Fakhri Husaini Tolak PSSI karena Cuma Ditawarkan Jadi Asisten Pelatih

8 Januari 2020 17:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fakhri Husaini. Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Fakhri Husaini. Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Masa depan Fakhri Husaini untuk membesut Timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-20 tahun ini masih abu-abu. Hingga saat ini, PSSI belum memberikan kepastian terkait kelanjutan kontrak kerja sama kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
''Belum... Belum ada komunikasi antara saya dengan PSSI,'' kata Fakhri pekan lalu ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Usai mengantarkan Timnas U-19 lolos ke Piala Asia November tahun lalu, kontrak kerja Fakhri memang akan berakhir tak lama setelahnya, yakni pada Desember 2019. Ketika menjalani laga terakhir babak grup, yakni ketika melawan Korea Utara, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (alias Iwan Bule) memberikan kode bahwa akan ada kerja sama lanjutan di antara PSSI dan Fakhri.
"Kami nanti akan rapatkan dengan tim, untuk mengambil langkah apa yang bisa kami lakukan nanti," kata Iwan pada 11 November lalu di pelataran SUGBK, tepat setelah Timnas U-19 lolos ke Piala Asia U-20.
Namun, janji itu tak berbuah. Setelahnya tak ada kabar baik yang menghampiri Fakhri. Sebulan kemudian, memang ada pertemuan antara Fakhri dengan PSSI, tapi tidak dengan para elit PSSI semisal Iwan Bule, Waketum Cucu Sumantri dan Iwan Budianto, atau bahkan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu, kata Fakhri, terjadi pada 6 Desember di Hotel Reva, kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Fakhri bercerita bahwa yang menyambanginya ketika itu adalah Direktur Teknik Timnas Indonesia, Danurwindo.
''Ketika itu Bang Danur menyampaikan pada saya bahwa dia diperintahkan oleh Sekjen PSSI menemui saya,'' kata Fakhri.
Pelatih timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini meluapkan kegembiraan susai melawan timnas Korea Utara U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pelatih 54 tahun tersebut cukup kaget dengan kedatangan Danurwindo. Sebab, di sela-sela tugasnya sebagai Manajer Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pupuk Kaltim, yang ketika itu tengah mengadakan rapat dengan Kementerian BUMN, mengapa bukan elit PSSI yang datang.
''Atau, kenapa enggak saya saja yang diminta datang langsung ke kantor PSSI? Toh, saya juga lagi di Jakarta posisinya,'' ujar pelatih kelahiran Aceh itu.
Danurwindo kemudian menjelaskan maksud kedatangannya. Ada dua poin yang disampaikan. Pertama, kata Fakhri, ada dua kandidat yang akan melatih Timnas Indonesia, yakni Luis Milla dan Shin Tae-yong.
ADVERTISEMENT
Jika Milla yang melatih Timnas Indonesia, komposisi tim kepelatihan untuk Timnas kelompok umur masih akan sama. Artinya, besar kemungkinan Fakhri akan tetap melatih Timnas U-19. ''Itu gambaran Bang Danur kepada saya saat PSSI belum menentukan siapa pelatih Timnas Indonesia,'' katanya.
Kedua, jika Shin Tae-yong yang menjabat, komposisi tim kepelatihan akan berbeda. Pasalnya, Shin berencana akan memboyong tiga hingga empat asistennya.
''Bang Danur memberikan gambaran juga kepada saya. Jika Shin jadi pelatih, maka pelatih Timnas kelompok umur akan dijadikan asisten dan Anda (Fakhri, red) jadi salah satunya.''
''Bang Danur menyampaikan juga kepada saya bahwa PSSI masih menginginkan saya untuk terlibat menangani Timnas U-19,'' ucapnya.
Pada akhirnya, PSSI menetapkan Shin sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Pada 28 Desember 2019 lalu, pelatih Korea Selatan itu diganjar kontrak selama empat tahun.
ADVERTISEMENT
Skema tim kepelatihan yang digambarkan Danurwindo kepada Fakhri akhirnya mencuat ke permukaan. Beberapa hari usai dilantik, PSSI menyatakan bahwa akan ada struktur baru di tubuh Timnas Indonesia.
Shin tak hanya mengemban sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia melainkan juga 'manajer pelatih' --jabatan awam yang jelas baru di sepak bola nasional. Lewat dua jabatan itu, Shin akan menjadi pelatih kepala dan memayungi pelatih-pelatih Timnas Indonesia kelompok umur di bawahnya --yang semuanya akan dijadikan asisten pelatih.
Pelatih timnas U-19 Indonesia Fakhri Husaini (kiri) memberikan instruksi kepada para pemainnya saat latihan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Fakhri sudah paham dengan gambaran tersebut. Ketika itu pula ia menyampaikan kepada Danurwindo bahwa ia menolak bergabung.
"Saya tanya bahwa keterlibatan saya di Timnas U-19 itu sebagai apa kalau Shin Tae-yong sudah mengambil alih itu semua, gitu? Bang Danur bilang, bisa jadi bagian dari tim (kepelatihannya) itu."
ADVERTISEMENT
"Atau bisa jadi, dan saya coba menerjemahkan sendiri bahwa, artinya, saya bukan lagi sebagai pelatih kepala. Nah, saya saat itu juga, memutuskan, dan menyampaikan kepada Bang Danur, bahwa kalau saya masih dilibatkan sebagai pelatih untuk ikut ambil bagian di Timnas saya hanya ingin, saya hanya bersedia, untuk jadi pelatih kepala," kata Fakhri.