Dampak Virus Corona: FIGC Susun 3 Skenario jika Serie A Tak Bisa Dilanjutkan

11 Maret 2020 0:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas di Allianz Stadium, Torino, memegang thermal scanner (pemindai suhu tubuh). Foto: Reuters/Massimo Pinca
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas di Allianz Stadium, Torino, memegang thermal scanner (pemindai suhu tubuh). Foto: Reuters/Massimo Pinca
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona mengubah Italia menjadi genting. Pemerintah mengetuk palu dan merilis kebijakan untuk mengisolasi Italia. Lockdown, kalau kata orang-orang. Konon, kebijakan ini pertama kalinya di sepanjang sejarah mereka.
ADVERTISEMENT
Kebijakan demikian tentu berpengaruh pada gelaran olahraga, termasuk sepak bola dan Serie A. Kini, Serie A sudah memasuki pekan 26. Sebagian tim bahkan belum menyelesaikan pertandingan pekan ke-26 mereka. Itu artinya, Serie A masih menyisakan 12 atau 13 laga.
Bagaimana nasib para kontestan, akan seperti apa turnamen ini, siapa yang bakal jadi juara jika kebijakan penangguhan laga dan isolasi warga itu diperpanjang, menjadi rangkaian pertanyaan yang tambah membikin pening.
Terlebih, Timnas Italia--sesuai jadwal--juga harus melakoni laga perdana EURO 2020 pada 12 Juni di Roma. Adalah Timnas Turki yang menjadi lawan skuat besutan Roberto Mancini itu.
Suasana pertandingan Juventus vs Inter Milan yang digelar tanpa penonton akibat virus corona. Foto: Reuters/Massimo Pinca
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memang belum memutuskan apa pun. Akan tetapi, ada skenario yang bisa diterapkan jika kompetisi tidak dapat digelar lagi pada musim ini.
ADVERTISEMENT
"Jika kondisi darurat COVID-19 memaksa kompetisi liga harus dihentikan, Presiden [FIGC, Gabriele] Gravina akan menyusun proposal yang bakal didiskusikan lagi dalam rapat pada 23 Maret [waktu Italia]," demikian pernyataan FIGC.
Skenario pertama adalah meniadakan scudetto. Kalau langkah ini yang diambil, FIGC harus menyertakan proposal atau pengajuan ke UEFA tentang tim-tim mana saja yang lolos ke kompetisi Eropa.
Skenario kedua adalah menetapkan scudetto berdasarkan peringkat terakhir di klasemen. Jika kompetisi selesai sampai--katakanlah--pekan 26, gelar juara diberikan kepada siapa pun yang ada di posisi puncak sekarang. Kalau itu yang terjadi, kemungkinan Juventus bakal menutup musim sebagai kampiun.
Skenario ketiga adalah menggelar playoff. Bagaimanapun, yang mesti dipikirkan bukan cuma Serie A, tetapi juga promosi dari dan degradasi ke Serie B.
Pengumuman penundaan laga AC Milan di San Siro. Foto: Reuters/Flavio Lo Scalzo
Italia punya pengalaman menerapkan opsi ketiga, tepatnya pada Serie A 1963/64. Ketika itu, Bologna dan Inter Milan sama-sama finis sebagai pemuncak dengan koleksi 54 poin.
ADVERTISEMENT
Kedua tim akhirnya bertemu di tempat netral, yakni di Olimpico, Roma, pada 7 Juni 1964. Pada akhirnya, Bologna keluar sebagai juara berkat kemenangan 2-0 atas Inter.
Pun demikian dengan degradasi ke Serie B. Modena dan Sampdoria mesti bertanding di San Siro, Milan, juga pada 7 Juni 1964, demi memperebutkan satu tempat tersisa di Serie A. Kalau kalah, mereka 'terbuang' ke Serie B. Di laga ini, Modena yang menutup duel dengan kepala tertunduk.