Getafe vs Barcelona: Maaf, Los Cules, Ini Bukan Laga Mudah

14 Februari 2020 16:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pemain Getafe, Damian Suarez dan Deyverson, merayakan gol ke gawang Athletic Club de Bilbao. Foto: AFP/Ander Gillenea
zoom-in-whitePerbesar
Dua pemain Getafe, Damian Suarez dan Deyverson, merayakan gol ke gawang Athletic Club de Bilbao. Foto: AFP/Ander Gillenea
ADVERTISEMENT
Dalam misinya mengejar Real Madrid di papan klasemen, Barcelona akan dihadapkan dengan Getafe di La Liga pekan 24. Hmm.. Jangan dulu berpikir kalau ini bakal jadi duel yang mudah buat Barcelona.
ADVERTISEMENT
Betul bahwa Getafe adalah tim gurem di La Liga. Mereka juga tak pernah meraih titel bergengsi sejak 36 tahun berdiri. Pencapaian terbaik klub asal Madrid itu cuma jadi runner-up Copa del Rey di edisi 2006/07 dan 2007/08.
Sementara di pentas La Liga, raihan Getafe mentok di posisi kelima pada klasemen akhir. Itu pun baru terjadi di musim lalu.
Dari rekam jejak pun, Getafe kalah telak dari Barcelona. Mereka selalu keok dalam tiga perjumpaan terakhir. Namun, sekali lagi, jangan menganggap bahwa Getafe akan kalah dengan mudah dari Barcelona seperti yang sudah-sudah.
Striker Getafe, Jaime Mata (tengah), merayakan gol bersama rekannya asal Brasil, Deyverson. Foto: AFP/Ander Gillenea
Begini, Getafe sekarang menjadi salah satu tim yang paling konsisten di La Liga. Mereka berhasil mengumpulkan 12 poin dari 6 pertandingan terakhir. Catatan itu hanya kalah dari Real Madrid, Barcelona dan Villarreal.
ADVERTISEMENT
Maka jangan heran kalau sekarang Getafe nangkring di peringkat ketiga klasemen sementara --meninggalkan klub contender langganan La Liga macam Atletico Madrid dan Sevilla.
Bila dirinci, Getafe berhasil menyapu bersih empat laga terakhirnya di La Liga. Lawannya tak bisa dibilang enteng, lho. Sebut saja Real Betis, Athletic Bilbao, dan Valencia. Perlu diingat, dua klub yang disebut belakangan berhasil mengalahkan Barcelona baru-baru ini.
Aksi Maxi Gomez pada laga melawan Getafe. Foto: Twitter @valenciacf
Masalahnya, Barcelona tak punya konsistensi macam itu. Benar bahwa mereka berhasil memukul Leganes 5-0 usai keok dari Valencia. Namun, cuma itu saja penampilan mereka yang paling meyakinkan.
Sergio Busquets cs. cuma menang tipis dari Levante. Lalu kalah dari Bilbao di Copa del Rey setelahnya. Barcelona juga mesti susah payah mengandaskan Real Betis akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Secara performa, permainan Barcelona di bawah arahan Quique Setien memang lebih mendingan. Tak tumpul-tumpul amat dalam menyerang, dan cukup seimbang dalam bertahan.
Akan tetapi, barisan pertahanan Barcelona masih kelimpungan dalam meredam pemain lawan yang punya kemampuan individu ciamik. Toleh saja bagaimana Nabil Fekir mengobrak-abrik lini belakang mereka akhir pekan lalu.
Lionel Messi beraksi di laga Barcelona vs Real Betis. Foto: REUTERS/Marcelo del Pozo
Nah, Getafe juga punya 'Fekir' dalam skuatnya. Dia adalah Jason, winger 25 tahun yang dipinjam dari Valencia. Tak hanya menjadi penyetor umpan kunci tertinggi (1,6 per laga), Jason juga jadi pemain yang paling aktif dalam melakukan dribel.
Total 1,5 dribel dibuatnya dalam rata-rata tiap pertandingan. Bila dibandingkan dengan pemain Barcelona, angka itu hanya kalah dari Lionel Messi dan Ousmane Dembele.
ADVERTISEMENT
Tentu saja bukan cuma Jason yang bisa diandalkan Getafe. Toh, Jose Bordalas juga mengandalkan kolektivitas untuk sistem serangannya.
Hal itu tampak dari tingginya kuantitas pencetak gol yang dimiliki Getafe. Total, ada 12 pemain yang sudah mencatatkan nama di papan skor, termasuk bek yang sudah hengkang, Leandro Cabrera.
Getafe, tim kejutan di La Liga. Foto: AFP/Benjamin Cremel
Situasi ini berbanding terbalik dengan Barcelona. Setien masih belum menyiasati ketiadaan Luis Suarez. Makin sulit lagi karena Dembele juga mesti menepi dalam enam pekan ke depan.
Praktis, hanya Messi dan Antoine Griezmann yang jadi tumpuan Barcelona di garda terdepan. Ansu Fati juga bisa dijadikan alternatif. Pemain berusia 17 tahun itu sukses mengukir brace ke gawang Levante.
ADVERTISEMENT
Aksi Messi melewati pemain Getafe. Foto: REUTERS/Albert Gea
Masalah Barcelona tak cuma di lini serang, lho. Setien juga dipusingkan dengan absennya Clement Lenglet lantaran suspensi.
So, besar kemungkinan Setien akan menurunkan Samuel Umtiti sebagai tandem Gerard Pique. Perlu diingat, eks bek Olympique Lyon itu tampil kurang maksimal di musim ini. Dari tujuh kali tampil sebagai starter di La Liga, cuma dua kali dia sukses membantu Marc-Andre ter Stegen mengukir clean sheet.