Fakhri Husaini Wanti-wanti Pemain Timnas U-16 Bahaya 'Star Syndrome'

28 September 2018 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-16 di akhir laga melawan Vietnam. (Foto: Adam Aidil. Dok AFC.)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-16 di akhir laga melawan Vietnam. (Foto: Adam Aidil. Dok AFC.)
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa bulan belakangan ini, harus dilakui para pemain Timnas Indonesia U-16 menjelma sebagai idola baru. Permainan ciamik serta raihan gelar juara di Piala AFF 2018 membuat nama mereka seketika melambung.
ADVERTISEMENT
Si Kembar Bagas-Bagus, Sutan Zico, Supriadi, Ernando Ari, dan nama-nama lainnya mampu memikat hati pencinta sepak bola nasional. Popularitas penggawa Timnas U-16 pun melonjak, terutama di media sosial (medsos).
Menyikapi hal itu, pelatih Timnas U-16 Fakhri Husaini selalu mewanti-wanti para pemainnya terhadap bahaya star syndrome. Karena itu, jajaran pelatih pun menerapkan kebijakan ketat terkait interaksi pemain di medsos.
"Kami buat kebijakan soal main handphone. Biasanya disesuaikan waktu latihan. Kadang setengah jam, satu jam, tapi pernah juga saya kasih mereka pegang handphone setengah hari. Jujur saja, handphone musuh saya paling utama," ujar Fakhri usai memimpin latihan di Lapangan Persada Plus, Petaling Jaya, Malaysia, Jumat (28/9/2018).
Kebijakan ketat tersebut tak lepas dari upayanya untuk menjaga mental David Maulana dan kolega. Fakhri juga selalu mengingatkan bahwa mereka belum menjadi bintang.
ADVERTISEMENT
"Saya mau pemain saya tetap membumi. Jangan merasa jadi bintang karena sehebat apa pun pencapaian mereka, mereka belum menjadi bintang," ucap Fakhri.
"Buat saya, penting bagi pemain untuk introspeksi. Di mata saya, 23 pemain yang ada saat ini semuanya sama," lanjutnya.
Coach Fakhri Husaini di laga Timnas U-16 vs Timnas Iran U-16. (Foto: Adam Aidil, AFC.)
zoom-in-whitePerbesar
Coach Fakhri Husaini di laga Timnas U-16 vs Timnas Iran U-16. (Foto: Adam Aidil, AFC.)
Menurutnya, sejauh ini sudah terlihat gejala star syndrome pada beberapa pemain. Setelah lolos dari penyisihan grup, lanjut Fakhri, tugas jajaran pelatih bahkan lebih mengarah kepada pembenahan secara mental.
"Kami tidak bisa bendung karena kalau mereka main bagus, pujian langsung datang. Besoknya main dijelek, langsung dihujat. Sekarang 'kan bukan cuma dari media tapi juga dari medsos. Kalau pemain yang bisa kelola popularitas itu tidak masalah, yang susah 'kan mereka yang tidak sanggup mengelolanya," kata Fakhri.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Timnas U-16 tinggal menunggu lawan yang menjadi runner-up di Grup D. Ada tiga tim yang berpeluang bertemu yakni Korea Selatan, Australia, atau Irak.
Partai perempat final Timnas U-16 akan berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil pada 1 Oktober mendatang. Sepak mula bakal dihelat pukul 16:45 waktu setempat atau 15:45 WIB.