Liverpool

FA Tak Akan Sanksi Pemain Premier League yang Tuntut Keadilan untuk George Floyd

3 Juni 2020 9:23 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang demonstran memegang papan bertuliskan 'Black Lives Matter' saat aksi demo berlangsung di Seattle, Washington, AS, Senin (1/6). Foto: REUTERS/Lindsey Wasson
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran memegang papan bertuliskan 'Black Lives Matter' saat aksi demo berlangsung di Seattle, Washington, AS, Senin (1/6). Foto: REUTERS/Lindsey Wasson
ADVERTISEMENT
Federasi Sepak Bola Inggris (FA) memberi jaminan tak akan menjatuhkan sanksi kepada para pemain Premier League yang menuntut keadilan atas tewasnya George Floyd.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil FA setelah FIFA meminta federasi dan penyelenggara kompetisi menggunakan akal sehat terkait kasus yang menimpa Floyd. Alih-alih sanksi, FIFA menilai pemain yang menyuarakan anti rasialisme harus didukung.
Aksi protes atas tewasnya Floyd, yang merupakan seorang Afro-Amerika, pada Senin (25/5/2020), mengalir dari berbagai kalangan. Di Bundesliga, Jadon Sancho, Achraf Hakimi, hingga Marcus Thuram berselebrasi dengan gesture menuntut keadilan untuk Floyd.
Namun, para pemain itu terancam disanksi karena Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menilai aksi tersebut melanggar aturan dalam pertandingan. Berbeda dengan DFB, FA sepenuhnya mendukung jika para pemain Premier League menunjukkan solidaritas untuk Floyd saat pertandingan.
"FA sangat mengutuk diskriminasi dalam bentuk apa pun dan telah berusaha untuk memastikan sepak bola di Inggris bebas dari hal itu dalam beberapa tahun terakhir," kata juru bicara FA kepada The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Perilaku atau gesture apa pun di lapangan yang mungkin merupakan pelanggaran dalam aturan permainan harus dinilai dengan akal sehat. Aksi itu akan ditinjau berdasarkan kasus dengan pendekatan akal sehat dan pemahaman konteks mereka," tuturnya.
Para pemain Liverpool berlutut untuk mengkampanyekan 'Black Lives Matter'. Foto: Twitter: Liverpool
Klub-klub dan para pemain Premier League menjadi komunitas yang bergerak cepat dan lantang menyuarakan keadilan setelah tewasnya Floyd. Beberapa klub macam Liverpool, Chelsea, dan Newcastle berlutut menggaungkan kampanye 'Black Lives Matter'.
Bek Newcastle, DeAndre Yedlin—yang berkebangsaan Amerika Serikat—memberikan pesan lewat cerita kakeknya yang menyentuh. Sementara, Marcus Rashford dan Paul Pogba menuntut adanya keadilan untuk George Floyd.
Apa pun caranya, tewasnya Floyd membuat klub-klub dan para pemain Premier League semakin muak dengan rasialisme. Terlebih, aksi bejat itu belum sepenuhnya hilang dari ranah sepak bola Premier League.
ADVERTISEMENT
"Kekuatan yang muncul dari sepak bola dapat meruntuhkan penghalang antar komunitas dan kami tetap berkomitmen untuk menghapus semua bentuk diskriminasi dari permainan yang kita semua sukai ini," ujar juru bicara FA.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten