news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Eks AC Milan, Clarence Seedorf, Masuk Islam

5 Maret 2022 6:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Clarence Seedorf saat beskostum AC Milan. Foto: AFP/OLIVIER MORIN
zoom-in-whitePerbesar
Clarence Seedorf saat beskostum AC Milan. Foto: AFP/OLIVIER MORIN
ADVERTISEMENT
Eks gelandang AC Milan, Clarence Seedorf, resmi masuk Islam. Seedorf menikah dengan pebisnis muslimah bernama Sophia Makramati dan mengumumkan pilihannya telah memeluk agama Islam itu melalui Instagram.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat bahagia dan senang bergabung dengan semua saudara dan saudari di seluruh dunia terutama Sophia terkasih yang telah mengajariku lebih dalam makna Islam,” tulis Seedorf seperti dikutip kumparan, Sabtu (5/3) pagi WIB.
Seedorf juga menyampaikan bahwa setelah menjadi muslim dia tidak akan berganti nama, melainkan tetap meneruskan nama pemberian orang tuanya.
“Saya akan tetap menyandang nama saya sebagaimana telah diberikan oleh kedua orang tua saya, Clarence Seedorf!’’ demikian bunyi pernyataan Seedorf di Instagram disertai pose foto bersama sang istri.
Clarence Seedorf saat Real Madrid menjuarai Liga Champions pada 1998. Foto: Twitter @alexkirkland
Seedorf lahir pada 1 April 1976 di Paramaribo, Suriname, bekas koloni Belanda di Amerika Selatan. Dia mengawali karier sepak bola profesional di Ajax Amsterdam dan menjuarai Liga Champions 1995, ketika usianya baru menginjak 19 tahun.
ADVERTISEMENT
Selepas dari Ajax, Seedorf melanglang buana ke Serie A dengan memperkuat Sampdoria, kemudian menjajal La Liga dengan bergabung ke Real Madrid, sebelum kembali ke Serie A bersama Inter Milan dan AC Milan.
Seedorf berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi juara Liga Champions di tiga klub berbeda, yakni Ajax, Real Madrid, dan AC Milan, yang hingga kini belum bisa disamai rekan segenerasinya.
Selain itu, Clarence Seedorf juga mengoleksi 11 gol dari 87 penampilan bersama Timnas Belanda. Seedorf sudah pensiun dari lapangan hijau sejak 2014 lalu dan Botafogo menjadi klub terakhirnya.
Penulis: Eddi Santosa