaknya yang baru, yang membiarkan kaki-kaki mereka menginjak rumput tempat para legenda dan pecundang menggiring nasib.
ADVERTISEMENT
Minggu, 11 Agustus 2019, teater agung ini menjadi saksi kemenangan 4-0 Manchester United atas Chelsea. Orang-orang bilang, "Ah, masih laga pembuka. Jangan senang dulu."
Tapi, siapa juga yang tidak menyambut kemenangan dengan kesenangan? Lagi pula, hasil ini merupakan kemenangan terbesar United atas 'The Blues' di Premier League.
Kegemilangan United di pekan pembuka tidak hanya bicara tentang ketajaman Marcus Rashford dan kegigihan Paul Pogba untuk bangkit dari tekanan sehingga bisa menjadi kreator serangan ulung.
Ini juga berbicara tentang ketiga rekrutan terbaru yang melakoni debutnya sebagai penggawa 'Setan Merah' di Premier League: Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, dan Daniel James.
"Kami merekrut tiga pemain yang fantastis, tiga pribadi yang hebat. Kami gembira mereka ada di tim ini," ujar Ole Gunnar Solskjaer, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Aaron Wan-Bissaka
Segala karut-marut yang mengiringi proses transfer Wan-Bissaka mungkin menjadi harga yang setimpal. Kualitas membuat United rela bergelut senda dengan alotnya negosiasi demi memboyong bek kanan ini dari Crystal Palace.
Wan-Bissaka adalah anomali di tengah-tengah era bek modern. Bisa dibilang, ia adalah salah satu bek sayap dengan kemampuan bertahan terbaik di dunia.
Untuk memahaminya, kita hanya perlu menengok statistik Wan-Bissaka selama mengarungi Premier League musim 2018/19. Ia mampu mencatatkan rata-rata 3,7 tekel, 2,4 intersep, dan 3,7 sapuan per laga.
Mendatangkan Wan-Bissaka adalah urgensi bagi United. pasalnya, bek kanan acap menjadi sektor terlemah 'Setan Merah'. Silakan lihat siapa yang ada di sana sebelum kedatangan Wan Bissaka: Ashley Young, Diogo Dalot, dan Matteo Darmian.
ADVERTISEMENT
Enam tekel sukses dari tujuh percobaan, lima sapuan, tiga intersep, dan satu kemenangan duel udara. Catatan ini menggambarkan seperti apa performa Wan-Bissaka di laga melawan Chelsea. Bahkan jumlah tekel--baik sukses maupun percobaan itu--jadi yang terbaik di antara pemain kedua tim di laga ini.
Aksi defensif yang agresif seperti itu turut ambil bagian dalam gol ketiga United yang dicetak oleh Rashford. Sebelum sampai pada fragmen assist brilian Pogba itu, ada umpan kunci Wan-Bissaka.
Harry Maguire
Serupa Wan-Bissaka, Maguire juga turun arena sebagai starter. Dan mirip kawan barunya itu, Maguire menunjukkan mengapa ia layak mendapat tempat di United. Apalagi, ia tidak datang ke United dengan biaya murah. Delapan puluh juta poundsterling, angka yang juga menjadikannya sebagai bek termahal di dunia.
ADVERTISEMENT
"Apa yang dikerjakan Harry di pertandingan sesuai dengan alasan mengapa kami merekrutnya. Keberadaannya di dalam kotak, ketenangan, dan kesabarannya untuk mempertahankan atau merebut bola," ucap Solskjaer.
"Ia adalah komando lini pertahanan. Bersamanya, David de Gea dan Victor Lindeloef menjaga lini belakang dengan sangat baik. Penting untuk memiliki pemain berkarakter kuat di area pertahanan," jelas Solskjaer.
Tentu Solskjaer tidak melempar pujian tanpa alasan. Keberhasilan Maguire membukukan intersep empat intersep, tujuh sapuan, dan dua blok menjadikannya sebagai pemain yang paling banyak membukukan ketiga aksi defensif itu.
Tak cukup sampai di situ. Maguire juga berhasil memenangi lima duel udara. Andal dalam duel udara memang menjadi kualitas penting Maguire.
Kemampuannya ini dapat meminimalisir bangunan serangan lawan yang mengandalkan umpan-umpan lambung--entah itu dalam skema open play maupun serangan balik. Manuver defensif Maguire juga efektif meredam agresivitas penyerang tunggal Chelsea, Tammy Abraham.
ADVERTISEMENT
Daniel James
James tidak perlu risau hanya karena bertanding sebagai pemain pengganti pada menit 73. Toh, Solskjaer yang kini jadi bosnya itu acap masuk dari bangku cadangan ketika masih bermain untuk United.
Lagi pula, kurun bertanding yang cuma 22 menit (termasuk lima menit waktu tambahan) itu tidak berjalan buruk. Malah impresif.
Baru delapan menit menginjakkan kaki ke lapangan, James sudah berhasil menyulut gemuruh di Old Trafford. Kejelian menyambar umpan Pogba dan recovery cepat dari eror memampukannya menggenapkan koleksi gol United menjadi empat.
"Dan (sapaan akrab James) membuat impak luar biasa. Tidak ada perasaan yang lebih baik ketimbang mencetak gol di depan Stretford End. Benar-benar tidak ada yang bisa mengalahkan," jelas Solskjaer.
ADVERTISEMENT
James merayakan gol perdana itu dengan emosional. Ia berseluncur ke tiang sepak pojok, berdiri di hadapan para suporter, berteriak lantang.
Kawan-kawannya datang mengerubungi. Kepala James ditepuk-tepuk. Lindeloef merangkul, turut merasakan kegembiraan si anak baru.
Ketika melangkah kembali ke lapangan, James mengangkat kedua tangannya. Jarinya menunjuk langit. Ayahnya ada di sana.