Gas Air Mata Diduga Muncul Jelang Laga Timnas, Polisi: Itu Hanya Flare
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengetahui kabar tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Endra Zulpan memastikan bahwa itu bukan gas air mata. Pihaknya menyebut asap putih berasal dari flare yang biasanya dibawa suporter ke dalam pertandingan.
"Itu bukan gas air mata tapi flare, iya kita sudah cek di sana. Iya, itu flare yang biasanya ada di pertandingan bola. Kita imbau itu enggak boleh. Itu kan mengganggu juga ya. Kita imbau juga agar penonton jaga sportivitas kita jadi tuan rumah yang baik. Apalagi itu di area jalan raya mengganggu arus lalu lintas," ucap Kombes. Pol. Endra Zulpan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Jumat (6/1).
Mendekati detik kick-off laga, suporter Indonesia memang kian memadati wilayah stadion. Beberapa suporter tampak masih ada yang membawa flare kendati sudah dilarang.
ADVERTISEMENT
Merespons aksi tersebut, pihak kepolisian kini masih mengupayakan tindakan persuasif di luar stadion. Harapannya para suporter tidak membawa barang-barang yang dilarang ke dalam stadion seperti flare demi menjaga ketertiban laga.
"Kita [polisi] lagi mengutamakan tindakan persuasif," ucapnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, juga memberi keterangan soal dugaan gas air mata jelang pertandingan. Menurut hasil penyelidikan, asap putih itu bukan gas air mata melainkan hanya flare.
“Saya pastikan itu flare, sejauh ini ya informasi di HT saya itu flare bukan gas air mata,” kata Kombes Pol Komarudin.
Dugaan kemunculan gas air mata sempat membuat para suporter khawatir. Pasalnya, pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu polisi pernah menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton, imbasnya 135 orang menjadi korban jiwa karena berdesakan saat berusaha keluar dari gerbang stadion.
ADVERTISEMENT