Gilas Torino 7-0, Bukti Lain Keganasan Atalanta di Serie A 2019/20

26 Januari 2020 11:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. Foto: Reuters/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. Foto: Reuters/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Torino menanggung malu sejadi-jadinya di rumah sendiri, Olimpico Grand Torino. Mereka dihajar Atalanta 0-7 pada Minggu (26/1/2020).
ADVERTISEMENT
Skuat besutan Gian Piero Gasperini itu memang tampil menggila di sepanjang laga. Keunggulan 3-0 bahkan sudah berhasil diamankan di akhir babak pertama.
Pesta Atalanta dimulai dari keberhasilan Josip Ilicic mengonversi umpan Jose Luis Palomino. Dua belas menit berselang, Robin Gosens menggandakan keunggulan Atalanta.
Pada menit 45, petaka Torino bertambah. Atalanta mengunci keunggulan 3-0 berkat gol Duvan Zapata dari titik putih. Itu adalah ganjaran atas pelanggaran yang dibuat pemain Torino di kotak penalti.
Para pemain Atalanta merayakan kemenangan telak. Foto: Dok. Atalanta
Mala buat Torino belum berhenti usai turun minum. Empat belas percobaan tembakan di paruh pertama belum cukup bagi Atalanta. Hasilnya, Ilicic berhasil membukukan dua gol lagi pada menit 53 dan 54. Hattrick.
Sudah jatuh, tertimpa tangga. Begitulah Torino di laga ini. Sudah kebobolan lima gol, mereka kehilangan pemain. Bek kanan mereka, Armando Izzo, diberi kartu merah pada menit 75. Keunggulan jumlah personel membikin Atalanta tambah tak terbendung.
ADVERTISEMENT
Setelah kehilangan satu pemain, Walter Mazzarri--pelatih Torino--langsung mengubah formasi menjadi 4-4-1. Namun, tembok itu tak cukup tangguh untuk meredam Atalanta.
Pada menit 86, Atalanta malah dihadiahkan penalti. Luis Muriel berhasil menjalankan tugasnya sebagai eksekutor dan membawa Atalanta pada keunggulan 6-0.
Dua menit berselang, Muriel kembali mengoyak jala gawang Torino. Alih-alih mencetak satu gol saja, Torino kembali kehilangan pemain mereka. Kali ini giliran Sasa Lukic yang dikartu merah pada menit 88.
Selebrasi kemenangan Atalanta. Foto: Reuters/Gleb Garanich
Peluit panjang dibunyikan. Para pemain Torino tertunduk, muram yang pekat menutup wajah mereka tanpa terkecuali. Kemenangan 7-0 dibawa pulang oleh Atalanta. Ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah Serie A, Torino kalah 0-7 di kandang.
Kemenangan 7-0 ini menjadikan Atalanta sebagai tim terbuas sementara di Serie A 2019/20. Dalam 21 pertandingan, mereka membukukan 57 gol. Jumlah itu tertinggi di antara seluruh peserta. Juventus yang jadi pemuncak sementara saja baru membuat 39 gol dalam 20 pertandingan Serie A.
ADVERTISEMENT
Ini tidak menjadi satu-satunya kemenangan telak Atalanta di Serie A 2019/20. Setelah menghajar Sassuolo 4-1 di pekan keempat, Atalanta menang 7-1 atas Udinese di pekan kesembilan.
Tak sampai di situ. Pada pekan ke-17 dan ke-18, Atalanta menundukkan AC Milan dan Parma dengan skor identik: 5-0.
Oke, Juventus masih punya satu laga lagi. Namun, sampai di pekan 20 pun, Atalanta sudah mencatatkan 50 gol. Pun dengan Internazionale Milan, yang mencetak 41 gol sampai pekan 20 tuntas.
Gasperini tentu menyambut performa anak-anak asuhnya dengan gembira. Gasperini juga menegaskan Atalanta tak hanya tampil buas saat melawan tim-tim yang di atas kertas memiliki kualitas di bawah mereka. Melawan tim-tim unggulan pun, Atalanta tak takut.
ADVERTISEMENT
"Jika kami bermain seperti ini terus, kami bakal jadi pemuncak klasemen! Sayangnya, ada waktu-waktu tertentu saat mental dan fisik kami melemah. Kondisi seperti itu membuat kami kehilangan sejumlah poin," jelas Gasperini, dilansir Football Italia.
"Meski demikian, dalam beberapa kesempatan kami juga tampil hebat melawan tim-tim besar. Misalnya, kalau Muriel bisa mencetak gol lewat penalti di laga melawan Inter, hasilnya bisa jauh lebih baik [daripada kedudukan 1-1 kala itu]," ujar Gasperini.
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. Foto: Alberto Lingria/Reuters
Produktivitas Atalanta dalam mencetak gol adalah bukti bahwa skema 3-4-1-2 mampu mengakomodasi kebutuhan tim saat menyerang.
Sistem ini tidak hanya membuat Atalanta agresif menyerang dengan mengandalkan kecepatan para wing-back, tetapi juga mengandalkan kombinasi umpan para bek dan gelandang.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, permainan Atalanta juga seimbang karena mereka memiliki banyak pemain di lini kedua yang dapat menekan lawan saat mulai menguasai bola.
Pelatih Torino, Mazzarri, pun mengakui bahwa tak ada satu pun rencana tim yang berjalan di laga ini. Saking kecewanya, Mazzarri bahkan menolak untuk menjawab pertanyaan para wartawan di konferensi pers usai laga.
Setelah meminta maaf atas performa tim, Mazzarri menyebut bahwa timnya akan langsung menggelar training camp usai pertandingan ini.
"Saya meminta maaf untuk performa yang rapuh. Saya sudah berkata kepada para pemain bahwa kami akan langsung melakukan training camp. Kami akan lihat apa yang terjadi setelahnya," ujar Mazzarri.
"Kinerja kami hari ini tidak bisa dibenarkan, sama sekali tidak bisa. Kami cuma bisa meminta maaf. Tidak ada lagi yang bisa kami katakan," ucap Mazzarri.
ADVERTISEMENT