Gabriel Jesus, dari Pesakitan Jadi Pahlawan

3 Juli 2019 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Brasil Gabriel Jesus  usai mencetak gol ke gawang Argentina pada pertandingan semifinal Copa America 2019 di Estadio Belo Horizonte, Brasil. Foto: REUTERS / Ueslei Marcelino
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Brasil Gabriel Jesus usai mencetak gol ke gawang Argentina pada pertandingan semifinal Copa America 2019 di Estadio Belo Horizonte, Brasil. Foto: REUTERS / Ueslei Marcelino
ADVERTISEMENT
Penyerang muda Brasil, Gabriel Jesus, awalnya dinilai gagal menunjukkan kapabilitasnya pada gelaran Copa America 2019. Namun, Jesus berhasil menjadi sosok yang berbeda pada laga semifinal melawan Argentina, Rabu (3/7/2019) pagi WIB.
ADVERTISEMENT
Dari empat laga Copa America 2019 yang dilakoni Jesus sebelum babak semifinal, tak satu pun gol berhasil ia cetak. Sudah tidak bikin gol, assist pun tidak ia buat. Dari segi statistik, kontribusinya terlihat nihil.
Menilik lebih ke belakang, keran gol Jesus di pertandingan resmi internasional (non-persahabatan) sudah pampat sejak 2017. Terakhir kali ia mencetak gol bagi Brasil di pertandingan resmi adalah di laga kualifikasi Piala Dunia melawan Cile, 11 Oktober 2017.
Dari situ, ada yang berujar bahwa Jesus sebaiknya tidak diturunkan di pertandingan melawan Argentina. Wajar, mengingat mandulnya Jesus bisa dibilang menjadi faktor gagalnya Brasil membobol gawang Paraguay pada laga perempat final, 28 Juni silam. Pertandingan tu pun harus ditentukan lewat adu penalti.
ADVERTISEMENT
Namun, pelatih Brasil, Tite, tetap percaya pada penyerang berusia 22 tahun itu. Untungnya, Jesus berhasil melunasi kepercayaan tersebut.
Pada laga versus Argentina, Jesus menggila. Ketika pertandingan baru berjalan 19 menit, penggawa Manchester City itu mencetak gol pembuka timnya, sekaligus mengakhiri puasa golnya.
Sekitar 20 menit jelang akhir pertandingan, Jesus kembali menunjukkan maginya. Menerima bola sapuan, eks pemain Palmeiras ini berhasil mengelabui beberapa pemain bertahan Argentina. Setelah itu, ia memberikan umpan kepada Roberto Firmino, yang hanya tinggal menceploskan bola ke gawang Franco Armani.
Bisa dibilang bahwa Jesus berkontribusi langsung terhadap dua gol Brasil pada laga krusial ini. Selain satu gol dan satu assist, Jesus juga berhasil mencatatkan tiga dribel sukses, dua operan kunci, dan dua duel udara sukses.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, wajar apabila Jesus begitu bangga akan penampilannya di laga ini.
“Saya tak bisa berkata-kata. Saya selalu berpikir bahwa semua laga bermakna, termasuk di laga di mana saya tidak bermain baik karena saya dapat belajar. Kali ini, saya berhasil mencetak gol. Saya merasa sangat percaya diri sejak sepak mula. Ini membuat saya percaya diri,” kata Jesus per Goal International.
Meskipun begitu, Jesus menyatakan bahwa yang lebih penting adalah negaranya berjaya. Kebetulan, Brasil memang sudah cukup lama tak memenangi Copa America. Terakhir kali Selecao menjuarai Copa America adalah di tahun 2007 lalu.
Pemain Brasil merayakan gol Gabriel Jesus ke gawang Argentina. Foto: REUTERS/Washington Alves
Dari situ, Jesus menegaskan bahwa rekan-rekannya harus bermain selayaknya mereka menghabisi Argentina demi meraih gelar juara.
ADVERTISEMENT
“Saya juga senang dengan permainan kami, tak hanya karena saya mencetak gol. Kali ini, kami bekerja keras dan bertarung sekuat tenaga. Semuanya harus bangga dengan penampilan kami. Kami adalah Brasil. Kami harus bermain seperti ini di semua laga, dengan semangat yang sama. Dengan begitu, kami akan mendapatkan apa yang kami inginkan,” kata Jesus.