Dimitar Berbatov Gantung Sepatu

19 September 2019 23:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dimitar Berbatov saat membela Manchester United. Foto: ANDREW YATES / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Dimitar Berbatov saat membela Manchester United. Foto: ANDREW YATES / AFP
ADVERTISEMENT
Eks penyerang Manchester United dan Timnas Bulgaria, Dimitar Berbatov, resmi menggantung sepatunya. Berbatov mengumumkan pensiunnya itu lewat sebuah unggahan di akun resmi Instagram-nya pada Kamis (19/9/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Berbatov pensiun di usia 38 tahun. Klub terakhir yang ia bela adalah peserta Liga Super India, Kerala Blasters. Namun, Berbatov hanya membela Kerala selama satu musim, yaitu di 2017/2018. Pada Maret 2018, pria yang lahir di Blagoevgrad itu resmi meninggalkan klubnya, dan tak turun dalam pertandingan kompetitif hingga resmi pensiun.
Lewat unggahannya, Berbatov mengakui bahwa ia dikira sudah pensiun karena tak bermain dalam setahun terakhir. Namun, sang legenda tampaknya telah merencanakan untuk pensiun di tanggal 19 September ini. Pasalnya, di tanggal ini sembilan tahun lalu, Berbatov mencetak hattrick perdananya bagi Manchester United ke gawang Liverpool.
“Pada hari yang spesial ini, saya memutuskan untuk menceritakan hal ini. Saya sebenarnya telah menyiapkan ini sejak lama, tetapi saya tak tahu kenapa saya baru memutuskan ini sekarang. Saya tahu bahwa beberapa dari kalian mengira saya sudah pensiun,” tulis Berbatov.
ADVERTISEMENT
“Saya terakhir kali bertanding lebih dari setahun yang lalu, jadi saya pikir sudah saatnya saya berhenti, dan ini adalah penantian yang cukup lama!”
Akhir karier Berbatov sebagai pesepak bola professional mungkin tak begitu berkesan. Namun, akhir kiprahnya tak menggambarkan keseluruhan kariernya yang begitu memukau.
Berbatov mengawali karier sepak bola professionalnya bersama klub asal Bulgaria, CSKA Sofia. Ketika berusia 20 tahun, ia direkrut oleh klub top Jerman, Bayer Leverkusen.
Bersama Leverkusen, Berbatov mulai mengukir namanya. Ia tampil di final Liga Champions 2002—ketika Leverkusen kalah dari Real Madrid—sebagai pemain pengganti. Ia bertahan di Jerman selama lima setengah tahun, sebelum akhirnya pindah ke Inggris untuk membela Tottenham Hotspur.
ADVERTISEMENT
Berbatov tak butuh waktu lama untuk nyetel bersama Spurs. Pada pertandingan Premier League keduanya, melawan Sheffield United, ia sukses mencetak gol. Meskipun setelah itu ia sempat melempem, Berbatov berhasil membuktikan bahwa sepak bola Inggris yang cepat dan keras bukan sebuah masalah baginya yang kerap kali dilabeli pemalas.
Pada awal 2008/2009, Berbatov akhirnya direkrut oleh United. Proses perekrutan itu begitu melelahkan, baik bagi United maupun Berbatov. Namun, hasilnya amat memuaskan.
Berbatov sukses mempersembahkan gelar Premier League bagi United pada musim perdananya. Prestasi itu terbilang membanggakan karena ia menjadi pemain Bulgaria pertama yang memenangi Premier League.
Berbatov bertahan selama empat tahun di United. Ia mencatatkan 198 penampilan dengan torehan 92 gol. Selama masa baktinya itu, Berbatov memenangi dua trofi Premier League.
ADVERTISEMENT
Selepas pergi dari United, karier Berbatov akhirnya menurun. Ia direkrut Fulham, tetapi hanya bermain selama dua tahun di klub asal London itu. Setelah itu, ia berkelana ke Prancis untuk membela AS Monaco dan Yunani untuk bergabung bersama PAOK, sebelum akhirnya direkrut Kerala.
Bagi Timnas Bulgaria, Berbatov jelas seorang legenda. Ia tercatat sebagai topskorer sepanjang sejarah Timnas Bulgaria dengan 48 gol. Sayangnya, Berbatov hanya mampu sekali tampil di turnamen besar bersama Bulgaria, yaitu di Piala Eropa 2004.
Peninggalan Berbatov tentu jauh lebih dari hanya sekadar trofi dan gelar. Ia akan selalu diingat lewat permainannya yang cerdas dan elegan. Meskipun terkesan lembut, torehan 213 gol dalam kariernya menjadi bukti bahwa ia adalah finisher yang begitu ulung.
ADVERTISEMENT
Berbatov pribadi menyatakan bahwa karier selanjutnya tak akan jauh-jauh dari sepak bola. Namun, Berbatov mengakui bahwa ia tak akan bisa melupakan kiprahnya sebagai pesepak bola.
“Saya akan merindukan ini. I will f***** miss it! Semuanya! Pertandingan, latihan, gol-gol, persiapan, tekanan, rekan setim, teriakan suporter ketika saya mencetak gol.”
“Namun, saya tak pernah berpikir bahwa ini adalah akhir dari segalanya, karena saya akan bertahan di sepak bola,” kata Berbatov.