Fakhri Husaini: Tugas Saya Sebagai Pelatih Timnas U-19 Sudah Selesai

11 November 2019 6:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fakhri Husaini. Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Fakhri Husaini. Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Usai sudah perjalanan Timnas U-19 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Hasil yang didapat memuaskan: Indonesia dipastikan menembus putaran final karena sukses menyegel juara Grup K.
ADVERTISEMENT
Indonesia mampu mengungguli Timor Leste, Hong Kong, dan Korea Utara. Namun, usai mengantarkan 'Garuda Asia' menorehkan hasil ini, pelatih Fakhri Husaini justru memberi isyarat perpisahan dengan Bagus Kahfi dan kolega.
Fakhri menyebut tugasnya sudah selesai di Timnas U-19. Sebab, sejak dilantik awal Januari sebagai juru latih, kontrak kerjanya dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) rampung usai babak kualifikasi.
Pelatih timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini meluapkan kegembiraan susai melawan timnas Korea Utara U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
''Tugas saya sudah selesai. Saya berpesan pada anak-anak didik saya, siapa pun pelatih mereka di Piala Asia tahun depan dan Piala Dunia pada 2021 mendatang, pelatih itu harus jauh lebih hebat dari yang sekarang,'' kata Fakhri dalam sesi jumpa pers selepas laga menghadapi Korea Utara, Minggu (10/11).
''Pesan lain untuk pemain adalah kalian harus selalu memberikan kontribusi yang maksimal untuk negara ini,'' jelas pelatih 54 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Fakhri menambahkan, selepas tak lagi melatih Timnas U-19, ia akan kembali ke Bontang. Bukan tanpa soal karena sudah hampir satu tahun kurang ia meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim.
Para pemain timnas Indonesia U-19 meluapkan kegembiraan usai bertanding melawan timnas Korea Utara U-19. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kendati demikian, Fakhri memberikan pesan ihwal siapa pengganti dirinya. Dalam pernyataan, ia secara terang-terangan meminta agar Timnas Indonesia tak dilatih oleh sosok asing.
''Kalau saran saya lebih baik pelatih lokal. Kenapa? Karena tidak ada pelatih di dunia ini yang lebih layak dan kenal anak-anak Indonesia. Jangan merasa pelatih asing lebih baik dari pelatih kita,'' tutupnya.