Drama Penalti di MU vs Palace: Kenapa VAR Minta Tendangan Diulang?

Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha melakukan tendangan penalti ke gawang Manchester United. Foto: Martin Rickett/Reuters

VAR mewarnai sejumlah momen di laga Manchester United vs Crystal Palace. Salah satunya dengan meminta tendangan penalti Jordan Ayew yang bisa diamankan David de Gea diulang dan akhirnya berbuah gol lewat kaki Wilfried Zaha.

MU dihukum tendangan penalti setelah Victor Lindeloef dianggap melakukan handball di dalam kotak terlarang. Bola mengenai tangan Lindeloef setelah Ayew melepaskan tendangan dari jarak dekat.

Wasit Martin Atkinson memutuskan bahwa Palace berhak atas tendangan penalti setelah melihat rekaman ulang lewat monitor di pinggir lapangan.

Ekspresi pemain Crystal Palace usai melawan Manchester United. Foto: Shaun Botterill/Reuters

Ayew maju menjadi algojo penalti itu. Hebatnya, De Gea mampu menyetop tendangan striker berusia 29 tahun itu. Itu adalah tendangan penalti pertama yang berhasil De Gea setop sejak April 2016.

Sialnya, VAR meminta tendangan penalti itu diulang. Zaha yang menjadi eksekutornya pun sukses menunaikan tugasnya.

Jadi begini, De Gea dianggap meninggalkan telah meninggalkan garis gawang sebelum menghentikan bola sepakan Ayew.

Goal International melansir bahwa pengulangan itu sesuai dengan aturan Premier League. Bahwa VAR menyarankan agar penalti diulang kalau kaki kiper melewati garis.

Walau demikian, kritik terhadap keputusan itu terus berdatangan. Salah satunya dari Gary Neville. Bahkan, Neville menyebut penalti harusnya tidak terjadi karena Lindeloef tak mungkin menghindari bola tendangan Ayew.

Namun, gol penalti itu tetap sah. MU berusaha mengejar lewat gol Donny van de Beek yang melakukan debut di laga itu.

Akan tetapi, The Eagle berhasil memastikan kemenangan lewat gol kedua Zaha. MU pun harus kalah dengan skor 1-3 di laga perdana mereka pada musim 2020/21.

****

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.