Enam Momen Tak Terlupakan Wayne Rooney Bersama Timnas Inggris

14 November 2018 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rooney merayakan gol bersama David Beckham. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney merayakan gol bersama David Beckham. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
ADVERTISEMENT
Terakhir kali Wayne Rooney bermain untuk Timnas Inggris, situasinya benar-benar lain.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, 11 November 2016, rasa sakit akibat disingkirkan Islandia di perdelapan final Piala Eropa 2016 masih begitu terasa. Hal itu kemudian diperparah dengan bagaimana Sam Allardyce, pelatih Timnas kala itu, terciduk kala menawarkan diri jadi makelar untuk mengakali aturan kepemilikan pemain dari pihak ketiga.
Singkat kata, terakhir kali Rooney bermain untuk Inggris, sepak bola negerinya Ratu Elizabeth II itu masih berada di titik nadir.
Kini, segalanya sudah berubah. Pencapaian apik di Piala Dunia 2018 lalu adalah pemantiknya. Ketika Rooney memainkan laga pemungkasnya itu, Allardyce memang sudah dipecat dan digantikan oleh Gareth Southgate. Namun, kala itu Southgate masih berstatus sebagai caretaker. Sekarang, Southgate sudah menjadi pahlawan nasional.
Pada 2016 itu Rooney masih bermain untuk Manchester United. Tetapi, perlahan performanya mulai menurun sampai akhirnya pada musim panas 2017 dia memutuskan mudik ke rumah lamanya, Everton. Di masa-masa awal berseragam The Toffees untuk kali kedua, Rooney sempat menunjukkan penampilan apik.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa, setelah sempat tidak mengacuhkannya, Southgate memanggil Rooney kembali pada Agustus 2017. Namun, Rooney kemudian memutuskan untuk undur diri dari sepak bola internasional. Pada titik itu, Rooney punya 119 caps dan 53 gol untuk Timnas Inggris. Itu membuatnya jadi pemain outfield (non-kiper) dengan penampilan terbanyak serta pencetak gol terbanyak bagi Three Lions.
Kebersamaan Rooney dan Everton yang kedua itu tak berlangsung lama. Hanya semusim. Menyusul 40 penampilan yang cuma berhias 11 gol dan dua assist, Rooney memutuskan untuk angkat kaki dari Merseyside menuju ibu kota Amerika Serikat, Wasington D.C., untuk memperkuat klub Major League Soccer, D.C. United.
Bersama D.C. United, Rooney mampu menunjukkan sisa-sisa kehebatannya. Sejauh ini, 12 gol dan 6 assist telah dikemasnya untuk klub yang pernah dimiliki oleh Erick Thohir tersebut dari 21 pertandingan. Selain gol dan assist, kontribusi Rooney untuk D.C. United juga terlihat dari determinasinya yang masih sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Performa Rooney di MLS itu menunjukkan bahwa dirinya memang belum (sepenuhnya) habis. Itulah mengapa, Southgate berani untuk memanggilnya kembali, meski hanya untuk sebuah laga persahabatan menghadapi Amerika Serikat. Laga itu bertajuk sebagai laga amal untuk Wayne Rooney Foundation, sekaligus partai testimonial di laga internasional ke-120 untuk pemain berjuluk Wazza tersebut.
Pemanggilan Rooney itu sendiri menuai pro dan kontra. Akan tetapi, di sini kita takkan berdebat ihwal kelayakan pria 33 tahun itu berseragam Inggris untuk kali terakhir. Alih-alih demikian, kami akan mengajak Anda untuk memutar ulang momen-momen paling penting dalam karier internasional seorang Wayne Mark Rooney.
1) Debut dan Gol Perdana
Rooney beraksi dalam debutnya di laga kontra Australia. (Foto: Getty Images/Jamie McDonald)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney beraksi dalam debutnya di laga kontra Australia. (Foto: Getty Images/Jamie McDonald)
Debut dan gol perdana Rooney ini terjadi di dua laga berbeda. Namun, keduanya memiliki signifikansi tinggi karena di dua laga itu Rooney muncul sebagai pencatat rekor.
ADVERTISEMENT
Australia adalah lawan pertama yang dihadapi Rooney sebagai pemain Timnas Inggris. Usianya kala itu, 13 Februari 2003, masih ada di angka 17 tahun dan 111 hari. Dengan mengenakan kostum nomor 23, Rooney turun berlaga di Boleyn Ground untuk menjadi pemain termuda sepanjang sejarah Timnas Inggris sebelum rekor itu dipecahkan Theo Walcott.
Sayangnya, pada laga itu Inggris kalah 1-3. Debut Rooney pun ternoda. Namun, itu hanyalah awal dari sebuah era. Tujuh bulan berselang, Rooney nyatanya masih bertahan di skuat Inggris. Menghadapi Makedonia di Skopje dalam laga Pra-Piala Eropa 2004, Rooney yang kala itu sudah jadi striker utama dengan nomor kostum 9 mampu mencetak gol.
Gol ke gawang Makedonia itu merupakan gol penyama kedudukan. Setelahnya, David Beckham yang saat itu menjadi kapten Timnas mencetak gol kemenangan lewat titik putih.
ADVERTISEMENT
2) Mengamuk di Piala Eropa 2004
Rooney di Piala Eropa 2004. (Foto: AFP/John Macdougall)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney di Piala Eropa 2004. (Foto: AFP/John Macdougall)
Inggris lolos ke Piala Eropa 2004 secara dramatis. Mereka butuh gol tendangan bebas Beckham di menit-menit akhir laga terakhir untuk memastikan diri lolos ke Portugal.
Piala Eropa 2004 akhirnya jadi ajang bagi Rooney untuk bersinar. Pada pertandingan kedua fase grup menghadapi Swiss, Rooney berhasil mencetak dua gol. Gol pertama di menit ke-23 membuatnya jadi pencetak gol termuda dalam sejarah turnamen tersebut, meski empat hari berselang rekor tersebut dipecahkan striker Swiss, Johann Vonlanthen.
Gol itu akhirnya jadi momentum bagi Rooney. Dalam laga fase grup ketiga kontra Kroasia, Rooney mengobrak-abrik pertahanan Vatreni untuk mencetak dua gol tambahan. Inggris pun lolos ke perempat final, tetapi kemudian disingkirkan Portugal. Pada laga ini, Rooney menderita cedera dan kudu mengakhiri laga lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Namun, empat gol di fase grup tadi sudah cukup bagi Rooney. Di akhir turnamen, namanya masuk dalam daftar pemain terbaik Piala Eropa 2004.
3) Kartu Merah dan Kedipan Ronaldo
Rooney kala dikartu merah pada laga melawan Portugal di Piala Dunia 2006. (Foto: AFP/Patrik Stollarz)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney kala dikartu merah pada laga melawan Portugal di Piala Dunia 2006. (Foto: AFP/Patrik Stollarz)
Portugal yang mengubur mimpi Rooney di Piala Eropa 2004, Portugal pulalah yang melakukan itu di Piala Dunia 2006. Bahkan, pada turnamen yang berlangsung di Jerman tersebut, apa yang dilakukan Portugal kepada Rooney lebih menyakitkan lagi.
Rooney di Piala Dunia 2006 itu tidaklah seeksplosif Rooney dua tahun sebelumnya. Sebelum turnamen, dia mengalami cedera dan akhirnya kesulitan memunculkan impak positif bagi Inggris. Di perempat final, Inggris bersua Portugal dan di sinilah darah muda Rooney menggelegak.
Dalam sebuah duel, Rooney kedapatan menginjak kemaluan bek Portugal, Ricardo Carvalho. Insiden itu ternyata tertangkap mata rekan setimnya di Manchester United, Cristiano Ronaldo. Dengan sekuat tenaga, Ronaldo memprotes tindakan Rooney tadi kepada wasit. Akhirnya, wasit pun memberi kartu merah pada Rooney.
ADVERTISEMENT
Setelah Rooney diusir, Ronaldo kemudian tertangkap kamera mengedipkan mata ke arah bangku cadangan Portugal. Apa yang diperbuat Ronaldo ini lantas memunculkan spekulasi keretakan hubungan antara dirinya dan Rooney. Akan tetapi, itu semua tak terbukti. Bahkan, mereka nantinya akan jadi dua aktor penting di balik keberhasilan United meraih gelar juara Premier League dan Liga Champions di musim 2007/08.
4) Memecahkan Telur di Piala Dunia
Rooney saat membobol gawang Uruguay di Piala Dunia 2004. (Foto: AFP/Juan Barreto)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney saat membobol gawang Uruguay di Piala Dunia 2004. (Foto: AFP/Juan Barreto)
Rooney dan Piala Dunia seperti tidak berjodoh. Itu sudah terlihat dari bagaimana dia mendapat kesialan di edisi 2006. Pada Piala Dunia 2010, kerontang Rooney berlanjut. Sama seperti di Jerman, pada turnamen di Afrika Selatan itu Rooney justru dikenang karena pelampiasan rasa frustrasinya, yakni ketika dia marah-marah di depan kamera usai Inggris ditahan imbang Aljazair 0-0.
ADVERTISEMENT
Nah, baru pada percobaan ketiganya, di Piala Dunia 2014, Rooney bisa mencetak gol. Kala itu, Rooney sukses menaklukkan Fernando Muslera di bawah mistar gawang Uruguay. Namun, gol Rooney itu tetap tidak mampu mengangkat Inggris dari keterpurukan. Inggris kalah 1-2, sama seperti di laga pertama menghadapi Italia, dan mengakhiri turnamen sebagai juru kunci grup.
Ya, meski Rooney berhasil mengakhiri kutukan pribadi, kutukannya sebagai pemain 'Tiga Singa' di Piala Dunia tetap tak bisa dia patahkan.
5) Menguntit Peter Shilton, Melewati Bobby Charlton
Selebrasi Rooney untuk gol ke-49-nya untuk Timnas Inggris. (Foto: AFP/Vincenzo Pinto)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Rooney untuk gol ke-49-nya untuk Timnas Inggris. (Foto: AFP/Vincenzo Pinto)
119 caps dan 53 gol Rooney untuk Timnas Inggris itu adalah rekor. Dengan 119 caps-nya, Rooney adalah pemain dengan penampilan terbanyak untuk Inggris setelah Peter Shilton (125). Karena Shilton adalah kiper, maka Rooney pun menjadi pemain outfield dengan jumlah penampilan terbanyak.
ADVERTISEMENT
Rooney resmi mencatatkan diri sebagai pemain outfield dengan penampilan terbanyak pada 4 September 2016 dalam pertandingan Pra-Piala Dunia 2018 menghadapi Slovakia. Pada pertandingan di Bratislava yang dimenangi Inggris 1-0 itu, Rooney mencatatkan penampilan ke-116.
Nah, sementara itu, pemecahan rekor Sir Bobby Charlton terjadi setahun sebelumnya. Pada laga ke-106 menghadapi San Marino, Rooney mencetak satu gol penalti untuk menyamai rekor milik Sir Bobby (49). Tiga hari setelahnya, pada 8 September 2015, Rooney akhirnya melewati tonggak pendahulunya itu, lagi-lagi lewat titik putih, pada pertandingan Pra-Piala Eropa 2016 melawan Swiss.
6) Laga Testimonial Tiada Dua
Rooney dalam konferensi pers jelang laga melawan AS. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney dalam konferensi pers jelang laga melawan AS. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Di Inggris, setiap pemain yang sudah sepuluh tahun membela sebuah klub, sudah dipastikan akan mendapatkan penghormatan berupa laga testimonial. Akan tetapi, lain halnya dengan di level timnas. Sehebat apa pun pemain yang dimaksud, laga testimonial tak pernah diselenggarakan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa, pemanggilan Rooney ke Timnas Inggris kali ini menuai kecaman. Selain karena dianggap membuat jersi Timnas jadi 'murah', pemanggilan Rooney dianggap tak layak karena alasan pertama tadi.
Namun, terlepas dari itu, Rooney adalah pemain dengan catatan spesial di Timnas Inggris. Lagipula, laga ini adalah laga amal dan Rooney sendiri tidak menuntut untuk dijadikan pemain inti pada pertandingan nanti.