Final Piala Gubernur Jatim: Persebaya Berharap Jakmania Bisa Tetap Hadir

19 Februari 2020 16:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persebaya, Rachmat Irianto, mengawal pergerakan pemain Persija, Riko Simanjutak. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persebaya, Rachmat Irianto, mengawal pergerakan pemain Persija, Riko Simanjutak. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Final Piala Gubernur Jatim antara Persebaya dan Persija di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020), boleh dibilang punya tensi tinggi. Pasalnya, suporter kedua tim punya sejarah permusuhan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, panpel dan pihak kepolisian mengambil langkah ekstrem: Hanya Bonek yang diperbolehkan menonton langsung di stadion. Meski demikian, tak menutup kemungkinan ada Jakmania yang hadir walaupun sudah tidak diizinkan hadir.
Menilik kondisi itu, manajemen Persebaya buka suara. Mereka menginginkan suporter kedua belah pihak bisa hadir di stadion.
“Bagi kami, sepak bola harus diakses siapa pun. Sepak bola itu tontonan rakyat dan harus bisa datang ke sana, baik tuan rumah maupun tim tamu,” kata Sidik Tualeka, Fans Relation Manager Persebaya.
Suporter Persija Jakarta saat laga melawan Ceres Negros di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (23/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Namun, menciptakan kondisi ideal di mana suporter yang punya sejarah permusuhan bisa satu tribun itu bukan perkara mudah.
“Memang harus ada pertemuan untuk menciptakan tataran ideal. Tokoh kedua suporter mencari formula yang pas agar Jakmania bisa bersanding dengan Bonek di stadion,” kata Sidik.
ADVERTISEMENT
Tentunya, situasi terkini Piala Gubernur Jatim menjadi pelajaran pemangku kepentingan sepak bola Indonesia. Di kompetisi sesungguhnya, insiden pembatasan suporter harus dicari solusinya agar kedua pihak pendukung bisa mendukung tim kesayangan langsung di stadion.
“Ini turnamen hajatan Jawa Timur. Wajar kalau Persebaya mendominasi. Namun, di level nasional (liga), (seharusnya) ada pembagian kuota secara adil (bagi kedua kubu suporter),” tutur Sidik.