Laga Chelsea vs Manchester United.

Chelsea vs Manchester United: Adu Kuat Dua Sayap

17 Februari 2020 13:35 WIB
comment
98
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brandon Williams (kostum merah) berduel dengan Hudson-Odoi. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Brandon Williams (kostum merah) berduel dengan Hudson-Odoi. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Partai akbar Premier League 2019/2020 bakal tersaji pada Selasa (18/2/2020) dini hari WIB. Chelsea bakal menjamu Manchester United di Stamford Bridge. Misi kedua tim tentu hanya satu: Meraih tiga poin.
ADVERTISEMENT
Kemenangan bakal menjadi krusial buat Chelsea maupun United demi memperebutkan satu tempat di Liga Champions musim depan. Lantas, apa yang mesti masing-masing tim lakukan untuk bisa mendapatkan tiga angka?
Well, Chelsea dan United bisa dibilang memiliki cara yang serupa untuk meraih kemenangan. Kedua tim itu sama-sama memusatkan serangan mereka pada dua sisi sayap masing-masing.
Per WhoScored, 74% serangan Chelsea berasal dari dua sisi sayap. Rinciannya, 40% dari sisi kiri dan 34% dari sisi kanan.
Persentase United lebih tinggi lagi. 77% serangan ‘Iblis Merah’ dibangun dari dua sisi sayap, dengan rincian 41% dari kiri dan 36% dari kanan.
Laga Chelsea vs Manchester United. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Catatan ini sama sekali tak mengherankan mengingat pemain-pemain inti dari lini tengah dan depan masing-masing tim berada di sisi sayap.
ADVERTISEMENT
Chelsea memiliki Callum Hudson-Odoi, Willian Borges, dan Christian Pulisic. Hudson-Odoi dan Willian tercatat sebagai pencetak assist (4) terbanyak The Blues di Premier League. Sementara, Pulisic menjadi topskorer (5) kedua terbanyak Chelsea.
Sementara, United memiliki Marcus Rashford, Daniel James, dan Mason Greenwood. Terkhusus Greenwood, pemuda berusia 18 tahun itu sejatinya adalah penyerang tengah, tetapi ia kerap dipasang sebagai penyerang sayap kanan oleh Ole Gunnar Solskjaer.
Nah, Rashford tercatat sebagai pencetak gol (14) United di Premier League. James menjadi kreator assist (6) tertinggi, dan Greenwood mampu menyumbangkan empat gol kendati hanya tampil sebanyak 496 menit.
Di satu sisi, sisi sayap di lini pertahanan Chelsea dan United bisa dibilang sama-sama tak memuaskan. Oke sisi kanan kedua tim—Chelsea dengan Reece James dan United dengan Aaron Wan-Bissaka—mungkin jauh lebih baik ketimbang sisi kiri mereka. Namun, itu justru menambah kesamaan masing-masing tim.
ADVERTISEMENT
Wan-Bissaka berduel dengan Emerson Foto: REUTERS/Phil Noble
Lantas, apakah ada perbedaan-perbedaan yang bisa dimanfaatkan oleh masing-masing tim? Tentu saja ada.
United memiliki sosok pembeda dalam diri Bruno Fernandes. Playmaker asal Portugal itu bisa melancarkan transisi United dari lini belakang ke lini depan berkat visi permainan dan kemampuan mengopernya yang tinggi. Berkat Fernandes, sayap-sayap United yang kencang bisa dimanjakan dan mereka dapat melancarkan serangan balik yang berbahaya.
Nah, Chelsea adalah tim yang cukup rentan dalam menghadapi serangan balik. Per WhoScored, 15% gol yang masuk ke gawang Chelsea di Premier League tercipta dari serangan balik. Jangan lupa juga bahwa dua dari empat gol United ke gawang Chelsea di pertemuan perdana mereka musim ini berasal dari skema serupa.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, daya gedor Manchester United bisa dipastikan berkurang mengingat Rashford cedera. Impaknya tak main-main—dalam tiga laga terakhir di Premier League, United gagal mencetak satu gol pun.
Sementara, sosok yang bisa menjadi pembeda buat Chelsea adalah Tammy Abraham. Penyerang asal Inggris itu tak hanya tajam—Abraham menjadi topskorer Chelsea di liga dengan 13 gol—tetapi juga mahir melakukan hold-up dan link-up dengan pemain-pemain sayap di sekelilingnya.
Sebaliknya, keberadaan Abraham membuat sisi sayap Chelsea memiliki sosok yang bisa menyelesaikan umpan silang yang mereka ciptakan. Fisik Abraham membuatnya mampu melakukan semua hal tersebut dengan baik—tingginya mencapai 190 sentimeter.
Tammy Abraham merayakan kemenangan Chelsea atas Lille. Foto: AFP/Isabella Infantes
Yang menjadi masalah, performa Abraham belakangan ini menurun. Penyerang berusia 22 tahun itu hanya mencetak dua gol dalam sembilan laga terakhir.
ADVERTISEMENT
Chelsea sebenarnya masih memiliki alternatif lain dalam diri Olivier Giroud, yang sama-sama bertipe target man. Namun, penyerang asal Prancis itu bukanlah pemain favorit Frank Lampard.
Nah, Chelsea tak memiliki gelandang sekreatif Fernandes. Sementara, United tak punya penyerang dengan fisik yang sebanding dengan Abraham/Giroud untuk menjadi pemantul sekaligus penyelesai di lini depan.
Meski demikian, perlu diingat bahwa fungsi Fernandes dan Abraham/Giroud kali ini adalah memaksimalkan pemain-pemain sayap yang ada di sekeliling mereka. Dari situ, bisa dibilang duel antara Chelsea dan Manchester United ini bakal ditentukan oleh pertarungan di dua sisi sayap.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Bagi yang mau nonton langsung siaran liga Inggris bisa ke MolaTV dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer bisa cek list schedule nya di SSCornerID.
Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten