Dimas Galih, Dewa Penyelamat di Bawah Mistar Persik Kediri

3 April 2020 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persebaya David Da Silva berusaha melewati pemain Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (29/2). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persebaya David Da Silva berusaha melewati pemain Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (29/2). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Persik Kediri boleh saja belum menorehkan kemenangan sejauh ini di ajang Liga 1 2020. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki permata di dalam skuat mereka. Dimas Galih namanya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Persik berada di peringkat 13 klasemen sementara Liga 1 2020. Dari 3 laga yang sudah dijalani--sebelum kompetisi ditunda karena wabah virus corona--, mereka hanya mengumpulkan 2 poin saja, hasil dari dua kali imbang dan sekali kalah.
Namun, ada yang unik dari catatan Persik ini. Meski belum pernah menang, gawang mereka baru kebobolan 3 gol saja. Total kebobolan mereka ini menyamai jumlah kebobolan PSM Makassar yang ada di peringkat 6.
Tidak hanya itu, total kebobolan Persik ini juga lebih baik dari Borneo FC (4 gol) yang berada di peringkat ketiga, Persipura (5 gol) yang ada di posisi keempat, serta PSIS Semarang (4 gol) yang ada di posisi kelima.
ADVERTISEMENT
Memang, Persik tidak mampu naik ke posisi atas berkat minimnya jumlah kemenangan serta total memasukkan gol mereka yang sedikit (2 gol). Namun, pada dasarnya, catatan ini menunjukkan bahwa Persik punya pertahanan yang kuat.
Penjaga gawang Persik Kediri Dimas Galih menepis bola tendangan pemain Persebaya pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Siapakah sosok yang berada di balik pertahanan kuat Persik ini? Jawabannya adalah Dimas Galih. Lho, mengapa demikian?
***
Pada 29 Februari 2020 silam, laga pembuka Liga 1 2020 mempertemukan Persebaya Surabaya dan Persik. Di atas kertas, 'Macan Putih'--julukan Persik--sejatinya punya peluang yang sedikit untuk meraih kemenangan.
Apa pasal? Persebaya berstatus sebagai juara Piala Gubernur Jatim 2020. Mereka juga memiliki kekuatan lini serang yang apik. Ada David da Silva, Makan Konate, Irfan Jaya, serta Mahmoud Eid di lini depan 'Bajul Ijo'.
ADVERTISEMENT
Namun, Persik tidak patah arang. Mereka meladeni permainan agresif Persebaya. Mereka juga mampu beberapa serangan yang dilancarkan Persebaya. Malah, mereka sempat mencetak gol lebih dulu via sepakan penalti Gaspar Vega.
Hal yang sama juga terjadi ketika mereka menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Brawijaya, Kediri. Mereka mampu bertahan dari gempuran para pemain The Guardian, bahkan satu sepakan penalti Renan Silva sukses dihalau.
Nah, di balik penampilan ciamik Persik dalam dua laga awal Liga 1 2020, peran Dimas Galih begitu kentara. Ia berjuang di bawah mistar, menahan gempuran yang datang dari para pemain depan lawan.
Perlu diketahui bahwa lini pertahanan Persik memang gampang ditembus lawan. Mereka begitu buruk perkara koordinasi di lini belakang. Selain dari sisi sayap, area sepertiga akhir mereka kerap tereksploitasi lawan.
ADVERTISEMENT
Tetapi, gawang Persik tetap aman, salah satunya adalah berkat kemampuan individu Dimas Galih. Disitat dari situs resmi Liga 1, Dimas sudah menorehkan total 15 kali penyelamatan dari 3 laga, unggul atas Teja Paku Alam (14 kali).
Dari situ, terlihat jika Dimas memang bekerja keras menjaga gawang Persik agar tidak mudah dibobol lawan. Lalu, apa yang membuat Dimas begitu tangguh di bawah mistar Persik?
Menilik penampilannya selama tiga laga teraktual dalam ajang Liga 1 2020, tampak bahwa Dimas memiliki kemampuan dalam menghalau bola-bola sulit yang dilepaskan lawan. Ia juga adalah seorang shot stopper yang andal.
Bukan cuma itu, Dimas juga memiliki refleks yang baik. Hal itu terlihat saat ia mampu menghalau penalti Renan. Ia bereaksi sesuai dengan arahan sepakan Renan, terlepas dari lemahnya tembakan dari sosok asal Brasil itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Alhasil, berkat kemampuannya ini, Dimas menjadi dewa pelindung Persik dalam tiga laga Liga 1. Ia jadi permata di tengah rapuhnya pertahanan 'Macan Putih' yang baru saja kembali mentas di kompetisi level tertinggi sepak bola Indonesia.
***
Terlepas dari segala kelebihannya ini, Dimas tetap memiliki kelemahan. Dari gol-gol yang sudah bersarang ke gawangnya, terlihat jika Dimas kesulitan jika lawan melepas serangan dengan efek kejut. Ia juga sulit berduel di udara dengan lawan.
Namun, kompetisi Liga 1 2020 masih panjang. Dimas masih memiliki waktu untuk membenahi kekurangannya ini. Ia bisa belajar dari Dian Agus Prasetyo, kiper senior yang ada di skuat Persik.
Dengan begitu, Dimas akan tetap menjadi dewa penyelamat di bawah mistar gawang Persik di ajang Liga 1 2020. Itu pun jika kompetisi tidak dihentikan karena wabah virus corona ini.
ADVERTISEMENT
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!