Fellaini Tak Perlu Menjadi Maradona

30 November 2018 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Marouane Fellaini pada pertandingan menghadapi Wolves. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Marouane Fellaini pada pertandingan menghadapi Wolves. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Penyelamat Manchester United di Old Trafford itu bernama Marouane Fellaini. Gelandang yang gaya rambutnya tak lagi kribo itu sukses mencetak gol kemenangan di menit akhir saat United menundukkan Young Boys pada Kamis (29/11/2018). Torehan tiga angka yang memastikan langkah 'Iblis Merah' ke babak 16 besar.
ADVERTISEMENT
Fellaini jelas berbeda dengan Diego Maradona, meski keduanya sama-sama bisa jadi andalan tim. Demikian kira-kira cara Jose Mourinho mengapresiasi kontribusi anak asuhnya itu.
"Semua orang tahu Marouane bukan Maradona, tetapi semua orang tahu apa itu Marouane dan apa yang bisa dia berikan," kata Mourinho, dilansir ESPN
Marouane Fellaini berduel udara dengan pemain Young Boys. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Marouane Fellaini berduel udara dengan pemain Young Boys. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Total empat gol yang dicetak Fellaini di Premier League musim lalu, melebihi torehan Juan Mata, bahkan Alexis Sanchez sekalipun. Pemain berpaspor Chile itu kebetulan baru saja divonis cedera hamstring dan akan absen hingga enam pekan ke depan.
Rasa-rasanya Mourinho tak perlu terlalu khawatir akan hal itu. Toh, dirinya masih bisa menggunakan Fellaini untuk menjadi goalgeter pengganti Sanchez. Nyatanya, ekspemain Everton itu kembali mengungguli torehan gol Sanchez yang baru mengemas sebiji gol di musim ini.
ADVERTISEMENT
"Pada musim ini dan di laga terakhir, dia melakukan apa yang tidak bisa dilakukan striker yang mencetak gol di momen-momen penting," ucap mantan pelatih Inter Milan itu.
Mourinho tak berlebihan, sebab Fellaini memang terbilang rajin mencetak gol-gol penting. Lewat sundulan kepalanya, United berhasil mengalahkan Arsenal di pertemuan terakhir mereka akhir April silam.
"Saya mengenalnya dengan sangat baik dan saya tahu posisi yang bisa dia mainkan, pekerjaan yang bisa dia lakukan. Di musim ini, Anda bisa melihatnya bermain sebagai bek tengah saat melawan Burnley, sebagai striker, serta bermain di posisi nomor delapan," jelas Mourinho.
Fellaini adalah figur komplet, sosok gelandang yang memiliki kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya. Belum lagi dengan fisiknya yang tinggi menjulang, pilihan ideal untuk menyempurnakan skema longball yang kerap jadi senjata Mourinho.
ADVERTISEMENT
Perayaan gol Marouane Fellaini. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Marouane Fellaini. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
Kelebihan Fellaini tak hanya terbukti di aras klub. Nyatanya, dia juga mengemban peran yang sama bersama Tim Nasional Belgia, meski tak menjadi pilihan utama Roberto Martinez.
Akan tetapi, saat De Rode Duivels mengaktifkan mode menyerang, saat itu Fellaini mulai menampakkan perannya. Ia menjadi alternatif dari duet Kevin De Bruyne dan Axel Witsel, lebih tepatnya sebagai alternatif dari lini kedua. Golnya ke gawang Jepang pada Piala Dunia 2018 lalu bisa dijadi acuan yang sahih.
"Dia sangat penting dalam bertahan dan menyerang. Sekarang orang-orang tahu kapasitas Marouane dan dia juga menyadari hal itu," pungkas Mourinho.