Copa America: Tundukkan Qatar, Argentina ke Perempat Final

24 Juni 2019 4:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses gol Lautaro Martinez ke gawang Qatar. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
zoom-in-whitePerbesar
Proses gol Lautaro Martinez ke gawang Qatar. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
ADVERTISEMENT
Lionel Scaloni membuktikan omongannya. Timnas Argentina asuhannya bermain dengan formasi 4-3-3 kala berhadapan dengan Timnas Qatar pada laga pemungkas babak Grup B Copa America 2019.
ADVERTISEMENT
Argentina menutup pertandingan yang dihelat di Gremio Arena pada Senin (24/6/2019) itu dengan kemenangan 2-0. Kemenangan yang direngkuh berkat gol Lautaro Martinez (4') dan Sergio Aguero (82') ini meloloskan Argentina dari lubang jarum. Tiket perempat final berhasil digenggam Aguero dan kawan-kawannya.
Di laga lain, Kolombia juga menorehkan kemenangan 1-0 atas Paraguay. Itu berarti, Kolombia menjejak ke perempat final sebagai juara Grup B dengan koleksi sembilan poin. Sementara, Argentina sebagai runner up dengan empat poin.
Qatar asuhan Felix Sanchez turun arena dengan formasi dasar 5-3-2. Almoez Ali dan Akram Afif ditunjuk sebagai dua ujung tombak yang bertugas mengacak-ngacak lini pertahanan Argentina yang diisi oleh Nicolas Tagliafico, Nicolas Otamendi, Juan Foyth, dan Renzo Saravia.
ADVERTISEMENT
Sementara, Argentina turun arena dengan mendapuk Sergio Aguero, Lautaro Martinez, dan Lionel Messi sebagai trisula serangan.
Argentina hanya membutuhkan waktu empat menit untuk memaksa Saad Al Sheeb memungut bola dari gawangnya sendiri. Adalah Martinez yang berhasil memanfaatkan eror bek tengah Qatar, Bassam Al Rawi, sebelum mencetak gol yang mengantarkan timnya pada keunggulan 1-0.
Ngomong-ngomong soal Martinez, ia menjadi pemain Argentina yang paling rajin mencetak gol di bawah kepemimpinan Scaloni. Gol pembukanya tadi menambah torehannya menjadi lima. Sementara, peringkat kedua dipegang oleh Messi yang telah mengoleksi tiga gol.
Argentina memang dominan betul dalam 20 menit pertama. Bagaimana tidak? Ketika Qatar belum mampu melepaskan satu percobaan pun, mereka sudah trengginas dengan membukukan enam percobaan.
ADVERTISEMENT
Yaaah... perbandingan yang mencolok itu bukan tanpa cela, sih. Masalahnya, dari enam percobaan, hanya satu yang mengarah gawang. Kabar baik bagi suporter Argentina, satu-satunya tembakan mengarah gawang dalam kurun itu berujung gol.
Laga Qatar vs Argentina. Foto: REUTERS/Diego Vara
Padahal, Argentina lima kali berhasil melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Gol cepat di babak pertama itu sepertinya memang menyentak Qatar. Setelahnya, pertahanan mereka di dalam kotak penalti benar-benar rapat. Jangan heran jika Sanchez menginstruksikan enam hingga tujuh anak asuhnya untuk bersiaga di dalam kotak penalti sendiri.
Peluang terbaik untuk Qatar hadir pada injury time babak pertama via tendangan bebas Al Rawi. Sayangnya sepakan yang menyasar sudut kanan gawang itu dapat dibaca oleh Franco Armani. Tepisan Armani inilah yang memastikan gawang Argentina selamat dari kebobolan hingga paruh pertama tuntas.
ADVERTISEMENT
Ingat pertandingan Argentina melawan Kolombia? Nama besar Argentina ternyata tak bertaji di laga tersebut. Bayangkan, di babak pertama mereka hanya mencatatkan satu upaya tembakan.
Tapi, tidak demikian di laga melawan Qatar. Argentina tampil trengginas. Total, ada 11 percobaan yang dilesakkan oleh tim didikan Scaloni.
Perkara agresivitas ini, Martinez adalah bintangnya. Empat tembakan dengan tiga di antaranya mengarah gawang dicatatkan oleh penggawa bernomor punggung 3 ini.
Hanya, salah juga jika mengira Qatar sudah habis. Dalam tujuh menit awal babak kedua, Qatar mulai menerapkan counter-pressing yang mendorong mereka melepaskan tiga upaya tembakan.
Pola permainan ini pula yang acap memotong aliran bola Argentina. Jangan heran jika di 15 menit awal babak kedua mereka tidak bermain seganas paruh pertama. Hanya ada satu upaya tembakan yang dilepaskan Argentina di kurun ini.
ADVERTISEMENT
Delapan menit jelang waktu normal usai, Aguero mencatatkan namanya ke papan skor. Keputusan Scaloni untuk memasukkan Paulo Dybala terbukti jitu. Assist Dybala-lah yang membuat Argentina sanggup memperlebar keunggulan menjadi 2-0 via gol Aguero tadi.
Membicarakan Aguero, perannya di lini serang Argentina begitu vital di laga ini. Ia tak sekadar menjadi pencetak gol, tapi juga kreator serangan. Itu terbukti dengan tiga umpan kuncinya sampai menit ke-85. Bersama Leandro Paredes, Aguero menjadi pemain Argentina yang mencatatkan umpan kunci terbanyak.
Empat menit tambahan yang diberikan wasit tidak cukup banyak bagi kedua tim untuk mencetak gol tambahan. Artinya, Argentina berhak melangkah ke perempat final bersama Kolombia yang menjadi juara Grup B.
Laga Kolombia vs Paraguay. Foto: REUTERS/Rodolfo Buhrer
Kolombia sendiri mengamankan kemenangan 1-0 di laga pemungkas melawan Paraguay di Arena Fonte Nova pada Senin (24/6/2019). Gol tunggal Gustavo Cuellar yang memanfaatkan assist Santiago Arias pada menit 31 sudah cukup untuk memastikan Kolombia menutup babak grup dengan kemenangan 100% alias tiga kemenangan.
ADVERTISEMENT
Nah, bila Kolombia bermain dalam formasi dasar 4-3-3, Paraguay turun arena dengan skema 4-4-1-1. Dibandingkan dengan laga Qatar melawan Argentina, duel antara Kolombia dan Paraguay lebih seimbang.
Kolombia memang unggul perkara agresivitas. Tapi, keunggulan itu tidak terlalu berjarak seperti laga di Gremio Arena. Kolombia melepaskan 12 upaya tembakan, sementara Paraguay 10 percobaan.
Jika Argentina sudah dipastikan bertemu Venezuela di perempat final, Kolombia masih harus menunggu laga pemungkas Grup C. Yang menjadi lawannya nanti adalah siapa pun yang menjadi runner up Grup C.