Cerita Kiper Timnas Amputasi: Blunder Dokter hingga Tekad di Piala Dunia

27 Juni 2022 14:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiper Timnas Amputasi Indonesia, Junaidi Abdillah. Foto: Instagram/@juanjun11
zoom-in-whitePerbesar
Kiper Timnas Amputasi Indonesia, Junaidi Abdillah. Foto: Instagram/@juanjun11
ADVERTISEMENT
Timnas Amputasi Indonesia menggelar latihan perdana jelang perhelatan Piala Dunia Amputasi 2022. Latihan yang dihelat di Sports Club Serena Mansion, Jakarta Selatan, Senin (27/6), itu diikuti oleh 15 pemain.
ADVERTISEMENT
Kiper Timnas Amputasi Indonesia, Junaidi Abdilah, menyambut latihan kali ini dengan perasaan gembira. Junaidi bersyukur lantaran persiapan 'Garuda' jelang terbang ke Turki didukung oleh banyak kalangan, salah satunya pemerintah.
"Bersyukur banget, sekarang jauh lebih baik. Padahal, sebelumnya kami selalu kesulitan untuk mencari lapangan berlatih. Sekalinya ada, letak lapangannya cukup jauh dari mes dan harus ditempuh menggunakan kendaraan pribadi," ungkap Junaidi kepada kumparan.
"Selain lapangan, dulu kami juga kekurangan pasokan makanan. Bahkan, kami tak jarang melakoni latihan dengan perut kosong dan akhirnya membuat beberapa pemain tumbang."
"Alhamdulillah saat ini sudah banyak dukungan. Pemerintah sudah turun tangan dengan memberikan beberapa bantuan, mulai dari akomodasi penginapan, kendaraan, hingga lapangan latihan," lanjutnya.
Kiper Timnas Amputasi Indonesia, Junaidi Abdillah. Foto: Instagram/@juanjun11
Walau dukungan yang digelontorkan tak sebanyak kelompok olahraga lain, Junaidi mengaku seluruh bantuan yang diberikan tetap berdampak positif. Minimal tak ada pemain yang memikirkan hal remeh-temeh di luar latihan.
ADVERTISEMENT
Sehingga, ketika berlaga di Piala Dunia Amputasi 2022 nanti, seluruh pemain dalam keadaan siap. Apalagi, target yang dibebankan pemerintah juga tak main-main, yakni lolos hingga 10 besar.
"Semua dukungan yang diberikan membuat persiapan kami jauh lebih baik. Alhasil, kami cukup percaya diri untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Apalagi, saya tahu kapasitas teman-teman di sini sangat luar biasa," ujar Junaidi.
"Saya dan teman-teman hanya meminta doa serta dukungan dari masyarakat agar nantinya jalan kami dipermudah. Selain itu, jika bapak presiden mau melepas kami, itu jadi dorongan tambahan untuk mengobarkan semangat kami lebih besar lagi," tambahnya.
Para pemain Timnas Amputasi Indonesia. Foto: Timnas Amputasi Indonesia
Menyoal karier, Junaidi mengaku tak pernah terlintas dibenaknya untuk membela Timnas Amputasi Indonesia. Terlebih, ia tak memiliki banyak pengalaman sebagai seorang pesepak bola.
ADVERTISEMENT
Maklum, Junaidi tak pernah bermain di tingkat profesional. Satu-satunya pengalaman Junaidi di dunia sepak bola adalah membela klub Sekolah Sepak Bola (SSB) ketika dirinya belum kehilangan salah satu lengannya.
"Dulu, pas kecil memang sempat ikut SSB, tapi tidak dilanjutkan hingga tingkat profesional. Karena saya diamputasi ketika berumur 10 tahun. Jadi, saya tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang pemain bola yang profesional," imbuh Junaidi.
Kiper Timnas Amputasi Indonesia, Junaidi Abdillah. Foto: Instagram/@juanjun11
"Saya diamputasi karena ada kesalahan pemeriksaan yang dilakukan pihak medis. Jadi, waktu itu saya terjatuh, kemudian tulang di lengan kanan saya patah. Saya saat itu langsung di bawa ke dokter, dibersihkan dari semua kotoran lalu diobati."
"Namun, ketika proses pembersihan, pihak medisnya kurang teliti. Jadi masih ada sisa tanah yang tertinggal. Lalu, muncul infeksi di sumsum tulang. Sehingga, mau tak mau harus diamputasi karena tak ada jalan lain," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Kendati harus kehilangan satu tangan, Junaidi mengaku tak patah arang. Pasalnya, ia tahu dibalik adanya kesusahan, pasti ada buah manis yang bisa dipetik.
Kini, Junaidi menjadi kiper utama di Timnas Amputasi Indonesia. Berkat kepiawaiannya, Junaidi mampu membawa 'Garuda' ke putaran final Piala Dunia Amputasi 2022 yang akan dihelat di Turki pada Oktober mendatang.