Frenkie de Jong Kecewa dengan Performanya di Final UEFA Nations League

10 Juni 2019 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Frenkie de Jong tertunduk setelah Belanda kalah dari Portugal di final UEFA Nations League. Foto: REUTERS/Susana Vera
zoom-in-whitePerbesar
Frenkie de Jong tertunduk setelah Belanda kalah dari Portugal di final UEFA Nations League. Foto: REUTERS/Susana Vera
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gelandang muda Timnas Belanda, Frenkie de Jong, mengaku kecewa dengan penampilannya di final UEFA Nations League. Di laga tersebut, De Jong dan Belanda kalah 0-1 dari Portugal. Itu berarti, mereka mesti merelakan trofi UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
Kekecewaan De Jong atas performanya di final UEFA Nations League tersebut memang masuk akal. Pemuda berusia 22 tahun tersebut tampak tak mampu mengontrol lini tengah serta mengkreasikan peluang bagi rekan-rekannya.
Per catatan Whoscored, De Jong memang mencatatkan 70 operan dengan persentase operan sukses mencapai 95%. Namun, tak satu umpan kunci pun yang berhasil ia cetak.. De Jong juga tak mampu melakukan dribel sukses sama sekali. Tak mengherankan ia hanya diganjar dengan rating 6,29 oleh Whoscored.
Ronlad Koeman dan Timnas Belanda kalah di final UEFA Nations League. Foto: Reuters/Susana Vera
De Jong mengakui bahwa pertahanan Portugal luar biasa ketat. Namun, gelandang yang akan memperkuat Barcelona pada 2019/20 itu tetap menyesali performanya yang kurang memuaskan.
“Mereka menjaga kerapatan pertahanan mereka dengan baik, tetapi kami seharusnya tampil lebih baik. Saya seharusnya dapat melakukan lebih dari ini. Saya tak mampu melihat ruang rekan-rekan saya yang kosong. Saya juga tidak bisa menjadi solusi untuk memecahkan tembok di antara lini tengah dan pertahanan mereka,” kata De Jong kepada NOS.
ADVERTISEMENT
De Jong tentu tak berada di puncak performanya. Namun, Portugal harus diberikan kredit besar atas usaha mereka menyulitkan eks penggawa Ajax Amsterdam tersebut.
Pelatih Portugal, Fernando Santos, terang-terangan mengakui bahwa ia menginstruksikan anak buahnya untuk meredam De Jong. Menurut Santos, De Jong adalah kreator yang ulung sehingga boleh mendapatkan ruang untuk melepas operan-operan kunci. Berkaca pada catatan De Jong di partai final tersebut, strategi yang diterapkan Santos ini sukses berat.
Kendati begitu, penampilan De Jong di partai final melawan Portugal ini hanyalah noda kecil dari apa yang ditunjukkannya di sepanjang turnamen.
Bisa dibilang De Jong adalah salah satu penampil terbaik di UEFA Nations League edisi perdana ini. Gelar Pemain Muda Terbaik UEFA Nations League yang diraihnya tentu menjadi bukti paling sahih. Selain itu, De Jong juga sukses masuk ke dalam Kesebelasan Terbaik UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
De Jong juga menyatakan, UEFA Nations League adalah penanda bahwa Belanda belum tamat. Menurutnya tim ini mampu membuktikan diri kembali setelah terseok dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami telah menunjukkan seperti apa Timnas Belanda. Saya pikir, kini semua orang mulai mempertimbangkan kami kembali. Kami mengalahkan beberapa tim kuat dan meraih pengalaman berharga lewat pertandingan di semifinal dan final. Kali ini, kami harus masuk ke Piala Eropa 2020, tetapi kami tak akan melupakan kiprah kami di UEFA Nations League,” pungkas De Jong.