Final Liga Europa: Atletico sang Pakar, Marseille Spesialis Gagal

16 Mei 2018 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seragam Atletico Madrid dan Olympique Marseille. (Foto: Benjamin Cremel/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Seragam Atletico Madrid dan Olympique Marseille. (Foto: Benjamin Cremel/AFP)
ADVERTISEMENT
Tradisi adalah pembeda antara Olympique Marseille dengan Atletico Madrid menjelang final Liga Europa di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Prancis Kamis (17/5/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Atletico berstatus sebagai pakar Liga Europa. Sebanyak dua kali menembus partai puncak kompetisi kelas dua di Benua Biru ini pada 2010 dan 2012, Atletico selalu merebut kemenangan. Dengan kata lain, rapor kesuksesan mereka di final Liga Europa mencapai 100 persen.
Sementara itu, Marseille adalah spesialis gagal di ajang serupa. Sudah dua kali menembus final, yakni pada edisi 1999 dan 2004, tim beralias Les Phoceens itu selalu kandas.
Kegagalan pertama tersaji di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia. Sembilan belas tahun lalu, materi Marseille cukup gemerlap dengan kehadiran Robert Pires di lini serang dan Laurent Blanc selaku kapten mereka.
Namun, komposisi mereka masih kalah mewah dari Parma yang memiliki Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, Juan Sebastian Veron, dan Hernan Crespo. Parma pun menang 3-0.
ADVERTISEMENT
Marseille vs Parma (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Marseille vs Parma (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
Lima tahun berselang, Marseille kembali menapaki partai puncak di Stadion Ullevi, Gothenburg, Swedia. Skuat Marseille juga tergolong apik. Ada Fabien Barthez di bawah mistar, Mathieu Flamini di lini tengah, dan Didier Drogba selaku andalan lini depan.
Di sisi lain, Valencia tengah mencapai masa emas di bawah asuhan Rafael Benitez. David Abelda dan kolega pun memenang pertandingan final dengan skor 2-0.
Dengan catatan selalu gagal dalam dua final Liga Europa, kiprah Marseille pun koheren dengan rapor klub Prancis secara keseluruhan. Selain mereka, ada pula Bastia (1978) dan Girodins Bordeaux (1996) sebagai wakil Prancis di laga puncak. Hasilnya, dua klub yang disebut terakhir juga gagal.
Lantas, melihat rekaman sejarah di atas, apakah bisa disimpulkan Marseille bakal tumbang dari Atletico?
ADVERTISEMENT
Atletico Madrid menjuarai Liga Europa 2012. (Foto: Jaime Reina/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Atletico Madrid menjuarai Liga Europa 2012. (Foto: Jaime Reina/AFP)
Eits, tunggu dulu, perlu diingat bahwa partai puncak kali ini digelar di Tanah Prancis, tepatnya di Parc Olympique Lyonnais. Marseille tentu sudah biasa menjajal stadion milik Olympique Lyon ini di kancah domestik.
Stadion berkapasitas 59.186 ini juga menyajikan memori manis buat Marseille. Terakhir kali melakoni final di stadion serupa, Marseille merebut gelar Coupe de la League berkat kemenangan 1-0 atas Lyon, April 2012.
Sebaliknya, lawatan ke Prancis ke kerap menyajikan kenangan buruk buat Atletico. Los Rojiblancos tidak pernah merebut kemenangan atas wakil Prancis saat bertanding di Prancis sejak September 1961.
Well, bagaimana final Liga Europa nanti? Apakah Marseille kembali menyandang status spesialis gagal? Atau, jangan-jangan malah tren buruk Atletico di Prancis.
ADVERTISEMENT