Diego Simeone Sebut Real Madrid Tak Punya Identitas Permainan

6 Agustus 2019 7:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diego Simeone di laga Juventus vs Atletico Madrid. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
zoom-in-whitePerbesar
Diego Simeone di laga Juventus vs Atletico Madrid. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
ADVERTISEMENT
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, melemparkan tudingan yang cukup serius kepada rival sekota klub asuhannya, Real Madrid. Simeone menyatakan bahwa Madrid tidak memiliki identitas permainan yang jelas.
ADVERTISEMENT
Simeone, dengan segala reputasinya, tentu memiliki alasan melontarkan ucapan yang cukup kontroversial itu. Menurut pria asal Argentina tersebut, Madrid mendasari permainan mereka terhadap pemain-pemain yang mereka miliki. Jika komposisi pemainnya berubah, maka gaya permainan Madrid pun turut berganti.
“Ajax Amsterdam memiliki ide dalam permainan mereka. Barcelona, Juventus, dan Atletico juga. Namun, Madrid tidak, karena gaya permainan mereka selalu berubah mengikuti pemain-pemain yang mereka miliki,” ucap Simeone, dikutip dari Football Espana.
Tim-tim yang disebutkan Simeone sebagai pembanding itu memang identik dengan satu gaya permainan. Barcelona dan Ajax lekat dengan sepak bola menyerang berbasis penguasaan bola, yang diciptakan oleh Johan Cruyff. Juventus terkenal dengan pertahanannya. Sementara, Atletico populer dengan permainan yang tidak indah, tetapi luar biasa efektif.
ADVERTISEMENT
Hal seperti itu, sejujurnya, memang tidak bisa ditemukan di Madrid. Los Blancos tak pernah benar-benar menjadi tim yang identik dengan satu gaya permainan.
Namun, bukan berarti hal tersebut salah. Lemari trofi Madrid yang penuh menjadi bukti bahwa identitas permainan tak selalu menjadi hal yang paling esensial untuk meraih kesuksesan.
Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara Piala Dunia Antarklub 2018. Foto: REUTERS/Ahmed Jadallah
Kendati begitu, bagi Simeone pribadi, identitas adalah hal yang penting. Pria berusia 49 tahun ini bahkan tak ingin melatih sebuah klub yang tak memiliki satu filosofi tertentu.
“Seorang pelatih harus memahami identitas klub yang akan ia latih. Apabila kita tidak paham, kita tak akan sukses. Apabila saya tidak merasakan adanya satu identitas tertentu dalam satu klub, maka saya tak akan melatih klub tersebut.”
ADVERTISEMENT
“Ketika saya setuju untuk pindah ke satu klub, saya akan bertanya “Apa identitas dari klub ini?” Setelah itu, saya akan mencoba untuk meleburkan gaya saya dengan identitas permainan klub itu. Saya tentu akan mencoba untuk menjaga identitas saya sendiri,” tambah Simeone.
Pelatih Atletico Madrid, Diego Pablo Simeone. Foto: USA Today via Reuters/Reinhold Matay
Menariknya, Simeone menyatakan bahwa identitas satu klub bisa diciptakan. Contohnya adalah Manchester City. Menurut Simeone, identitas City mulai terbentuk setelah diasuh oleh Pep Guardiola.
“Ada beberapa tim yang filosofinya baru dilahirkan. Salah satunya adalah Manchester City, yang sebelumnya tak memiliki identitas. Guardiola berhasil menanamkan filosofi permainannya secara bertahap kepada klub tersebut,” ujar Simeone.