Giampaolo Akui Taktiknya Tak Cocok untuk Milan

26 Agustus 2019 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Milan, Marco Giampaolo, di pertandingan menghadapi Udinese. Foto: AFP/Miguel Medina
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Milan, Marco Giampaolo, di pertandingan menghadapi Udinese. Foto: AFP/Miguel Medina
ADVERTISEMENT
Pelatih Milan, Marco Giampaolo, mengakui tim asuhannya tidak tampil bagus ketika dikalahkan Udinese dalam pertandingan pekan pertama Serie A. Menurut Giampaolo, salah satu penyebab di balik buruknya performa Milan itu adalah karena banyak pemain yang tidak bermain di posisi natural.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan tersebut Milan sebenarnya mampu mencatatkan penguasaan bola 60 persen dan 14 upaya mencetak gol. Akan tetapi, tak satu pun upaya tersebut menemui sasaran. Sebaliknya, Udinese berhasil melepas 17 tembakan dengan 6 di antaranya mengarah ke gawang.
"Selain dari hasilnya, karena kekalahan tentunya adalah hal buruk, pertandingan tadi tidak memberiku banyak indikasi positif," kata Giampaolo seusai laga kepada Sky Italia.
Bek Udinese, Rodrigo Becao (tengah), merayakan gol ke gawang Milan. Foto: AFP/Miguel Medina
"Terlepas dari hasil, biasanya kamu akan bisa melihat apakah tim bermain bagus atau tidak. Aku selalu mencoba menganalisis bagaimana pertandingan berjalan dan bagaimana tim menginterpretasikan taktik."
"Dari sini ada banyak hal yang bisa jadi bahan refleksi. Penguasaan bola harus lebih efektif, misalnya, tetapi mungkin soal itu bukan kesalahan kami sepenuhnya karena permainan Udinese memang membuat tim mana pun kesulitan."
ADVERTISEMENT
"Aku akan mencoba memikirkan pertandingan ini. Aku akan menganalisis apakah para pemain bisa melakukan apa yang kuminta atau apakah selama ini aku memaksa mereka melakukan hal yang memang tak bisa mereka lakukan," tambahnya.
Pada laga itu Giampaolo memang membuat sejumlah keputusan aneh. Dia memainkan Hakan Calhanoglu sebagai regista, Fabio Borini sebagai mezzala, Suso sebagai trequartista, dan Samu Castillejo sebagai seconda punta. Semua dilakukan agar para pemain bisa bermain di pakem 4-3-1-2 andalannya.
Fabio Borini berusaha mengirim bola melewati pemain-pemain Udinese. Foto: AFP/Miguel Medina
Namun, setelah melihat apa yang terjadi pada laga melawan Udinese, Giampaolo berniat untuk berpikir ulang. Bahkan, secara terang-terangan dia mengakui tim yang dimiliki oleh Rossoneri tidak cocok dengan gaya sepak bola kesukaannya.
"Visiku untuk Milan sangat berbeda dari yang sebelumnya. Bukan cuma untuk Suso dan Castillejo, tetapi juga [Krzysztof] Piatek," ucap eks pelatih Sampdoria tersebut.
ADVERTISEMENT
"Suso adalah pemain luar biasa tetapi barangkali dia punya karakter yang berbeda dan kami sebaiknya memainkan mereka di posisi natural. Kami akan mencoba cara lain, mungkin dalam formasi 4-3-3."
"Ini bukan salah mereka. Mereka sudah bekerja sangat keras tetapi aku memang tidak boleh mengubah karakter alami mereka. Itu bukan pekerjaanku. Aku harus memaksimalkan kualitas para pemain ini."
Lucas Paqueta (kiri) dan Jens Stryger Larsen berebut bola di laga Udinese vs Milan. Foto: AFP/Miguel Medina
"Sampai hari ini kami tidak bisa melihat itu dengan jelas. Bahkan kalau kami menang sekalipun aku tetap tidak puas. Kami begitu tumpul dan aku tidak suka cara kami bergerak saat menyerang. Tim ini tidak cocok dengan sepak bola seperti itu."
"Saat ini, aku tidak berniat untuk menyingkirkan semua yang sudah kulakukan sebelumnya. Aku cuma ingin mencoba fokus pada detail-detail yang lain," jelas Giampaolo.
ADVERTISEMENT
Kekalahan dari Udinese ini membuat Milan untuk sementara terjerembab di papan bawah klasemen. Pekan depan, mereka punya kans meraih poin karena lawan yang dihadapi 'hanyalah' Brescia.
Namun, pantang bagi Milan untuk meremehkan Brescia yang berstatus sebagai tim promosi. Pasalnya, pada laga pekan pertama, Sandro Tonali cs. sukses menumbangkan Cagliari dengan skor 1-0.