Fred ke Manchester United? Memangnya Apa yang Dia Punya?

30 Mei 2018 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fred mengontrol umpan dari rekan setimnya. (Foto: Andreas Solaro/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Fred mengontrol umpan dari rekan setimnya. (Foto: Andreas Solaro/AFP)
ADVERTISEMENT
Dua kesebelasan asal Manchester, Manchester United dan Manchester City terus saja bersaing. Usai memperebutkan gelar Premier League, kali ini mereka bersaing untuk mendapatkan tanda tangan pemain Shakhtar Donetsk, Fred.
ADVERTISEMENT
Persaingan kedua kesebelasan untuk mendapatkan Fred sebenarnya tak dimulai tahun ini. Dua tahun lalu, ia juga diisukan menjadi incaran United dan City, meski pada akhirnya kedua kesebelasan terpaksa gigit jari karena Shakhtar enggan melepasnya dengan harga murah.
Dari beberapa laporan, United punya peluang lebih besar untuk mendapatkan Fred. Selain bakal digaji lebih besar, pemain asal Brasil tersebut mempertimbangkan menit bermainnya yang bisa saja lebih kecil apabila memutuskan untuk pindah ke City.
Keputusan United mengincar Fred sebenarnya masuk akal. Berkaca pada sulitnya Jose Mourinho menemukan pemain dan pakem yang tepat di tengah, keberadaan pemain berusia 25 tahun tersebut bisa jadi opsi yang paling benar.
United punya tujuh pemain yang bisa bermain di posisi gelandang tengah. Namun, banyaknya jumlah tersebut tak bisa membuat Mourinho berkreasi seenaknya. Setiap pilihan yang ia ambil, pasti menimbulkan risiko besar dan berdampak pada lini yang lain.
ADVERTISEMENT
Salah satu pola yang bisa menjadi contoh adalah 4-2-3-1. Pola ini digunakan 22 kali musim lalu dan menjadi pola yang paling sering digunakan. Nahas, pola tersebut tak benar-benar bisa memberikan keuntungan.
Dari 22 pertandingan, pola tersebut memang berhasil membuat United menang 14 kali, empat kali imbang, dan empat kali kalah. Jumlah tersebut rupanya tak sebanding dengan angka kebobolan yang mencapai 14 gol.
Persoalan tersebut membuat United butuh gelandang yang benar-benar komplet. Dari sekian pemain yang muncul di pasaran, tersebutlah nama Fred yang saat ini masih terikat kontrak dengan Shakhtar.
Dibandingkan beberapa pemain United yang bisa bermain di lini tengah, Fred memang paling komplet.
Fred melepaskan umpan kepada rekan setimnya. (Foto: Andreas Solaro/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Fred melepaskan umpan kepada rekan setimnya. (Foto: Andreas Solaro/AFP)
Kemampuannya melepas umpan jauh lebih baik ketimbang Nemanja Matic. Dribel bolanya tak jauh berbeda daripada Paul Pogba. Pun dengan atribut defensifnya yang jauh lebih unggul ketimbang Ander Herrera.
ADVERTISEMENT
Secara karakteristik permainan, Fred bakal cocok dengan skema permainan United yang mengandalkan lini tengah sebagai poros permainan. Ditambah beberapa kemampuan lain, Fred bahkan bisa menjadi kunci permainan United.
Jika Mourinho ingin bukti, mari kita lihat penampilan Fred dari delapan pertandingan di Liga Champions. Sebagai salah satu pemain kunci, ia terus dipercaya untuk bermain dalam semua laga Shakhtar di kompetisi level tertinggi untuk kesebelasan Eropa tersebut.
Meski hanya menciptakan satu gol dan satu assist, kualitas Fred tak berbohong. Dalam segala aspek, mulai dari bertahan hingga menyerang, ia punya keunggulan.
Di Liga Champions musim lalu, Fred membukukan 2,9 sapuan dan 1,1 intersep per laga. Jumlah tersebut membuatnya menjadi salah satu gelandang yang memiliki rasio bertahan paling tinggi di turnamen tersebut.
ADVERTISEMENT
Fred menyapa pendukungnya. (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Fred menyapa pendukungnya. (Foto: AFP)
Tak hanya punya aspek bertahan di atas rata-rata, Fred juga dikenal sebagai pemain yang punya kemampuan mengirimkan umpan dengan akurat. Di Liga Champions, ia diketahui membuat 56,8 umpan dan 85,9% di antaranya tepat mengenai sasaran.
Hal lain yang bisa dimanfaatkan oleh United dari Fred adalah kelebihannya melepaskan sepakan jarak jauh. Dari total 13 percobaan ke gawang lawan yang dilepaskannya di Liga Champions musim lalu, sembilan di antaranya mengenai sasaran.
Di balik kelebihan, Fred juga memiliki beberapa sisi minus. Postur tubuhnya yang hanya 169 cm membuatnya acap kalah saat melakoni duel udara. Masalah lainnya, ia terlalu sering melanggar lawan dalam setiap perebutan bola.
Sisi minus Fred yang lain adalah harganya. Menurut The Guardian, ia dibanderol Shakhtar dengan nilai 50 juta euro. Meski bukan harga yang mahal untuk United, tapi jumlah ini tergolong cukup besar untuk ukuran pemain yang tak punya pengalaman bermain di liga papan atas.
ADVERTISEMENT
Segala untung rugi di atas tentu bisa menjadi pertimbangan United. Namun, melihat kualitas yang dipunya, memiliki Fred tentu menjadi hal yang menguntungkan. Lalu, tunggu apa lagi, United?