Copa America: Kolombia Lolos dari Fase Grup Setelah Kalahkan Qatar

20 Juni 2019 6:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Copa America antara Kolombia dan Qatar. Foto: REUTERS/Amanda Perobelli
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Copa America antara Kolombia dan Qatar. Foto: REUTERS/Amanda Perobelli
ADVERTISEMENT
Kolombia berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 1-0 di pertandingan Grup B Copa America 2019, Kamis (20/6/2019) pagi WIB. Gol Kolombia dicetak oleh penyerang Atalanta, Duvan Zapata.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil ini, Kolombia sukses merengkuh enam poin dari dua laga yang sudah mereka lakoni di fase grup. Dari situ, Los Cafeteros berhasil mengunci satu tempat di babak berikutnya.
***
Pelatih Kolombia, Carlos Queiroz, hanya membuat dua pergantian pada susunan starting XI-nya dari laga melawan Argentina (16/6). Yang pertama, Zapata menggantikan striker senior sekaligus kapten tim, Radamel Falcao. Yang kedua, pencetak gol di laga melawan Argentina, Roger Martinez, menggantikan Luis Muriel.
Selain itu, Queiroz masih menurunkan pemain-pemain terbaiknya seperti James Rodriguez, Juan Cuadrado, dan Davinson Sanchez.
Di kubu lawan, Qatar tetap menurunkan starting XI yang sama ketika mereka menahan imbang Paraguay (17/6). Pencetak gol di laga melawan Paraguay, Almoez Ali, menjadi ujung tombak, disokong oleh Abdulaziz Hatem, Akram Afif, dan sang kapten, Hassan Al-Haydos.
ADVERTISEMENT
Kolombia, sebagai pihak yang diunggulkan, mengambil inisiatif serangan sejak awal laga. Di menit keenam, mereka bahkan berhasil mencetak gol lewat sontekan Mina. Sayangnya, gol penggawa Everton itu dianulir karena ia sudah berada di posisi offside.
Selang tujuh menit dari gol Mina yang dianulir itu, Kolombia kembali mendapat peluang emas lewat kepala Rodriguez. Sayang, sundulan penggawa Real Madrid itu masih sedikit melebar.
Kolombia benar-benar tidak membuat Qatar nyaman di pertandingan ini. Pressing tinggi nan disiplin yang mereka terapkan membuat Qatar hanya mampu memukul lewat satu dua kali lewat serangan balik dan aksi individu pemain-pemainnya.
Terbukti, di babak pertama, Kolombia unggul penguasaan bola (68%-32%). Namun, dominasi Cuadrado dkk. seolah tak berarti karena mereka gagal mencetak gol di paruh awal pertandingan. Buruknya penyelesaian akhir—hanya satu dari tujuh tembakan Kolombia yang mengarah ke gawang—di babak pertama menjadi alasannya.
ADVERTISEMENT
Bek Kolombia, Davinson Sanchez, berduel dengan gelandang serang Qatar, Akram Afif. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
Di awal babak kedua, Kolombia nyaris mendapat hadiah penalti. Hatem dianggap melakukan handball di kotak 16. Pemain bernomor punggung 6 itupun mendapat kartu kuning. Namun, Video Assistant Referee (VAR) membatalkan handball sekaligus kartu kuning Hatem.
Kolombia masih menjadi kubu yang dominan. Kembali, pressing tinggi yang mereka gunakan menjadi alasannya. Selain itu, kreativitas Rodriguez mampu membuat Zapata dan Martinez mendapatkan peluang. Namun, tak ada gol yang tercipta, setidaknya hingga pertandingan memasuki 10 menit terakhir.
Ya, di menit ke-86, Kolombia akhirnya sukses memecah kebuntuan. Umpan lambung ciamik dari Rodriguez berujung pada sundulan tajam Zapata. Kiper Qatar, Saad Al Sheeb—yang tampil apik di laga ini—tak dapat berbuat apa-apa.
ADVERTISEMENT
Gol telat Zapata ini sukses menjadi pembeda, dan kemenangan ini membawa Kolombia lolos dari fase grup.