Disebut 'Tak Punya Otak', Balotelli Bungkam Pelatih Besiktas Lewat Gol Cantik

22 September 2021 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mario Balotelli. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Mario Balotelli. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Mario Balotelli bungkam pelatih Besiktas, Sergen Yalcin, yang dulu pernah menyebutnya tak punya otak. Momen itu terjadi ketika Balotelli berhasil menjadi penyelamat Adana Demirspor dari kekalahan lewat satu golnya di menit-79.
ADVERTISEMENT
Terlihat, Balotelli melakukan gestur yang menunjukkan bahwa ia memiliki otak. Kedua jari telunjuk Balotelli di arahkan ke kepalanya saat ia berlari mendekati Sergen Yalcin di pinggir lapangan.
Momen tersebut juga diabadikan bomber berkebangsaan Italia lewat akun instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, banyak komentar positif yang mendukung aksi Balotelli.
Diwartakan Mirror, kejadian itu berakar dari komentar Sergen Yalcin terkait aksi konyol Balotelli yang melakukan back-heel pada posisi satu lawan satu. Hal tersebut dilakukan Balotelli ketika bomber berusia 31 tahun itu membela Manchester City yang bertanding melawan LA Galaxy pada 2011.
"Dia tidak punya otak. Jika aku menjadi Roberto Mancini, aku akan langsung memecatnya," tutur Sergen Yalcin ketika ia masih menjadi pundit.
ADVERTISEMENT
Mario Balotelli segera pindah ke Liga Brasil? Foto: AFP/Boris Horvat
Aksi tersebut pun direspons oleh Presiden Adana Demirspor, Murat Sancak, yang mengatakan bahwa aksi kedua orang itu sama-sama keliru.
"Aku berharap momen tersebut tidak terjadi. Keduanya sama-sama salah, komentar Sergen Yalcin terhadap Balotelli dan aksi Balotelli juga tidak bisa dibenarkan," ucap Sancak melalui Goal.
Sementara itu, Sergen Yalcin juga merasa kecewa terhadap aksi Balotelli yang memprovokasi dirinya. Ia merasa bahwa hal tersebut terjadi karena gagalnya Mario Balotelli untuk bergabung bersama Besiktas pada tahun lalu.
"Ini adalah pertama kalinya aku melihat pemain yang melakukan hal tersebut kepada seorang pelatih. Aku tidak paham mengapa ia melakukan hal tersebut. Mungkin, ia merasa sakit hati karena tidak jadi bergabung Besiktas di tahun lalu. Hal itu menunjukkan bagaimana jati dirinya," ujar pelatih berusia 48 tahun.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hamas Nurhan R T