Gary Neville: United Tak Punya Pilihan selain Mempertahankan Solskjaer

26 Februari 2019 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Solskjaer usai mendampingi Manchester United pada pertandingan melawan Liverpool. Foto: Reuters/Lee Smith
zoom-in-whitePerbesar
Solskjaer usai mendampingi Manchester United pada pertandingan melawan Liverpool. Foto: Reuters/Lee Smith
ADVERTISEMENT
Hasil imbang tanpa gol saat menjamu Liverpool, Minggu (24/2/2019) malam WIB, memang untuk sementara membuat Manchester United harus turun ke peringkat lima. Akan tetapi, ada yang lebih penting dibanding peringkat di klasemen, yaitu bagaimana hangatnya sikap para pendukung Manchester United terhadap sang pelatih interim, Ole Gunnar Solskjaer.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat legenda Manchester United, Gary Neville, berpendapat bahwa manajemen 'Iblis Merah' tak punya pilihan lain kecuali mengontrak Solskjaer secara permanen musim depan. Apalagi, rekor pelatih asal Norwegia itu sejauh ini terbilang sangat bagus. Semenjak ditangani Solskjaer pada Desember 2018, United sama sekali belum terkalahkan di Premier League dalam 10 pertandingan.
"Kupikir mereka tak bisa memberikan jabatan pelatih tetap itu kepada orang lain. Kalau tidak, bisa-bisa klub akan kehilangan dukungan. Para suporter menyanyikan namanya. Kupikir dia semakin dekat dengan jabatan itu. Aku tak melihat pihak klub punya pilihan lain," kata Neville yang menjadi rekan setim Solskjaer selama sebelas musim itu kepada Sky Sports.
Pertandingan di Old Trafford itu sebenarnya jauh dari kata sempurna bagi Manchester United. Pada babak pertama mereka kerapkali dipaksa bertahan di area permainan sendiri. Selain itu, Solskjaer juga mau tidak mau melakukan tiga pergantian karena para pemainnya bertumbangan, termasuk Jesse Lingard yang ditarik keluar usai menggantikan Juan Manuel Mata.
ADVERTISEMENT
Gary Neville (kedua dari kanan) bersama Jamie Carragher. Foto: Reuters/David Klein
Pada babak kedua, situasinya sedikit membaik. United mampu menciptakan beberapa peluang, termasuk satu gol yang dianulir karena Chris Smalling terjebak offside. Di sinilah kemudian para suporter United semakin lantang saja mengelu-elukan Solskjaer.
"Tiga bulan lalu para suporter bernyanyi 'serang, serang, serang' (sebagai sindiran untuk taktik defensif Jose Mourinho, red) dan sekarang mereka menyanyikan nama Ole Gunnar Solskjaer. Mood di klub ini sudah benar-benar berubah," kata Neville.
"Atmosfer di Old Trafford tadi adalah salah satu yang terbaik yang pernah kusaksikan dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, skor akhirnya cuma 0-0. Bayangkan saja bagaimana jadinya kalau Manchester United bisa mencetak gol," tutupnya.
Perjalanan Solskjaer musim ini sendiri masih cukup panjang dan tidak mudah. Di Liga Champions, United harus mengatasi defisit dua gol menghadapi Paris Saint-Germain pada baba 16 besar. Lalu, di Piala FA United akan menghadapi Wolverhampton Wanderers di perempat final, 17 Maret mendatang. Di Premier League, masih ada 11 pertandingan sisa dan yang terdekat adalah laga melawan Crystal Palace di Selhurst Park, Kamis (28/2) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT