Fakta-fakta yang Kita Ketahui soal Euro 2021 Sejauh Ini

19 Maret 2020 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Piala Eropa. Foto: AFP/Paul Faith
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Piala Eropa. Foto: AFP/Paul Faith
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemenangan atas pandemi virus corona menjadi kemenangan yang diupayakan di seantero dunia, tak terkecuali ranah sepak bola.
ADVERTISEMENT
Demi keselamatan bersama, berbagai kompetisi dan aktivitas sepak bola dihentikan. UEFA merespons dengan menunda Piala Eropa 2020. Tak tanggung-tanggung, penundaannya berdurasi 12 bulan. Singkat kata, Piala Eropa baru bisa digelar pada 2021.
Berikut kumparanBOLA merangkum beberapa catatan terkait Piala Eropa 2021.
1) Piala Eropa 2020 menjadi Piala Eropa 2021
Trofi Piala Eropa Foto: Fabrice COFFRINI / AFP
Oke, ini yang paling utama. Putaran final Piala Eropa tadinya dijadwalkan digelar pada 12 Juni sampai 12 Juli 2020. Masalahnya, virus corona sudah menjadi pandemi global.
Artinya, wabah ini menyerang seluruh dunia, tidak terkecuali negara-negara peserta dan tuan rumah Euro 2020. Jangan lupa juga bahwa Piala Eropa kali ini bakal digelar di 12 kota di 12 negara anggota UEFA berbeda.
ADVERTISEMENT
Memaksakan Euro tetap digelar sesuai rencana awal bukan cuma tidak adil, tetapi juga tidak logis. Ada banyak negara yang menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown).
Bagaimanapun, yang menjadi fokus setiap negara sekarang adalah bebas dari virus corona dan pulih secepat mungkin, bukannya menggelar turnamen olahraga.
UEFA merespons dengan mengadakan rapat via teleconference dengan 55 asosiasi negara, European Leagues, dan European Club Association (ECA) pada Selasa (17/3/2020). Rapat koordinasi ini tentu saja dilangsungkan untuk menentukan nasib Euro 2020.
Presiden ECA, Andrea Agnelli, dan Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Foto: AFP/Andreas Solaro
Rapat itu dibagi dua sesi. Pertama, diskusi dengan European Leagues dan ECA. Keputusan di sesi pertama memang tidak dikabarkan secara detail.
Namun, agaknya keputusan tersebut dipakai untuk sesi kedua bersama 55 asosiasi yang berakhir dengan keputusan untuk menunda Euro sampai 2021. Menurut rencana di rapat tersebut, putaran final Piala Eropa akan digelar pada 11 Juni sampai 11 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
2) Perubahan jadwal play-off
Islandia di Piala Dunia 2018. Foto: Reuters/Umit Bektas
Perubahan putaran final Piala Eropa berakibat pada jadwal play-off. Kembali bicara skenario ideal, babak playoff akan dimulai pada awal Juni 2020.
Per Kamis (19/3/2020), UEFA belum memberikan tanggal pasti kapan babak tersebut dimulai. Sebagai perbandingan, tadinya babak play-off direncanakan digelar pada 26 Maret sampai 31 Maret 2020.
Saat ini, ada 16 negara yang terbagi dalam empat path di babak play-off tersebut. Siapa yang menjadi juara path, dialah yang berhak mengisi empat slot tersisa di putaran final.
Path A diisi oleh Islandia, Bulgaria, Hungaria, dan Romania. Path B terdiri dari Bosnia-Herzegovina, Slovakia, Republik Irlandia, dan Irlandia Utara.
Path C terdiri dari Skotlandia, Norwegia, Serbia, dan Israel. Path D diisi oleh Georgia, Makedonia Utara, Kosovo, dan Belarusia.
Pemain Italia, Federico Bernardeschi, melepas tendangan bebas ke gawang Liechtenstein. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
Sekarang sudah ada 20 negara yang memastikan diri berlaga ke putaran Piala Eropa yang dibagi menjadi enam grup. Catatannya, empat slot tersisa berada di Grup C sampai F.
ADVERTISEMENT
Ke-20 tim tersebut adalah: Belgia, Italia, Rusia, Polandia, Ukraina, Spanyol, Prancis, Turki, Inggris, Republik Ceko, Finlandia, Swedia, Kroasia, Austria, Belanda, Jerman, Portugal, Swiss, Denmark, dan Wales.
3) Putaran final tetap digelar di 12 kota di 12 negara
Stadio Olimpico. Foto: Shutter Stock
Hingga saat ini, UEFA belum memberikan update soal venue pertandingan. Artinya, untuk sementara dapat diambil kesimpulan bahwa Piala Eropa 2021 akan digelar di 12 kota di 12 negara anggota UEFA.
Ke-12 kota tersebut adalah: Roma, Baku, Saint-Petersburg, Kopenhagen, Amsterdam, Bucharest, London, Glasgow, Bilbao, Dublin, Muenchen, dan Budapest.
Secara garis besar, pembagian venuenya akan menjadi seperti inii:
Grup A: Roma (Italia) dan Baku (Azerbaijan)
Grup B: Saint-Petersburg (Rusia) dan Kopenhagen (Denmark)
Grup C: Amsterdam (Belanda) dan Bucharest (Rumania)
ADVERTISEMENT
Grup D: London (Inggris) dan Glasgow (Skotlandia)
Grup E: Bilbao (Spanyol) dan Dublin (Republik Irlandia)
Grup F: Muenchen (Jerman) dan Budapest (Hongaria)
Babak 16 besar: Bucharest, Kopenhagen, Bilbao, London, Glasgow,Dublin, Budapest, Amsterdam
Perempat final: Saint-Petersburg, Muenchen, Roma, Baku
Semifinal: London
Final: London
4) Ada dua satuan kerja khusus
Logo UEFA. Foto: AFP/Fabrice Coffrini
Karena keputusan untuk menunda Piala Eropa sampai 12 bulan ini bersifat darurat, UEFA juga membentuk dua satuan kerja khusus. Kelompok pertama bertugas untuk memastikan jadwal kompetisi di level klub. Kelompok ini diisi oleh perwakilan UEFA, liga, dan klub.
Sementara, kelompok kedua berfungsi untuk menilai dampak ekonomi, keuangan dan peraturan dari wabah COVID-19 dan mengusulkan langkah-langkah demi membantu mengurangi konsekuensi pandemi. Selain diperkuat oleh perwakilan UEFA, liga, dan klub, kelompok ini juga memberikan tempat bagi perwakilan pemain.
ADVERTISEMENT
5) Kondisi ideal: Kompetisi klub selesai paling lama 30 Juni 2020
Pemain-pemain Manchester City di Liga Champions 2019/20. Foto: Paul ELLIS / AFP
Penundaan Piala Eropa sampai 12 bulan juga dilakukan demi memberi ruang bagi kompetisi domestik untuk menyelesaikan musim mereka sampai tuntas. Pandemi corona membuat hampir seluruh liga di dunia menghentikan kompetisinya untuk sementara.
Ambil contoh Italia. Per Rabu (18/3/2020), sudah ada 12 kasus corona di kalangan pemain klub-klub Serie A. Itu baru pemain, belum staf.
Catatan lainnya, itu cuma di lingkup Serie A, belum divisi lain. Kondisi tersebut memaksa laga ditunda sementara waktu. Jika kondisi membaik, kompetisi bakal dimulai lagi pada 3 April 2020.
Namun, itu kondisi ideal. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) lantas membuat skenario lain, yaitu merencanakan liga agar dimulai pada 3 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Jika skenario ini diterapkan pada--misalnya--Serie A, kompetisi akan tuntas pada 30 Juni 2020. Kalaupun tidak bisa benar-benar selesai pada 30 Juni, FIGC berharap liga dapat tuntas di awal Juli 2020.
Pemain Juventus, Cristiano Ronaldo, melepas tendangan ke gawang Inter Milan. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
Saat Serie A disetop sementara, jalannya liga sudah memasuki pekan ke-26 meski sebagian tim belum menyelesaikan pertandingan pekan ke-26 mereka. Itu artinya, Serie A masih menyisakan 12 atau 13 laga.
Yang perlu digarisbawahi tetap sama: Skenario itu hanya bisa diterapkan jika situasi sudah benar-benar kondusif.
Rencana untuk menyelesaikan kompetisi pada akhir Juni 2020 juga berlaku pada Liga Europa dan Liga Champions. Mencari jadwal terbaik dengan mengutamakan kompetisi domestik menjadi tugas dari satuan kerja khusus UEFA tadi.
Meski belum ada pengumuman resmi, final Liga Europa dan Liga Champions diprediksi bakal berubah. Jika awalnya final Liga Europa digelar pada 27 Mei, diperkirakan jadwal barunya menjadi 24 Juni. Sementara, final Liga Champions yang dihelat pada 31 Mei, diprediksi bakal bergeser menjadi 27 Juni.
ADVERTISEMENT
6) Serba pertama di Piala Eropa edisi ke-16
VAR (Video Assistant Referee) Foto: Glyn KIRK / AFP
Ini menjadi pertama kalinya Piala Eropa digelar di beberapa negara sekaligus. Menurut mantan Presiden UEFA, Michel Platini, format seperti ini dibuat untuk merayakan sejarah 60 tahun lalu alias Piala Eropa edisi pertama.
Itu artinya, Piala Eropa pertama kali berlangsung pada 1960. Pada 2021 nanti, Wembley Stadium di London akan menyelenggarakan pertandingan babak semifinal dan final untuk kedua kalinya setelah tahun 1996. Piala Eropa 2021 ini juga menjadi kali pertama Piala Eropa menggunakan Video Assistant Referee alias VAR.
Trofi Piala Eropa siap diperebutkan di Euro 2020. Foto: AFP/Attila Kisnebedek
Selain itu, ini menjadi pertama kalinya negara tuan rumah tidak langsung lolos kualifikasi. Kebijakan ini tentu ada kaitannya dengan 12 negara yang berperan sebagai tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ. Piala Eropa edisi ke-16 ini juga menjadi Piala Eropa pertama yang gelarannya mengalami penundaan. Sebelum-sebelumnya, Piala Eropa selalu digelar tepat waktu.
Apa boleh buat, alasan force majeure (keadaan kahar atau bencana) menjadi dasar kuat mengapa keputusan tersebut mesti diambil tahun ini.