Gelora Darah-darah Muda di Premier League 2018/19

8 Agustus 2018 15:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trent Alexander-Arnold (Foto: Francisco LEONG / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Trent Alexander-Arnold (Foto: Francisco LEONG / AFP)
ADVERTISEMENT
Darah muda, seperti yang disenandungkan Rhoma Irama, adalah masa yang berapi-api, tak mau mengalah, mau menang sendiri, dan selalu merasa gagah. Di balik semuanya, kehadiran darah muda selalu menarik untuk dinantikan.
ADVERTISEMENT
Mereka bisa saja berhasil mendobrak kemapanan atau justru bertungkus lumus di masa depan. Perspektif yang juga layak dinantikan pada pentas Premier League mendatang.
Musim lalu Leroy Sane berhasil mencuri perhatian di kompetisi teratas Inggris tersebut. Kini pemain berdarah Senegal itu berhasil menjadi nyawa dari Manchester City. Setali tiga uang dengan yang dilakukan Dele Alli dua musim lalu.
Lalu, siapa saja darah-darah muda yang akan menarik atensi di Premier League 2018/2019 nanti? kumparanBOLA merangkumnya sebagai berikut.
Trent Alexander-Arnold (19 tahun)
Awalnya, Trent Alexander-Arnold cuma diproyeksikan sebagai pengganti Nathaniel Clyne yang mengalami cedera panjang. Tak disangka, Juergen Klopp justru kecanduan untuk memakai jasanya.
Total 29 kali Alexander-Arnold memperkuat Liverpool di panggung Premier League dan Liga Champions musim lalu. Kemampuannya dalam membaca permainan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan jadi nilai jual pemuda berusia 19 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Buktinya, Alexander-Arnold menjadi penggawa Liverpool yang paling aktif melancarkan tekel di Liga Champions dengan rata-rata 2,5 per laga, mengungguli Jordan Henderson serta James Milner. Pun demikian dengan perkara intersep dengan torehannya di angka 2,2 bila dirata-rata.
Dengan konsistensinya dan besaran potensinya untuk mekar, hampir pasti Klopp akan memilihnya ketimbang Clyne. Lagipula, Alexander-Arnold juga memliki curriculum vitae yang oke dengan pengalamannya tampil di final Liga Champions dan mentas bersama Tim Nasional Inggris di Piala Dunia 2018 lalu.
Alexander-Arnold menawan di debutnya. (Foto: Reuters/Ralph Orlowski)
zoom-in-whitePerbesar
Alexander-Arnold menawan di debutnya. (Foto: Reuters/Ralph Orlowski)
Ryan Sessegnon (18 tahun)
Bisa dibilang Ryan Sessegnon adalah pemuda yang paling menjanjikan dalam daftar ini. Memang pemain berusia 18 tahun itu cuma membela Fulham yang notabene baru promosi ke Premier League edisi 2018/2019, tetapi Sessegnon menjadi penyumbang gol terbesar bagi The Cottagers di Divisi Championship musim lalu lewat 16 golnya --4 gol lebih banyak dari Aleksandar Mitrovic sebagai penyerang utama.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, kontribusi assist-nya pun menyentuh angka 8, hanya terpaut satu dari Stefan Johansen sebagai pemain dengan torehan tertinggi di klub.
Tim-tim Premier League tentu memiliki perbedaan kualitas yang signifikan ketimbang Divisi Champonship. Namun, jangan salah, Fulham juga berbenah dengan mendatangkan pilar anyar macam Jean Michael Seri dan Andre Schuerrle. Nah, dua pemain tersebut nantinya juga bakal turut mendongkrak performa Sessegnon.
Seri merupakan gelandang yang paling intens menyumbang umpan kunci untuk Nice dalam dua musim ke belakang dengan rata-rata 2,2 umpan kunci per laga. Sementara Schuerrle akan diplot untuk melengkapi trisula Fulham, bersama Sessegnon dan Mitrovic.
Callum Hudson-Odoi (17 tahun)
ADVERTISEMENT
Hanya dua kali Callum Hudson-Odoi tampil bersama Chelsea di Premier League musim lalu. Total, ia bermain selama 27 menit. Namun, agaknya musim ini berbeda, Hudson-Odoi berpotensi tampil rutin. Penampilan ciamiknya pada laga-laga pra-musim cukup memupuk kepercayaan Maurizio Sarri.
Tak berlebihan untuk mengatakan bahwa pemain tipikal Hudson-Odoi adalah figur yang dibutuhkan Sarri yang menitikberatkan serangan di sisi sayap. Meski baru berusia 17 tahun, ia memiliki kemampuan dribel untuk memaksimalkan penetrasi dari tepi kiri. Berdasarkan data WhoScored, Hudson-Odoi mencatatkan 2,5 dribel per laga dari total 27 menit yang dilakoninya di Premier League.
Sarri sendiri juga telah memastikan satu tempat untuk Hudson-Odoi di tempat utama. Entah hanya menjadi pelapis Eden Hazard nantinya, tetap saja aksi pemain yang membawa Inggris juara U-17 tahun lalu itu bakal menarik untuk dinantikan.
ADVERTISEMENT
Hudson-Odoi berpotensi bersinar musim depan. (Foto: VALERY HACHE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Hudson-Odoi berpotensi bersinar musim depan. (Foto: VALERY HACHE / AFP)
James Maddison (21 tahun)
Namanya mungkin masih asing. Namun, jangan salah, James Maddison merupakan salah satu pemuda berbakat di usianya. Pemain kelahiran 23 November 1996 tersebut menjelma jadi tulang punggung Norwich City di musim lalu.
Selain menjadi pengumpul assist terbanyak sebanyak 8, Maddison juga sukses memproduksi 14 gol. Torehan tersebut jauh meninggalkan penyerang utama Norwich, Nelson Oliveira yang hanya mencetak 8 gol.
Bisa dibayangkan betapa komplitnya sosok Maddison sebagai gelandang serang. Jadi, tak salah bila Maddison masuk dalam tim terbaik Divisi Championship musim lalu.
Catatan mentereng itulah yang membuat Leicester City berani merogoh kocek sebesar 25 juta poundsterling untuk menggaet Maddison dari Norwich, sekaligus jadi pembelian termahal The Foxes di musim ini. Dan bukan tak mungkin juga, Maddison akan menjadi The Next Riyad Mahrez untuk Leicester.
ADVERTISEMENT