Egy Maulana Vikri Disebut Hadapi Kendala dalam 6 Bulan Pertama di Lechia Gdansk
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Selama di Polandia, Egy terus berusaha dan berlatih keras demi bisa menembus tim utama Lechia Gdansk. Ya, hidup pesepak bola dunia nyata tak semudah di video game, terutama bagi mereka yang bermain di klub luar negeri kelahirannya.
Perbedaan kultur dan budaya menjadi faktor non-teknis yang memengaruhi perkembangan si pemain. Egy pun begitu, mengalami kesulitan adaptasi selama enam bulan pertama.
"Yang membuat kendala di enam bulan pertama bagi Egy dan pemain lainnya adalah adaptasi iklim, kultur, gaya hidup sepak bola. Ini yang mungkin dia harus belajar banyak," kata Indra Sjafri dalam Webinar oleh Kemenpora bertajuk 'Mendesain Prestasi untuk Go Internasional', Rabu (4/11).
Maka dari itu, Indra menerangkan bahwa PSSI ke depannya tak akan lagi mengirim satu tim ke luar negeri. Namun, fokusnya nanti akan lebih kepada menitipkan satu atau dua pemain ke klub-klub di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Kenapa? Karena kalau dia sendiri atau hanya berdua, dia terpaksa untuk bisa belajar gaya hidup sepak bola di Eropa. Tapi kalau dia beramai-ramai, dia akan berkomunikasi Bahasa Indonesia dan mungkin makan makanan Indonesia juga," terang Indra.
Kalau kita memutar memori, dulu pernah ada tim SAD Indonesia yang dikirim ke Amerika Latin. Mereka berlatih dan bertanding di Uruguay. Syamsir Alam adalah salah satu alumnusnya.
"Tapi kalau kayak Egy sekarang, Bahasa Inggris sekarang dia sudah bisa, gaya hidupnya sudah gaya hidup sepak bola ala Eropa. Ini yang kita pengin. Kalau ada 10-20 anak yang bermain di Eropa, saya yakin membangun Timnas enggak perlu berbulan-bulan," sambungnya.
Dengan begitu, menurut Indra, tidak akan ada lagi TC berkepanjangan, mungkin cukup 2-3 pekan saja Timnas sudah siap bertanding. Efisiensi.
ADVERTISEMENT
Untuk sekarang, setidaknya sudah ada ada tiga pemain Indonesia yang bermain di klub luar negeri: Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk/Polandia), Witan Sulaeman (FK Radnik Surdulica/Serbia), Yanto Basna (PT Prachuap/Thailand).
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .