Di Mata Acerbi, Mancini Bikin Italia Jadi Berbeda

10 Oktober 2019 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mancini kala mendampingi Italia di laga uji tanding melawan Amerika Serikat. Foto: AFP/John Thys
zoom-in-whitePerbesar
Mancini kala mendampingi Italia di laga uji tanding melawan Amerika Serikat. Foto: AFP/John Thys
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa musim ke belakang, prestasi Timnas Italia merosot. Namun, kedatangan Roberto Mancini membawa angin segar di tubuh Azzurri.
ADVERTISEMENT
Pada dua ajang multinegara teraktual, Italia gagal menunjukkan taji. Di ajang Piala Eropa 2016, Italia hanya sanggup menjejak babak perempat final. Saat itu, mereka dikalahkan oleh Jerman lewat babak adu penalti.
Di ajang Piala Dunia 2018, Italia menorehkan catatan lebih buruk. Mereka gagal lolos masuk putaran final, setelah kalah dari Swedia dalam babak play-off. Beberapa tahun ke belakang, sepak bola Italia tengah berada dalam kemuraman.
Namun, semua berubah ketika Mancini datang pada 2018. Berbagai perubahan ia lakukan, termasuk gaya main. Hal itu dirasakan betul oleh Francesco Acerbi, bek Italia yang membela Lazio di level klub.
Roberto Mancini merayakan gol bersama pemain-pemain Timnas Italia. Foto: AFP/Marco Bertorello
"Saya senang dengan metode pendekatan yang dilakukan Mancini. Ia ingin agar kami terus menyerang, serta tidak membiarkan lawan menguasai bola dengan mudah," ungkap Acerbi, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
"Ia membawa ide-ide baru dan membuat para pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Intinya, kami harus banyak menyerang, menekan lawan, dan menikmati permainan kami sendiri. Itu sangat menyenangkan," lanjutnya.
Hasil dari pendekatan dan perubahan gaya main yang diterapkan Mancini ini cukup apik. Sejauh ini, Italia jadi penguasa Grup J Kualifikasi Piala Eropa 2020, dengan raihan 18 poin dari 6 laga. Mereka sukses menyapu semua laga dengan kemenangan.
Tidak hanya itu, produktivitas Italia dalam mencetak gol juga patut diacungi jempol. Dari 6 laga, mereka sukses membukukan 18 gol dan hanya kebobolan 3 saja. Catatan ini jadi yang terbanyak di antara kontestan lain di Grup J.
Semua catatan di atas mencerminkan bahwa Italia sedang dalam proses untuk kembali menjadi kekuatan di sepak bola Eropa dan dunia. Meski begitu, Acerbi mengingatkan kepada rekan-rekannya agar tidak jemawa.
ADVERTISEMENT
Para pemain Italia merayakan gol yang dicetak Marco Verratti ke gawang Bosnia. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
"Menang itu tidak mudah. Di atas kertas, bisa saja kami unggul secara teknis atas tim lain. Namun, di atas lapangan, ceritanya bisa saja beda. Kami akan terus berupaya menang dan sesegera mungkin lolos ke Piala Eropa 2020," ujar Acerbi.
"Saya juga ingin masuk skuat Italia untuk ajang Piala Eropa 2020 mendatang. Jika terpilih, saya tentu tidak ingin numpang lewat saja. Saya ingin membuktikan bahwa, baik bersama Lazio maupun Timnas Italia, saya bisa jadi protagonis," tegasnya.