Eks Timnas Mesir Dikecam karena Sebut Homoseksualitas Ideologi Berbahaya

1 Desember 2021 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan pemain Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika. Foto: FRANCOIS XAVIER MARIT/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pemain Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika. Foto: FRANCOIS XAVIER MARIT/AFP
ADVERTISEMENT
Mantan pemain Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika, mendapat serangan. Hal itu setelah komentarnya soal homoseksualitas di mana ia menyebutnya sebagai 'ideologi berbahaya'.
ADVERTISEMENT
Liga Inggris menunjukkan dukungan untuk komunitas LGBTQ+ dan menyoroti perlunya keragaman lewat kampanye Rainbow Laces pada 27 November hingga 2 Desember. Beberapa cara di antaranya adalah mengenakan pita pelangi dan ban lengan kapten pelangi.
Aboutrika sendiri saat ini merupakan seorang pundit di beIN Sports, saluran olahraga global yang menyiarkan pertandingan Liga Inggris di Qatar dan Afrika utara.
Pemain Chelsea Jorginho berebut bola dengan pemain Manchester United Bruno Fernandes pada pertandingan lanjuta Liga Inggris di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: Matthew Childs/REUTERS
Saat bertugas menyajikan duel Chelsea vs Manchester United, Minggu (28/11) lalu, Aboutrika mendorong para pemain untuk memboikot kampanye Rainbow Laces yang sedang berlangsung.
Pria berusia 43 tahun itu menyatakan bahwa homoseksualitas adalah ideologi yang berbahaya. Aboutrika juga menyebut hal itu bertentangan dengan kemanusiaan.
"Peran kami adalah untuk menghadapi fenomena ini, homoseksualitas, karena itu adalah ideologi yang berbahaya dan menjadi jahat dan orang-orang tidak malu lagi," tutur Aboutrika dikutip dari Sportbible.
ADVERTISEMENT
"Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa kita harus menghormati anak-anak Adam tetapi dengan melakukan homoseksualitas ini kita tidak menghormati manusia, kita mempermalukan mereka.
Mohamed Aboutrika, mantan pemain Timnas Mesir. Foto: Instagram/@aboutrikamohammed
"Mereka [Liga Inggris] akan memberi tahu Anda bahwa homoseksualitas adalah hak asasi manusia. tidak, itu bukan hak asasi manusia. Sebenarnya, itu bertentangan dengan kemanusiaan," tandasnya.
Pernyataan tersebut tentu menjadi perbincangan di media sosial. Fare, organisasi anti-diskriminasi dalam sepak bola, menyayangkan hal tersebut.
"Sangat mengecewakan melihat legenda Mesir, Mohamed Aboutrika, menolak kampanye Rainbow Laces Liga Inggris dan menggunakan posisi teologis untuk melakukannya," tulis pernyataan Fare di Twitter.
Menurut laporan The Athletic, pihak beIN sedang meninjau rekaman dan komentar selanjutnya yang dibuat Aboutrika. Seorang juru bicara Liga Inggris juga telah bereaksi soal pernyataannya.
ADVERTISEMENT
"Kami dengan sepenuh hati tidak setuju dengan pandangan pundit [Aboutrika]. Liga Inggris dan klubnya berkomitmen untuk mendukung inklusi LGBTQ+ dan memperjelas bahwa sepak bola adalah untuk semua orang," tutur juru bicara Liga Inggris kepada The Athletic dikutip dari Sportbible.